WIKEN.ID -Menggunakan Virtual Private Network (VPN) telah menjadi jurus banyak orang untuk mengatasi pemblokiran internet.
Dengan VPN, pengguna bisa dengan bebas mengunjungi berbagai situs yang sebelumnya tak bisa diakses.
Entah itu karena adanya pertaruran dari pemerintah setempat atau proveder yang membatasi akses ke beberapa situs atau layanan internet tertentu.
Baca Juga: Belum Move on Usai Putus Cinta, Ini Cara Aman Lihat Story Whatsapp Mantan Tanpa ketauan Doi
VPN sendiri bisa dengan mudah ditemukan oleh para pengguna gadget.Ada yang hadir dalam bentuk aplikasi, terdapat pula yang tersedia di dalam sebuah situs.
VPN juga terbagi atas dua tipe, pertama yang gratis lalu yang berlangganan atau berbayar.
Meski dapat membantu banyak orang dalam mengatasi masalah pemblokiran internet, penggunaan VPN tak selamanya aman.
Sekitar seperempat pemakai internet menggunakan sebuah “virtual private network” (jaringan privat virtual), yakni susunan software yang menciptakan koneksi data terenkripsi dan aman antara komputer mereka dan komputer lain di mana pun di internet. Banyak orang menggunakan VPN untuk melindungi privasi mereka ketika menggunakan hotspot Wi-Fi, atau untuk tersambung secara aman ke jaringan kantor ketika mereka sedang bepergian.
Ada pula pemakai VPN yang khawatir mengenai pengintaian dari pemerintah dan penyedia jasa internet. Banyak perusahaan VPN berjanji menggunakan enkripsi kokoh untuk mengamankan data, dan mengatakan mereka melindungi privasi pengguna dengan cara tidak menyimpan informasi lokasi VPN diakses atau apa yang dilakukan pengguna selama mereka tersambung ke VPN.
Jika semua berjalan sebagaimana mestinya, seseorang yang “mengintip” komputer Anda tidak akan melihat semua kegiatan intenet Anda — hanya koneksi tak bermakna yang bisa dilihat.
Perusahaan, pemerintah, atau hacker yang mengintai lalu-lintas internet secara keseluruhan memang masih dapat mengetahui adanya komputer yang mengirimkan informasi sensitif (atau misalnya membuka Facebook di kantor) tapi mereka tidak bisa mengetahui secara persis komputer mana yang dipakai. Mereka akan mengira kegiatan itu berlangsung di komputer yang berbeda dari komputer sebenarnya.
tapi mereka tidak bisa mengetahui secara persis komputer mana yang dipakai. Mereka akan mengira kegiatan itu berlangsung di komputer yang berbeda dari komputer sebenarnya.
Seperti yang baru-baru ini ditemukan oleh sebuah situs bernama VPN Mentor.