Mau Sehat Malah Bahayakan Tubuh! Inilah 4 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Ketika Berolahraga

Jumat, 07 Januari 2022 | 19:26
Pexels/Chevanon Photography

Beberapa kesalahan dalam berolahraga yang berbahaya bagi tubuh

WIKEN.ID - Tubuh yang sehat dan ideal memanglah idaman bagi semua orang, tak heran orang-orang berlomba untuk mendapatkannya dengan berolahraga.

Olahraga tak hanya menyehatkan tubuh dan membakar lemak, namun juga membangun mood serta meredakan stres.

Dalam berolahraga pun kita harus paham betul aturannya, jika tidak justru beresiko mencederai tubuh dan tubuh tidak sehat.

Beberapa kesalahan dalam berolahraga memang bisa membahayakan tubuh, kesalahan tersebut bisa mencederai otot bahkan memfosir jantung terlalu keras.

Maka dari itu, agar tujuan kamu dalam berolahraga tercapai, hindari kesalahan-kesalahan dalam berolahraga

Baca Juga: Simak 6 Barang Wajib Yang Perlu Dibawa Oleh Pemula Saat Berolahraga di Gym

1. Memulai olahraga dengan mengecek kondisi jantung

Sebelum berolahraga pagi atau sore, sebaiknya cek dulu kondisi jantung dan tekanan darah.

Jika tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, sebaiknya tunda dulu rutinitas olahraga kamu.

Seperti mengutip dari Eatthis, akan selalu ada risiko serangan jantung dan gangguan tekanan darah jika kamu berolahraga terlalu keras dan tak disertai persiapan yang cukup.

Dalam sebuah penelitian didapatkan, bahwa tekanan darah yang tinggi selama berolahraga dan tak kunjung turun selepas berolahraga bisa dikaitkan dengan beberapa gangguan kardiovaskular.

Seperti tipisnya jaringan dalam pembuluh darah utama atau tipisnya otot jantung sebelah kiri. Seseorang yang sehat, akan mengalami penurunan tekanan darah begitu sesi olahraga berakhir.

"Perubahan tekanan darah selama dan selepas sesi olahraga bisa digunakan untuk menunjukkan risiko penyakit kardiovaskular apa yang bisa dan akan diderita seseorang," ujar Vanessa Zanthakis dari Framingham Heart Study.

2. Olahraga mengangkat beban terlalu berat

Jika kamu menyukai olahraga mengangkat beban, pastikan beban yang ada sesuai dengan kemampuan tubuh.

Memaksakan mengangkat beban terlalu berat bisa menyebabkan kerusakan saraf dan otot parah yang dinamakan exertional rhabdomyolysis.

Baca Juga: Ramalan 2022, Zodiak Kesehatan Hari Ini: Taurus Pertahankan Kebugaran, Virgo Sedikit Gelisah

Gangguan ini menyebabkan keretakan pada otot sehingga enzim dan protein di dalam otot mengalir keluar dan masuk ke dalam aliran darah.

Gejala yang dirasakan bisa berupa nyeri otot yang teramat sangat dan perubahan warna urine.

3. Memaksakan olahraga meski terdera nyeri

Olahraga seharusnya berjalan dengan nyaman dan menyenangkan.

Memaksakan diri berolahraga padahal tubuh terdera sakit atau nyeri adalah kesalahan.

Rasa sakit atau nyeri ketika berolahraga biasanya adalah sinyal bahwa ada luka atau trauma di dalam tubuh yang terjadi.

Jadi ketika tubuh memberi sinyal ini, kita harus waspada.

Bisa jadi kita terlalu memaksakan diri dalam berolahraga, atau ada kesalahan gerakan yang akhirnya menyiksa otot dan tendon.

4. Berolahraga dalam cuaca panas

Heatstroke kerap terjadi pada atlet yang berolahraga terlalu keras pada cuaca sangat panas.

Heatstroke adalah kondisi tubuh yang terlalu kelelahan akibat ketidakmampuan tubuh mengontrol kestabilan suhu.

Gangguan ini bisa pula menimpa kamu, jika melakukan olahraga di ruangan terbuka yang terlalu panas atau ruangan tertutup yang sangat pengap.

Gejala yang ada berupa keringat yang keluar berlebihan, napas pendek, mual, suhu tubuh yang semakin tinggi dan kebingungan atau kehilangan fokus.

Agar heatstroke tak terjadi, berolahragalah di cuaca yang tak terlalu panas.

Jika kamu melakukan yoga di dalam ruangan, pastikan ruangan memiliki ventilasi sehingga aliran udara berjalan lancar.

Empat kesalahan dalam berolahraga di atas sangat bisa membahayakan tubuh. Alih-alih tubuh sehat, kamu malah jadi terkena berbagai penyakit yang butuh pertolongan medis.

(*)

Baca Juga: Dulu Goyangannya Masih Kaku, Penyanyi Dangdut Seksi Ini Ngaku Pernah Dilempari Penonton Saat Lagi Manggung: Sekarang Malah Jago!

Editor : Agnes

Sumber : KOMPAS.com

Baca Lainnya