WIKEN.ID - Hampir kebanyakan orang mengalami yang namanya kram pada otot.
Apalagi bagi pegiat olahraga tentu sangat paham dengan masalah fisik usai melakukan aktivitas cukup lama.
Ketika cedera yang terjadi akibat adanya kontraksi tiba-tiba biasa disebut dengan kram.
Biasanya kram otot terjadi karena aktivitas fisik yang berat atau olahraga yang berlebihan sehingga otot belum siap.
Maka dari itu, ketika mendekati akhir-akhir latihan atau olahraga biasanya terjadi kram otot.
Kontraksi/kejang otot ringan mulai berkembang pada awal latihan, kemudian bertambah berat saat seseorang mengalami kelelahan.
Tak perlu khawatir, hal tersebut bisa berkurang jika kerja otot dikurangi atau otot direngangkan.
Dampak dari otot yang mengalami kram akan tampak sangat tegang, bergerak-gerak di bagian tengahnya dan menimbulkan nyeri.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini ada penyebab dan tips pencegahan terhadap kram otot.
Penyebab Terjadinya Kram
Ada beberapa alasan seseorang bisa mengalami kram otot. Di antaranya:
- Penggunaan otot secara berlebihan.
- Dipicu oleh cedera otot dan dehidrasi atau kondisi tubuh kehilangan cairan secara berlebihan.
- Kekurangan kadari mineral seperti kalsium, kalium, sodium, atau magnesium. Suplai darah yang rendah pada tungkai dan kaki.
- Konsumsi obat darah tinggi. Obat ini memiliki efek diuretik dan berpotensi membuang mineral yang disebut di atas sehingga memicu kram.
Dikutip dari materi Pendidikan Pelatih Dasar KJS DKI Jakarta Angkatan IV oleh Nani Cahyani Sudarsono, berikut cara pencegahan kram otot:
- Menjaga kondisi tubuh secara umum jika hendak berlatih.
- Melakukan peregangan otot yang akan dilatih secara baik dan teratur, khususnya otot yang sering mengalami kram.
- Mempertahankan nutrisi seperti cukup minum, mineral, dan karbohidrat.
- Kurangi kegiatan latihan jika diperlukan.
- Perhatikan pemulihan kondisi tubuh setelah berlatih berat, yaitu dengan memperhatikan jumlah cairan, masukan garam serta istirahat yang cukup untuk otot.
- Hentikan kegiatan, relaksasikan otot.
- Regangkan otot yang mengalami kram secara pasif dengan cara menarik sendi yang terkait ke arah yang berlawanan, hingga panjang otot kembali normal dan kedutan otot tidak lagi tampak.
- Usap/massage daerah yang mengalami kram ke arah jantung.
- Minum cairan yang mengandung elektrolit (natrium).
- Jika kram tidak dapat diatasi, mintalah pertolongan dokter di fasilitas gawat darurat.
(*)