WIKEN.ID -- Nasi goreng merupakan makanan yang dapat ditemui di luar negeri selain Indonesia. Setiap negara di Asia Tenggara memiliki nasi goreng versi sendiri. Nasi goreng menjadi salah satu makanan yang bisa disantap kapan saja dan mudah dibuat.
Maka tak heran, nasi goreng bisa menjadi sarapan, makan siang, atau makan malam. Ternyata ada perbedaan nasi goreng dari berbagai negara di Asia Tenggara.Nasi goreng khas Indonesia identik dengan nasi goreng spesial. Kamu akan disajikan nasi goreng dengan telur dadar atau telur mata sapi di atas nasi goreng spesial. Topping yang digunakan pada nasi goreng Indonesia juga beragam seperti udang, ayam, sosis, hingga kambing. Sedangkam di Singapura, Nasi goreng khas Singapura umumnya hampir mirip dengan nasi goreng dari Indonesia.
Bahan-bahan yang digunakan sebagian besar sama dengan bahan pada nasi goreng Indonesia. Penggunaan kecap manis, bawang putih, cabai dimasukkan dalam bahan nasi goreng khas Singapura.
Nasi goreng bisa disantap dalam setiap waktu mulai dari sarapan sampai makan malam.
Namun, nasi groeng ternyata menyimpan bahaya tersembunyi kalau salah dikonsumsi konsu?msi.
Soalnya, nasi goreng ternyata tak boleh dimakan bareng dengan 2 bahan ini.
Salah satunya tanpa disadari kerap dilakukan.
Apa saja bahan itu?
Dicampur Mi atau Kwetiau Goreng
Saat santap nasi goreng, beberapa orang gemar meminta pedagang mencampurkan antara mi atau kwetiau goreng.
Bahkan di daerah Yogyakarta dan Jawa tengah ada menu yang bernama Magelangan yang berupa campuran nasi goreng dan bakmi.
Memang enak sih, tapi kombinasi ini ternyata buruk banget.
Hal ini dikarenakan , keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat.
Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan mi atau bihun goreng juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.
Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan mi atau bihun goreng secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
Disantap bersama Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan nasi goreng memang pasangan paling klop.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
Jadi pastikan santaplah nasi goreng saja atau bersama telur goreng. (*)
Baca Juga: Di Balik Lezatnya Ikan Mujair, Jangan Kaget Tahu Faktanya Ini
Baca Juga: Populasi Menurun Drastis Satu Abad Terakhir hingga Terancam Punah, Berikut 5 Fakta tentang Badak