Awal Mula Datangnya Sepeda Di Indonesia Hingga Larangan Produk Buatan Barat

Kamis, 24 Februari 2022 | 21:02
Sylvana Toemon

Sepeda untuk perempuan

WIKEN.ID - Pertama kali datangnya sepeda di Indonesia yaitu dikenalkan oleh bangsa Belanda pada zaman kolonial.

Saat itu orang-orang Belanda membawa sepeda buatan Eropa untuk dijadikan alat transportasi saat melakukan penjajahan di Nusantara.

Namun tidak semua orang bisa menggunakan sepeda, hanya orang-orang tertentu saja.

Pernahkah kamu mendengar tentang sepeda Jengki ?

Penyebutan sebenarnya adalah yankee dan asal sebutan tersebut dari orang Amerika.

Istilah itu muncul ketika orang Amerika bisa menginvasi Indocina pada tahun 1960-an.

Baca Juga: Sepeda RoadBike Terbaru Karya Anak Bangsa Indonesia

Sempat melarang masuknya produk buatan barat

Merek sepeda yang legenda jatuh pada Phoenix dan juga Butterfly.

Produk kedua sepeda tersebut adalah buatan dari Tiongkok atau Cina.

Kedua merk tersebut sangat populer dikarenakan Presiden Soekarno melarang semua produk yang berasal dari negara Barat, termasuk Eropa Barat dan Belanda tidak bisa masuk ke wilayah Indonesia.

Perbedaan kerangka sepeda buatan China dengan negara Barat adalah keringanannya, dan yang paling ringan serta ukuran lebih kecil yaitu buatan dari China.

Maka dari itu, sepeda buatan China sangat cocok digunakan untuk orang-orang Asia.

Sehingga, sepeda jengki mulai populer untuk dijadikan sepeda antik.

Selain sepeda jengki, ada juga sepeda balap yang muncul sebelum terjadinya perang dunia ke II.

Beberapa pembalap sepeda yang berasal dari Indonesia dibiayai oleh beberapa perusahaan seperti Hima, Mansonia, dan juga Triumph.

Baca Juga: Jangan Langsung Memacu Sepeda Berjam-jam, Ternyata Segini Durasi Ideal Bersepeda Bagi Pemula!

Awal mula diadakannya balap sepeda yaitu di Kota Semarang.

Pada saat itu, sempat didirikan velodrome atau yang dikenal sebagai tempat penyelenggaraan cabang balap sepeda yang disusun langsung oleh arsitek bernama Ooiman dan Leeuwen.

Akan tetapi, kegiatan balap sepeda tersebut sempat berhenti saat masa penjajahan Jepang.

Kemudian kembali dilakukan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya.

Pekan Olahraga Nasional yang kedua diselenggarakan pada tahun 1951, balap sepeda menjadi salah satu cabang olahraga resmi yang ikut diperlombakan.

Lalu, beberapa daerah mulai membentuk komunitas yang digunakan sebagai perkumpulan balap sepeda.

Akhirnya, berdirilah komunitas Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau disingkat dengan ISSI.

Komunitas ini didirikan pada tanggal 20 Mei tahun 1956 di Semarang.

(*)

Baca Juga: Harga Tinggi pada Sepeda Lipat Karena Keunggulan Salah Satunya adalah Praktis

Tag

Editor : Hafidh

Sumber gramedia.com