WIKEN.ID -Pada masa pandemi ini banyak orang berlomba-lomba melakukan olahraga untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.
Salah satu olahraga yang banyak diminati banyak orang adalah berlari.
Pasalnya, olahraraga berlari mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.
Bahkan beberapa orang yang melakukan berlari untuk menurunkan berat badan.
Selain berlari, ternyata berjalan lambat juga bisa menurunkan berat badan secara bertahap, sekaligus membakar banyak kalori.
Dilansir dari Kompas.com, kesimpulan dari sebuah penelitian terbaru, yang tertuang dalam jurnal Nutrients.
Temuan dalam studi tersebut tentu mengejutkan banyak orang, sebab kita selama ini menganggap berjalan cepat adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan.
Temuan itu didapat usai tim peneliti melakukan studi selama 30 minggu dengan melibatkan 16 responden.
Para peserta diminta berjalan 4,8 kilometer per hari sebanyak empat kali seminggu dan mereka dibagi menjadi dua kelompok.
Setelah dipisah, para peserta dites berjalan dengan kecepatan yang berbeda. Satu kelompok berjalan dengan kecepatan, 6,6 kilometer per jam, sementara yang lain 5,5 kilometer per jam.
Para peneliti juga merekrut 25 responden lain untuk melakukan aktivitas yang sama tapi hanya selama 15 minggu.
Menariknya, tim peneliti menemukan, mereka yang berjalan cepat tidak kehilangan jumlah lemak tubuh secara signifikan -pada kelompok 15 minggu.
Para peserta yang dimasukkan dalam kelompok berjalan cepat untuk uji coba selama 30 minggu juga didapati kehilangan 1,24 persen lemak tubuh pada minggu ke-15.
Namun, mereka telah kehilangan 2,75 persen lemak tubuh pada akhir penelitian, sehingga disimpulkan kehilangan lemak hanya dimulai setelah titik tengah.
Tapi, para peserta yang masuk kelompok berjalan lambat mengalami penurunan lemak secara bertahap selama 30 minggu.
Setelah 15 minggu, mereka telah kehilangan 4,2 persen lemak tubuh yang meningkat menjadi 7,5 persen pada akhir percobaan.
Para peneliti menyimpulkan, rata-rata kelompok yang berjalan lambat memiliki lemak tubuh 20 persen lebih banyak daripada yang berjalan lebih cepat.
Jadi, total lemak di dalam tubuh yang hilang tentu lebih banyak.
Tapi sebuah studi independen yang diterbitkan di JAMA justru mendapati hal yang berbeda.
Studi ini menemukan, meningkatnya durasi latihan akan berkontribusi pada hilangnya lemak tubuh dalam jumlah lebih besar.
Walau membantu menjelaskan alasan orang-orang yang berjalan lebih lambat bisa mengurangi lemak tubuh secara bertahap di seluruh percobaan. (*)