Mengenal Berbagai Macam Kopi di Indonesia serta Karakternya, Ternyata Rasanya Beda-beda Lho!

Rabu, 26 Juli 2023 | 10:36
worldatlas.com

kopi Indonesia

WIKEN.ID - Beberapa orang mulai minum kopi untuk kebutuhannya, tidak hanya orang tua, anak muda zaman sekarang sudah banyak yang suka menikmati kopi.

Namun, tidak semua orang memahami apa itu kopi, jenisnya apa saja, dan manfaaatnya.

Kopi tidak hanya kemasan yang dijual pasaran saja, ada juga kopi susu, kopi hitam, dan kopi single origin yang dijual di kafe aatu kedai kopi.

Pun kopi juga memiliki beragam jenis dan karakternya, mulai dari Indonesia sendiri sampai luar negeri.

Single origin adalah istilah dari kopi hasil budidaya dari suatu daerah tertentu.

Istilah ini digunakan untuk mengenali karakter kopi di masing-masing daerah.

Berikut adalah jenis-jenis kopi dari single origin Indonesia.

Baca Juga: Modal Kopi Mampu Turunkan Berat Badan, Praktikan Cara Konsumsinya

1.Kopi Papua Wamena

Kopi Papua Wamena ini dibudidayakan di sekitar perkebunan sepanjang lembah Baliem.

Lembah tersebut berada di Timur Gunung Jayawijaya yang mengelilingi kota Wamena.

Kopi ini memilik cita rasa yang tidak kalah dengan kopi-kopi lain.

Bahkan tingkat adiksi kopi ini juga rendah, sehingga tidak mengakibatkan sakit lambung bagi orang yang baru pertama kali mencoba kopi.

Aroma pada kopi ini juga memiliki ciri khas dengan sensasi dari bunga yang wangi.

2. Kopi Toraja

Kopi dari perkebunan tanah Toraja ini juga tidak kalah dengan single origin lainnya.

Kopi dari hasil produksi Toraja ini terkenal dengan tingkat keasaman yang relatif tinggi.

Beberapa orang menyukai kopi dengan tingkat keasaman yang tinggi seperti ini.

Cita rasa yang didapat dari kopi ini berasal dari pascapanen kopi.

Para petani di Toraja menggunakan sistem pertanian tradisional untuk memroses hasil panen kopi dengan proses giling basah.

Proses giling basah ini juga terkenal di kalangan internasional dengan nama wet hulling atau semi wet.

3. Kopi Bali Kintamani

Bali juga daerah penghasil kopi yang memiliki daya tarik di dunia.

Daerah utama penghasil kopi di Bali adalah Kintamani, Kabupaten Bangli.

Kopi Bali Kintamani ini juga tidak kalah dengan kopi-kopi lainnya.

Petani kopi di perkebunan Kintamani menggunakan sistem pertanian tradisional yang bernama subak abian.

Subak abian ini memegang filosofi dari agama Hindu yaitu Tri Hita Karana.

Filosofi ini mengartikan bahwa ada keharmonisan dalam alam, sehingga kopi yang dibuat ini tidak menggunakan agrokimia dan hasil kopi ini menjadi kopi organik.

4. Kopi Sidikalang

Kopi Sidikalang ini dibudidayakan di daerah pegunungan Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.

Nama Sidikalang ini diambil dari daerah tersebut, nama Sidikalang ini cukup terkenal di kalangan pecinta kopi single origin.

Sidikalang ini juga terkenal sebagai varietas dari kopi arabika.

Hal yang menarik adalah kopi Sidikalang ini turunan langsung dari varietas typica yang dibudidayakan di Indonesia hasil dari bibit kopi yang pertama kali dibawa oleh Belanda dari sistem tanam paksa.

Baca Juga: Hengkang dari Dunia Hiburan, Pesinetron Ini Putuskan Kembali ke Kampung dan Buka Warung Kopi

5. Kopi Gayo

Kopi Gayo ini ditanam di tanah Gayo, Aceh.

Perkebunan kopi ini terletak di bukit-bukit di sekitar kota Takengon dan berada dekat Danau Tawar.

Daerah ini dikenal dengan produksi kopi yang kaya cita rasanya karena didukung dengan tanah yang subur.

Kopi Gayo ini sempat mendapat Fair Trade Certified dari organisasi Internasional Fair Trade Coffee pada tahun 2010.

Sebelum nama kopi ini menjadi nama Gayo, sempat ada beberapa masalah karena nama tersebut telah menjadi hak paten dari perusahaan Belanda, yaitu, Holland Coffee.

Namun, usaha keras dari masyarakat untuk mendapatkan sertifikasi nama tersebut sehingga masalah dapat terselesaikan, dan nama Gayo resmi dijadikan sebagai salah satu single origin.

6. Kopi Java Preanger

Kopi Java Preanger ini juga sering disebut sebagai kopi malabar atau juga kopi priangan.

Kopi ini adalah kopi pertama yang didatangkan oleh Belanda ke Indonesia. Awal penanaman kopi ini berada di Jakarta, kemudian lama kelamaan dibudidayakan di daerah sekitar Priangan, Jawa Barat.

Nama preanger ini sebenarnya diambil dari nama priangan.

Orang Belanda pada masa itu menyebut priangan dengan preanger.

Oleh karena itu kopi priangan pada masa sekarang disebut dengan kopi Java Preanger.

7. Kopi Mandailing

Kopi Mandailing ini ditanam di tanah Kabupaten Mandailing Natal, pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Utara. Kopi ini termasuk salah satu jenis kopi arabika.

Produksi kopi ini sudah berlangsung sejak tahun 1800-an yang bermula dari sistem tanam paksa dari pemerintahan Hindia Belanda.

8. Kopi Flores Bajawa

Kopi Flores Bajawa ini dibudidayakan di Bajwa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Kopi Bajawa ini salah satu varietas dari kopi arabika.

Tanah Flores yang mengandung abu dari gunung berapi yaitu tanah andosol ini sangat bagus untuk dibuat budidaya kopi organik.

Karena menggunakan tanah andosol, cita rasa dari kopi Bajawa ini sangan autentik dan mengandung aroma alami.

(*)

Baca Juga: Sering BAB Setelah Minum Kopi? 4 Hal Ini Ternyata Ini Penyebabnya

Tag

Editor : Hafidh

Sumber gramedia.com