Satu Kampung Dibuat Gempar Gegara Jenazah Gadis Usia 12 yang Disebut Hidup Lagi Usai Berkedip saat Dimandikan, Setelah Menjalani Pemmeriksaan Ditemukan Ini

Jumat, 21 Agustus 2020 | 09:30
kompas

Ilustrasi jenazah

Satu Kampung Dibuat Gempar Gegara Jenazah Gadis Usia 12 yang Disebut Hidup Lagi Usai Berkedip Saat Dimandikan, Setelah Menjalani Pemmeriksaan Ditemukan Ini

WIKEN.ID-Belakangan ini warga dibuat gempar dengan jenazah yang dikira hidup kembali.

Jenazah gadis berusia 12 tahun mengagetkan warga karena kembali menunjukkan tanda-tanda masih hidup saat dimandikan.

Peristiwa tak biasa ini terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin, (17/08).

Pihak keluarga menyebutkan, jenazah SMW sempat membuka mata dan berkedip.

Baca Juga: Banyak Tudingan Bahwa Hubungan Rizky Billar dan Lesty Kejora Hanya Settinga-an Belakang, Kriss Hatta Bongkar Tarif Bayaran: 'Ratusan Juta!'

Mengetahui hal itu, keluarga SMW kaget dan segera membawa jenazah ke puskesman untuk mendapat perawatan.

Namun, setelah diperiksa oleh petugas, kondisi SMW lemah, detak jantung tidak bisa terdeteksi oleh alat medis dan tekanan darahnya 60.

Tak lama kemudian, pada hari yang sama, SMW dinyatakan oleh petugas telah meninggal dunia.

Ketua Tim Dokter Otopsi, dr Ida Bagus Gede Surya Putra Pidada menyampaikan, kejadian tersebut merupakan tanda bahwa fungsi tubuh pada jenazah masih berjalan.

Baca Juga: Hubungan Intim Secara Rutin Manfaatnya Nggak Main-main, Bikin Awet Midah Hingga Sukses Turunkan Berat Badan

"Jadi, saya melihatnya, kalau jenazah masih bisa berkedip, ini berarti sel-sel masih ada yang berfungsi," ujar Surya pada Rabu (19/08).

Menurut Putra, berdasarkan ilmu tanatologi (ilmu yang mempelajari tentang kematian), ada dua penggolongan tanda-tanda kematian yakni primer dan sekunder.

Ia menjelaskan, tanda-tanda kematian primer yakni berhentinya naPas, sistem sirkulasi jantung, dan sistem saraf.

Sedangkan, tanda-tanda kematian sekunder yakni muncul lebam pada mayat, ada perubahan suhu menjadi lebih rendah, dan mulai proses pembusukan.

Baca Juga: Netizen Seantero Indonesia Heboh Usai Video Payudara Adhisty Zara Diremas Sang Kekasih Viral, Mbah Mijan Berseloroh: Kalian Bisa Mempersatukan Rakyat!

Selain itu, ada kondisi di mana mayat mengalami tanda-tanda kematian primer dan berhenti secara permanen, yang dinamakan mati somatis.

Menilik kasus yang terjadi pada jenazah SMW, Putra mengatakan bahwa hal ini serupa dengan kondisi mati seluler.

"Mati seluler adalah kondisi jenazah sudah mati somatis, tapi sel-selnya masih berfungsi. Jadi, ini bisa menjadi dasar kenapa sudah dikataKAn mati somatis, tapi masih bisa ada otot-otot yang bergerak karena sel-selnya masih ada yang hidup," ujar Putra.

"Ini sering disebut sebagai reaksi supravital. kejadian ini bisa sampai 2 jam dari mati somatis," lanjut dia.

Baca Juga: Tepis Kabar Bahwa Dirinya Penyuka Sesama Jenis, Ivan Gunawan Beri Komentar Menohok: Gue Anak Cowok, Geli Sama Mereka!

Di sisi lain, Putra mengatakan bahwa saat ini tanda-tanda seseorang telah meninggal telah dapat diketahui berdasarkan alat-alat yang ada di rumah sakit.

"Seiring kemajuan teknologi, kalau di rumah sakit ini dengan adanya alat rekam jantung, jadi secara kematian klinis kelihatan nanti tanda kematian primernya berhenti," ujar Putra.

Ia menambahkan, sejumlah alat rumah sakit yang dapat memberi tahu tanda kematian seseorang yakni elektrokardiogram (EKG) dan elektroensefalogram (EEG).

Diketahui, EKG atau alat rekam jantung berfungsi untuk mendeteksi kelainan dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung.

Baca Juga: Disebut Melarat, Ustaz Kondang Ini Tak Mampu Bayar Tagihan Listrik Hingga Nangis saat Diancam Petugas PLN: Saya Malu Banget

Sementara, EEG merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak.

"Jika pada EKG gambarnya sudah datar, itu seseorang dinyatakan meninggal," ujar Putra.

Apabila jika pasien tengah dirawat di ICU, tanda kematian ditentukan dengan menentukan mati batang otak.

Sebab, petugas medis harus mendapatkan waktu yang pas untuk melepaskan alat bantu yang terpasang pada pasien yang telah meninggal.

"Nah, kapan nih melepas alat tersebut, itu ada penentuannya, namanya mati batang otak, sehingga bisa dilepas alat bantu pernapasannya," terang dia.(*)

Baca Juga: Seolah Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Penyakit yang Grogoti Tubuh Jessica Iskandar Bakal Mengakhiri Kariernya, Denny Darko Ungkap: Kamu Akan Melewati Semuanya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ramai soal Gadis 12 Tahun yang Disebut Hidup Lagi, Ini Penjelasan Medisnya

Tag

Editor : Amel

Sumber KOMPAS.com