Jangan Pernah Melewati Sarapan Pagi Hanya Demi Diet, Ini Faktanya

Rabu, 25 November 2020 | 22:49
Sajian Sedap

Tanpa Perlu Ragu Lagi, Langsung Hadirkan Resep Nasi Goreng Kepiting Telur Asin Untuk Menu Sarapan Besok

WIKEN.ID - Salah satu cara yang sering dilakukan banyak orang untuk menurunkan berat badan adalah tidak makan di pagi hari dan menundanya hingga siang.

Nyatanya, cara tersebut tak memengaruhi berat badan, terutama pada mereka yang kelebihan berat badan dengan pradiabetes atau diabetes.

Baca Juga: Setelah Mengejutkan Staf Pusat Penyelamatan, Kucing Paling Gemuk di Inggris Berhasil Lakukan Diet, Lihat Hasilnya

"Kami telah lama bertanya-tanya, apakah ketika seseorang menunda makan hingga siang hari akan memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan energi," kata penulis studi Nisa M. Maruthur, MD, MHS, profesor kedokteran, epidemiologi dan keperawatan di Universitas Johns Hopkins, Baltimore.

Baca Juga: bERTAHUN-TAHUN JALANI HIDUP VEGETARIAN, AKHIRNYA PENYNYANYI INI HNTIKAN POLA HIDUPNYA, INI ALASANNYA

"Sebagian besar studi sebelumnya tidak mengontrol jumlah kalori, jadi tidak jelas apakah orang yang makan lebih awal hanya makan lebih sedikit kalori.

Baca Juga: Tak Lagi Makan Nasi Hingga Jalani Diet Keto, Artis Tampan Ini Ngaku Pernah Makan Sereal dengan Cicak: Ikut Termakan!

Dalam studi ini, satu-satunya hal yang kami ubah adalah waktu makan."Maruthur dan rekannya mengikuti 41 orang dewasa yang kelebihan berat badan dalam studi 12 minggu. Melansir Science Daily, sebagian besar peserta (90%) adalah wanita kulit hitam dengan pradiabetes atau diabetes, dan berusia rata-rata 59 tahun.

Baca Juga: Dalam Waktu 4 Mingggu, Berat Badan Turun Drastis Hanya dengan Lakukan Diet Ini, Berani Coba?

Dua puluh satu orang dewasa mengikuti pola makan yang dibatasi waktu, membatasi makan pada jam-jam tertentu dalam sehari, dan makan 80% kalori mereka sebelum jam 1 siang.

Sedangkan 20 peserta yang tersisa makan pada waktu biasa selama jendela 12 jam, mengonsumsi setengah dari kalori harian mereka setelah jam 5 sore, selama 12 minggu penuh.

Baca Juga: 4 Artis Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker Payudara, Coba Santap 6 Makanan Ini yang kurang Disukai untuk Kurangi Resiko

Semua peserta mengonsumsi makanan sehat yang telah disiapkan sebelumnya yang disediakan untuk penelitian. Berat badan dan tekanan darah diukur pada awal penelitian; kemudian pada 4 minggu, 8 minggu, dan 12 minggu.Hasil analisis studi yang telah dilaporkan dalam Sesi Ilmiah American Heart Association 2020 ini menemukan, bahwa orang-orang di kedua kelompok kehilangan berat badan dan mengalami penurunan tekanan darah kapan pun mereka makan.HALAMAN SELANJUTNYA.......

Baca Juga: Wajib Ditiru, Pola Diet dari Beragam Negara, Ada Menu Makanan Pedas!

Tag

Editor : Alfa