Sering Jadi Oleh-oleh Saat Pergi ke Jogja, Ternyata Begini Sejarah Bakpia Pathok Khas Yogyakarta, Bukan Asli dari Indonesai?

Selasa, 25 Januari 2022 | 19:02
Dok. Kompas/ Lea Lyliana

Ilustrasi bakpia pathok 25

WIKEN.ID - Kota Yogyakarta dikenal dengan ciri khas oleh-olehnya yaitu bakpia.

Tak heran jika banyak wisatawan yang selalu saja mampir ke toko oleh-oleh untuk mencari bakpia.

Bakpia merupakan kue tradisional yang berisi kacang hijau.

Ada banyak toko oleh-oleh bakpia di Yogyakarta, salah satu yang populer adalah Bakpia Pathok 25.

Dilansir dari bakpia25, bahwa bakpia berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia artinya kue pia kacang hijau.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Macam Kopi di Indonesia serta Karakternya, Ternyata Rasanya Beda-beda Lho!

Bakpia mulai diproduksi di kampung Pathok Yogyakarta sejak sekitar tahun 1948 dan dijual secara eceran yang dikemas dalam besek tanpa label.

Pada tahun 1980, kemasan bakpia berubah menjadi kertas karton disertai label tempelan dengan merek dagang sesuai nomor rumah.

Kemudian pada tahun 1992, perkembangan kue oleh-oleh itu menjadi booming dan pesat.

Perusahaan Bakpia Pathok "25" mempunyai 5 toko cabang yaitu 2 toko cabang di jalan AIP KS. Tubun dan 1 toko cabang di jalan Bhayangkara,serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan ke arah kota Solo).

Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia dari pusat produksi dengan merek dagang 25.

Pemilihan angka 25 sendiri sebetulnya tak ada alasan khusus.

Baca Juga: Rekomendasi Staycation di Glamour Camping Yogyakarta, Ada Camper Van juga lho!

Menurut Ahmad yang WIKEN.ID kutip dari Kompas.com, angka tersebut dipilih karena dalam bahasa Jawa penyebutan 25 berbeda dengan angka 20-an lainnya. "Karena 25 itu dalam filosofi Jawa berbeda dengan angka lain. Kalau 20 kan rongpuluh, selikur, rolikur, telulikur, patlikur, nemlikur, pitulikur, wolulikir, songolikur. Kan semua ada angka dasarnya, tapi kalau 25 bukan limolikur, tapi selawe. Nah itulah yang mendasari pemilihan angka 25," ungkap Ahmad.

Ahmad juga menambahkan bahwa pemilihan angka 25 bukanlah berdasarkan hoki, tetapi lebih karena berbeda saja.

"Bukan hokinya apa, tapi kelihatannya asyik saja, selawe. Lain daripada yang lain, " tambahnya.

Mengenai sejarah awal, Ahmad mengatakan bahwa mulanya Bakpia 25 ini tumbuh bersamaan dengan Bakpia 75. Meski demikian keduanya tidak memiliki hubungan khusus.

"Dulu kan namanya Bakpia 38. Jadi, Bakpia 75 sama 38 ini munculnya hampir bersamaan," tutur Ahmad.

"Walaupun tidak ada hubungan kekeluargan, cuma memang dulu hampir bersamaan. Jadi, kita tumbuh bersama-sama."

Hingga saat ini, Bakpia Pathok 25 sudah memiliki delapan gerai yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta.

Selain itu pilihan menunya juga makin bervariasi.

"Jenis bakpia dulu cuma satu macam, kacang hijau saja. Sekarang sudah ada 10 macam. Ada durian, cokelat, keju, dan banyak lagi," jelas Ahmad kepada Kompas.com yang WIKEN.ID kutip.

(*)

Baca Juga: Ramalan Zodiak Nagita Slavina Hari Ini: Kehidupan Percintaan Aquarius Kini saatnya Manfaatkan Momen, Bisa Jadi Momen Menggairahkan

Editor : Hafidh

Sumber : Kompas.com, bakpia25

Baca Lainnya