Selain Berfungsi Bertahan Melawan Predator, Rusa Jantan Gunakan Tanduk untuk Menarik Perhatian Betina

Kamis, 07 Oktober 2021 | 15:22
pixabay

Rusa kutub baik jantan maupun betina memiliki tanduk.

Selain Berfungsi Bertahan Melawan Predator, Rusa Jantan Gunakan Tanduk untuk Menarik Perhatian Betina

WIKEN.ID - Rusa merupakan hewan mamalia pemamah biak yang termasuk famili Cervidae.

Rusa dikenal memilki tanduk dan kemampuan berlari dengan cepat.

Namun tahukah Anda, fungsi utama tanduk rusa bukan untuk perlindungan diri, melainkan untuk seleksi seksual.

Baca Juga: Wanita Indonesia Wajib Tahu! Ganti Daging Merah dengan Daging Ayam, Mampu Terhindar dari Kanker Payudara

Melansir ZME Science, Minggu (3/10/2021), tujuan utama dari tumbuhnya tanduk pada spesies rusa jantan Amerika Utara adalah untuk menarik perhatian betina.

Pejantan rusa akan menggunakan tanduk mereka untuk bersaing dengan pejantan lain.

Apalagi, betina juga diketahui lebih menyukai jantan dengan tanduk yang besar.

Hal ini dikarenakan tanduk dapat menunjukkan kekuatan serta kesuburan dari rusa jantan.

Baca Juga: Makan Daging Ayam Justru Bikin Korban Meninggal, Peneliti Buktikan Jadi Penyebar Wabah Penyakit Tertinggi!

Sedangkan tujuan sekundernya adalah untuk membantu rusa bertahan selama melawan predator seperti serigala.

Tanduk rusa akan dilepaskan selama dua sampai tiga bulan sekali atau tepat setelah musim kawin berakhir. Kemudian, mereka akan menumbuhkan tanduk baru pada musim kawin berikutnya.

Sementara itu, dikutip dari Science Daily, menurut studi oleh tim ilmuwan dari dari Queen Mary University of London, UWE Hartpury dan University College Dublin, rusa betina berperan aktif dalam memilih pasangan.

Baca Juga: Berpura-pura Mati, Anjing Cerdik Ini Selamat dari Cengkraman Singa, Begini Aksinya

Penelitian yang dilakukan pada kawanan rusa fallow di Taman Phoenix Dublin selama 10 tahun ini, memberikan bukti pertama poliandri pada rusa.

Peneliti mengatakan, mereka menemukan 5 - 20 persen dari populasi rusa fallow kawin dengan banyak jantan dalam periode 10 tahun, meskipun mayoritas rusa betina hanya kawin sekali.

"Kami percaya bahwa kehadiran betina poliandri setiap tahun dalam populasi adalah bukti yang sangat baik bahwa rusa fallow betina mengadopsi strategi kawin yang berbeda," kata Dr Elodie Briefer dari Sekolah Ilmu Biologi, Queen Mary.

Baca Juga: Ingin Menolong Anak Anjing, Wanita Ini Akhirnya Meninggal Dunia Usai Digigit

Studi tersebut telah terbit dalam Jurnal Behavioral Ecology and Sociobiology dan menjelaskan, penyebab rusa fallow betina kawin lebih dari satu kali adalah untuk memastikan bahwa mereka hamil.

Sebagai contoh, rusa betina lebih mungkin kawin lagi jika pasangan pertama mereka relatif lebih tua atau telah kawin beberapa kali sebelumnya, yang berpotensi menunjukkan penipisan sperma.

Selain itu, rusa dapat ditemukan di banyak ekosistem yang berbeda.

Pada rusa di daerah iklim sedang, mereka akan berkembang biak selama akhir musim gugur atau awal musim dingin.

Baca Juga: Racun dengan Harga Termahal di Dunia, Dijual dengan Harga Rp 591 Miliar Kalajengking Berbahaya Ini Manfaatnya Luar Biasa

Mereka yang hidup di dataran rendah akan berkembang biak dari akhir musim semi hingga awal musim panas.

Dan pada rusa yang hidup di iklim tropis akan berkembang biak kapan pun mereka mau, bahkan hingga beberapa kali per tahun.

Induk rusa akan hamil selama 180 - 240 hari. Bahkan, menurut Louisiana State University, rusa berekor putih akan hamil selama 193 - 205 hari.

Semakin besar ukuran rusa, maka akan semakin lama periode induk rusa untuk hamil.

Secara keseluruhan, sebagian besar rusa hidup selama 11 hingga 12 tahun, meskipun banyak yang mati jauh sebelum itu, karena predator atau faktor lingkungan seperti tabrakan dengan mobil.(*)

Baca Juga: Miliki Racun Termahal Mencapai Rp 591 Miliar, Jenis Kalajengking Paling Berbahaya di Dunia Ini Ternyata Miliki Manfaat!

Editor : Dewa

Sumber : KOMPAS.com, ZME Science

Baca Lainnya