Polemik sinetron Suara Hati Istri, Fanny Ghassani sebut dirinya berperan jadi istri di usia 16 tahun dan bertanya salahnya dimana
WIKEN.ID-Sinetron Suara Hati Istri Zahra sempat membuat heboh lantaran menggunakan artis di bawah umur.
Ialah Lia Ciarachel yang masih berusia 15 tahun dan harus beradegan menjadi istri ketiga.
Usai tayang, sinetron tersebut mendapat sorotan lantaran adegan suami istri yang dilakukan aktris di bawah umur.
Komika Ernest Prakarsa, Zadya Adya Mecca dan selebriti lainnya mengkritik keras sinetron tersebut.
Namun tanggapan berbeda justru dilontarkan oleh aktris Fanny Ghasani.
Merasa pernah berada di posisi yang sama Fanny Ghassani memaparkan opininya.
Saat masih berusia 16 tahun, Fanny Ghassani pernah bermain dalam sinetron Cinta Fitri memerankan sosok Kayla.
Sosok Kayla ini kemudian menikah dengan Aldo dan memiliki anak.
Opini tersebut dituangkan Fanny Ghassani melalui fitur IG TV akun Instagram pribadinya @fannyghassani Kamis (3/6/2021).
"Sekedar sharing aja, aku waktu umur 16 tahun berperan sebagai Kayla di sinetron yang judulnya Cinta Fitri.
Saat itu aku berpacaran dengan Aldo yang main saat itu adalah Adly Fairuz, nikah dan akhirnya punya anak," ungkap Fanny.
Fanny juga menyebutkan, saat ia masih remaja banyak sinetron dengan pemain di bawah usia yang berperan jadi seorang istri.
Salah satunya sinetron Pernikahan Dini yang dimainkan oleh Agnes Monica.
"Salahnya di mana ya?" kata Fanny, terdiam seoleh berpikir keras namun kemudian tertawa.
Menurutnya, memerankan tokoh yang jauh dari kehidupan asli sang aktor merupakan keindahan dari seni peran itu sendiri.
"Indahnya seni peran tuh itu. Kita, aktor bisa memerankan karakter atau tokoh yang sangat amat berbeda dari keseharian kita," jelasnya.
Lebih lanjut Fanny juga mengungkapkan pendapatnya jika tak semua tontonan di TV harus bersifat mendidik.
Ada pula tayangan-tayangan yang hanya bersifat sebagai hiburan.
"Tontonan itu nggak selalu harus mendidik, ini opini aku."
"Tontonan bisa jadi hanya menghibur, aku dulu juga nonton kok sinetron Pernikahan Dini, Tersanjung, Tersayang zaman kecil, apa lagi Ikhlas, dan menurutku dampaknya baik-baik aja," ungkap Fanny.
Ia lalu membandingan tontonan sinetron dengan tayangan di era digital, contohnya konten YouTube yang penuh drama dan gimmick.
Hingga aksi publik figure yang saling menghujat di media sosial.
"Kalau sinetron nggak mendidik, lantas apa yang mendidik? Apakah saling hujat di TV itu mendidik?"
"Apakah saling hujat di konten YouTube atau Instagram itu mendidik? Enggak kan?" lanjut Fanny.
Sebab, ia percaya bahwa tayangan di televisi telah diawasi dengan baik oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Nyatanya hingga kini terbukti tidak ada adegan ciuman bibir atau adegan ranjang yang ditayangkan di TV nasional.
"Toh di TV Indonesia enggak ada tuh adegan ciuman bibir kan enggak ada, pegangan tangan sih iya, satu kasur iya, tapi kan enggak ada adegan ranjang."
"Jadi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, menurutku," pungkas Fanny.
Meski Fanny tak sependapat dengan orang kebanyakan, wanita 30 tahun ini menegaskan jika ia menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengan pandangannya tersebut.
Fanny hanya ingin mengungkapkan sesuatu yang berasal dari pengalamannya.
Baca Juga: Diklaim Lebih Sehat, Nasi Merah Ternyata Lebih Membahayakan daipada Nasi Putih, Begini Alasannya!
Sementara itu pada unggahan Instagram Story-nya Fanny juga menyoroti perbandingan konten dengan akting berdasarkan skenario.
"Konten mabok2an, ngeroko, ngomong tae babe anjayyyy.. skr didukung.
Padahal real life itu, bukan skenario
Giliran berakting (berkarya) jadi suami istri disalahkan.
Padahal perannya bukan umur sebenarnya.
g4g4l p4h4m," tulis Fanny.