Selain Perilaku Kucing Menggemaskan, Hewan Peliharaan Ini Memiliki Tingkah Abnormal

Senin, 24 Januari 2022 | 19:42
FREEPIK

Ilustrasi hewan peliharaan kucing

WIKEN.ID - Perilaku kucing sebagai hewan peliharaan memanglah sangat menggemaskan dan membuat kita jadi terhibur.

Akan tetapi, ada juga beberapa perilaku kucing yang perlu kamu diwaspadai.

Sebagai pemilik kucing, sudah seharusnya mencari tahu mengapa hewan peliharaan kamu menunjukan tanda-tanda perilaku aneh.

Jika salah satu dibawah ini menunjukan perilaku aneh pada kucingmu, segeralah untuk membawanya ke dokter hewan.

Apa saja perilaku abnormal pada kucing ?

Menurut Union Lake Veterinary Hospital & Pet Services yang dilansir Pawtracks, “Meskipun perilaku kucing normal bervariasi dari kucing ke kucing, ada perilaku abnormal tertentu yang umum. Ini mungkin berasal dari ketakutan, kecemasan, dan perilaku obsesif-kompulsif, atau mungkin menunjukkan masalah fisik. Perilaku abnormal termasuk bersembunyi, perubahan pola tidur, agresi mendadak, perubahan kebiasaan makan, perawatan berlebihan, dan masalah kotak pasir."

Jika kucing kamu menangis saat menggunakan kotak pasir, itu bisa menjadi tanda bahwa dia kesakitan, jadi segeralah membawa kucingmu ke dokter hewan sesegera mungkin.

Tiga masalah perilaku paling umum pada kucing

Pawtracks
Pawtracks

ilustrasi kucing agresif

1. Garukan

Permainan yang tepat sangat penting untuk mencegah perilaku agresif seperti menggigit dan mencakar.

Disarankan untuk tidak memukul kucing kamu dengan tangan atau menyenggolnya dengan kakimu, karena hal tersebut membuat kucing kamu beranggapan bahwa tangan dan kaki adalah mainan yang bisa digigit atau terkam.

Pastikan kuku kucing terpotong dan berikan dia tiang garukan untuk mencegahnya mencakar perabotan ataupun tangan kamu.

2. Mengotori rumah

Banyak kucing secara eksklusif menggunakan kotak pasir mereka, beberapa kucing mungkin buang air kecil dan besar di lantai, di wastafel, atau bahkan di bantal.

Pastikan untuk menjaga kebersihan kotak pasir dengan menyendokinya setiap hari dan mengganti kotoran sepenuhnya setiap dua minggu.

Baca Juga: Apakah Kutu Manusia dan Hewan Peliharaan Sama? Ini Penjelasannya

Jika kamu memiliki lebih dari satu kucing, pastikan mereka masing-masing memiliki kotak kotorannya sendiri untuk mencegah kekotoran teritorial.

Ketika kucingmu sebelumnya terlatih dengan kotak pasir tiba-tiba mulai keluar dari kotaknya, ada baiknya segera membawanya ke dokter hewan untuk memastikan ia tidak mengalami infeksi saluran kemih.

3. Agresi

Saat kucing kamu bermain agresif atau menunjukkan tanda-tanda agresi yang menakutkan , belajar membaca bahasa tubuhnya dapat membantu kamu menghentikan perilaku ini.

Jika dia bermain kasar, tawarkan mainan untuk mengalihkan perhatiannya saat menerkam kamu.

Namun ketika kucingmu tampak ketakutan, tahan keinginan untuk mengikutinya.

Beri dia banyak ruang dan pastikan dia memiliki menara kucing atau tempat aman lainnya yang bisa dia datangi sampai dia tenang.

Hubungi dokter hewan jika perilaku agresif kucing kamu tidak terkendali. Mereka dapat merekomendasikan obat-obatan atau merujuk Anda ke ahli perilaku kucing.

Perilaku ketakutan seperti agresi, buang air kecil di luar kotak kotorannya, dan bersembunyi dapat mengindikasikan gangguan mental seperti kecemasan, tetapi bisa juga merupakan gejala penyakit fisik yang memerlukan intervensi dokter hewan.

Jangan menunggu sampai masalah tambahan berkembang. (*)

Baca Juga: Kesalahan Total Memberikan Susu untuk Kucing, Ini Dia Penjelasannya

Baca Juga: Jangan Anggap Gampang! Kenali Beberapa Persiapan untuk Merawat Kucing Baru di Dalam Rumah

Editor : Alfa

Sumber : PawTracks

Baca Lainnya