Serang Pejalan Kaki Hingga Luka, Seekor Beruang Dijatuhi Hukuman Mati di Italia, Sejumlah Aktivis Kecam Putusan Tersebut

Rabu, 01 Juli 2020 | 19:30
Edwin Kats

Beruang

WIKEN.ID - Kejadian langka terjadi di Italia.

Seekor beruang dijatuhi hukuman mati oleh pihak berwenan di Italia.

Ini dikarenakan beruang tersebut telah menyerang dua pejalan kaki.

Beruang tersebut dinyatakan bersalah karena melukai seorang ayah yang nekat menghadapi beruang tersebut untuk melindungi putranya.

Baca Juga: Terbakarnya Mobil Via Vallen Masih Jadi Misteri, Mbah Mijan Ungkap Ada Hal yang Janggal Hingga Temuan Mistis di Dalamnya, Isyaratkan Ada Orang Iri?

Namun, putusan itu mendapat kecaman dari sejumlah aktivis karena dinilai dapat memicu perburuan beruang secara besar-besaran.

Selain itu, pemutusan secara sepihak tersebut dikatakan tidak adil, karena penyebab penyerangan oleh beruang tersebut belum terungkap.

Dilansir ladbible.com, Selasa (30/6/2020), Fabio Misseroni (59) dan putranya Christian Misseroni (28) sedang menikmati pemandangan alam di Monte Peller di utara negara itu minggu lalu.

Di tengah perjalanan mereka, seekor beruang coklat tiba-tiba muncul di jalan dan mengadang keduanya.

Baca Juga: Tercium Bau Mistis dalam Tragedi Mobil Via Vallen Terbakar, Polisi Temukan Sejumlah Alat Perdukunan dari Tas Pelaku, Ada Jenglot Hingga Bambu Kuning!

Apa yang terjadi selanjutnya adalah kejadian mengerikan di mana Fabio nekat melompat ke arah binatang besar itu.

Ia berusaha untuk menghentikan beruang yang menyerang kaki Christian dan memberi celah agar anaknya bisa melarikan diri.

Akibat kejadian tersebut, ayah yang berusia 59 tahun itu menderita patah kaki di tiga tempat.

Beruang itu akhirnya lari setelah Christian mulai bertepuk tangan dan melambaikan tangannya untuk menakut-nakutinya.

Baca Juga: Warga di Tapanuli Geger, Hewan Ternak Mereka Mati Bak Misteri, Tinggalkan Luka di Leher Hingga Diduga Makhluk Misterius Ini Jadi Dalangnya

Setelah serangan itu, gubernur Trentino Maurizio Fugatti menandatangani perintah eksekutif yang menyerukan agar beruang tersebut dihukum mati karena menganiaya Fabio dan Christian.

Perintah itu memicu kecaman dan kemarahan dari para aktivis kesejahteraan hewan dan hak-hak hewan.

Sebuah petisi online telah dimulai oleh World Wildlife Fund cabang Italia, yang sejauh ini telah mengumpulkan 22.000 tanda tangan.

Mereka mengatakan bahwa keputusan hukuman mati tersebut tidak adil lantaran belum diketahui apa motif beruang tersebut melakukan penyerangan.

Baca Juga: Ditampung untuk Dibantai, Intip Kisah Memilukan Anjing-anjing yang Hampir Jadi Santapan yang Akhirnya Berhasil Diselamatkan

"Luar biasa, kalimat ini dikeluarkan tanpa pengadilan, sedangkan dinamika yang menyebabkan beruang itu melukai dua orang tersebut masih belum jelas," bunyi petisi itu.

Ternyata, perintah pembunuhan beruang ini bukan yang pertama kalinya terjadi, oleh karenanya para aktivis menyerukan agar praktik tersebut dihentikan.

"Dia bukan beruang pertama yang dihukum mati di Trentino. Untuk alasan ini, pemusnahan otomatis untuk semua beruang yang terlibat dalam kontak dekat (dengan manusia) atau kecelakaan harus dihentikan," ujar seruan dalam petisi tersebut.

Baca Juga: Lebih dari 4 Tahun Artis Cantik Ini Pilih Tidur dengan 7 Buata Tiap Malam, Intip Fakta Menyedihkan Hidupnya Gara-gara Pelihara Hewan Buas!

"(Kami menyerukan modifikasi) teks Rencana Aksi untuk Konservasi Beruang di Pegunungan Alpen (PACOBACE), yang menyediakan kemungkinan pemusnahan bahkan jika ada beruang yang hanya melakukan apa yang telah diajarkan oleh alam."

Para aktivis menerangkan bahwa mereka membela manusia, namun juga masih berusaha berlaku adil untuk para satwa.

"Kami berada di pihak orang-orang tetapi juga beruang, jadi kami meminta anda untuk bergabung bersama kami untuk memastikan bahwa ia (beruang itu) dapat terus hidup, bebas, di rumahnya, yaitu gunung."

Baca Juga: Berpenghasilan Lebih Tinggi dari Manusia, Babi Ini Sampai Dikontrak Oleh Perusahaan Jam Dunia, Ini yang Dilakukannya Untuk Mendapatkan Uang

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Italia, Sergio Costa, secara pribadi telah menulis surat kepada gubernur untuk membujuknya agar tidak melanjutkan pemusnahan.

Sergio Costa mengatakan rincian lebih lanjut tentang keadaan di balik insiden tersebut akan diperlukan.

"Hanya setelah mengumpulkan informasi ilmiah tertentu tentang hewan yang terlibat dalam kecelakaan dengan dua warga negara itu, kita akan dapat mengevaluasi solusi teknis yang menurut pendapat saya, tidak boleh mengakibatkan pembunuhan binatang," kata Sergio Costa.

Hingga saat ini, belum ada laporan terkait tanggal penjatuhan hukuman mati bagi beruang tersebut.(*)

Baca Juga: Punya Kecerdasan Tinggi Layaknya Manusia, Babi Ajaib Ini Bisa Hasilkan Karya Seni Seharga 60 Juta, Bahkan Punya Produk Limited Editionnya Sendiri!

Editor : Agnes

Sumber : ladbible.com