WIKEN.ID -Kehidupan Krisdayanti belakangan ini selalu menjadi sorotan publik.
Pasalnya konflik antara sang diva dengan kedua anaknya dari Anang Hermansyah seolah tak menemui kata selesai.
Hubungan Krisdayanti dengan Aurel dan Azriel lagi-lagi retak gegara sebuah komentar di Instagram.
Krisdayanti dianggap warganet telah membela suaminya, yang sebelumnya sempat menyinggung soal anak yang kurang menghormati orang tua.
Pasca konflik dengan anak-anaknya pecah, Krisdayanti jadi bulan-bulanan warganet karena dianggap mengesampingkan anaknya.
Bahkan, Krisdayanti sampai mendapat teguran dari Majelis Kehormatan DPR RI karena mengumbar masalah keluarganya di media sosial.
Jauh sebelumnya, rupanya Krisdayanti sudah lama berkonflik dengan sang anak lantaran ketahuan selingkuh di belakang Anang Hermansyah.
Parahnya, Aurel dan Azriel sendiri yang memergoki tindakan sang bunda.
Tak cukup sampai di situ, Krisdayanti sendiri rupanya sempat mengalami masa kelam dalam hidup lantaran menjadi pecandu narkoba.
Pengalaman pahit itu hampir membuat karirnya hancur dan bangkit karena Anang Hermansyah yang saat itu masih berstatus sebagai suaminya.
Dilansir dari GridHits.ID, melalui buku Catatan Hati Krisdayanti My Life, My Secret, terbitan Gramedia, Krisdayanti menguak kisah Anang Hermansyah yang memergokinya memakai narkoba.
"Pikiranku terbang... Masalahku melayang... Kecemasanku hilang... Aku mengendus dan terus mengendus lagi. Aku mulai dikuasai gelinjang nikmat yang sangat asing tapi mengikat," tulis Krisdayanti.
Krisdayanti mengisahkan kenikmatan semu yang pernah diperolehnya 11 tahun lalu.
Ketika mabuk shabu untuk mengisi kehampaan hati dan pikiran di tengah melejitnya karier di dunia tarik suara.
"Herannya, karierku semakin membaik. Anang semakin melaju dengan kesibukannya di studio. Jadwal manggungku kian melimpah dengan honor yang sangat baik. Dan aku tetap memakai...shabu! Sungguh gila. Edan!," ujar Krisdayanti.
Selby, sang manajer, mulai mengingatkan Krisdayanti mengenai kebiasan buruk mengonsumsi shabu.
Kondisi kesehatan perempuan kelahiran 24 Mei 1975 itu mulai pun anjlok.
Kantong matanya menghitam, bibir kering, dan mata kuyu.
"Aku tak bisa menghentikan shabu! Sia-sia saja aku berharap sembuh dengan segera, karena sakauw telah meracuniku setiap hari, setiap detik," katanya.
Tak pelak, ia mulai berani membawa shabu ke rumahnya, terus membeli shabu dan menyiapkan bong.
Krisdayanti bahkan nekat memesan shabu kepada bandar narkoba untuk diantar ke rumahnya.
"Itu (memesan shabu kepada bandar) lebih baik daripada aku menghubungi teman-teman pemakai. Tentu aku memanggil bandar jika Anang tidak ada di rumah," ungkapnya.
Transaksi berlangsung cepat di teras rumah, tak ada yang melihat dan tak ada yang curiga.
Namun kebiasaan memanggil bandar ke rumah itulah yang kemudian menguak tabir yang disimpan Krisdayanti sehingga Anang Hermansyah mengetahui.
Pada suatu hari, saat sang bandar mengantarkan pesanan Krisdayanti ke rumah, rupanya ia tak langsung pulang dan istirahat sebentar di ruang tamu sambil merokok.
"Asbak di meja penuh dengan puntung rokok. Pikiranku terarah sepenuhnya pada shabu yang siap kunikmati. Mataku luput dari pemandangan puntung rokok di asbak," katanya.
Kemudian, mendadak Anang Hermansyah pulang, dan Anang pun menjadi terheran-heran karena di asbak banyak puntung rokok.
Saat ditanya oleh Anang, Krisdayanti pun menjawabnya secara serampangan, dirinya mengatakan baru saja kerabat dekatnya datang.
Tetapi Anang Hermansyah tak percaya begitu saja, ia pun diberitahu para pembantunya fakta yang sebenarnya.
Kemudian Anang Hermansyah tambah dibikin syok saat masuk kamar dan didapati Krisdayanti sedang menikmati shabu.
"Anang menjerit histeris. Anang memelukku. Ia syok. Entah berapa lama ia menangis. Aku hanya meringkuk takut dan bersalah di pojok tempat tidur. Aku menangis," ujar Krisdayanti.
Selanjutnya terjadi melodrama sepanjang malam.
"Malam itu kami tak bisa melepaskan pelukan dan terus menangis," kenang Krisdayanti.
Anang Hermansyah juga memberitahu ibu Krisdayanti dan Yuni Shara mengenai aib itu.
Setelah menenangkan diri beberapa hari, Anang Hermansyah pun membawa Krisdayanti ke sebuah pondok pesantren di Jember, tempat dulu ia pernah menjadi santri.
"Setiap hari aku salat dengan khusyuk, didoakan oleh para kiai dan melakoni hidup murni. Makan minum seadanya, bekerja, dan memperkuat keimanan. Sepanjang itulah Anang tak pernah pergi dari sisiku," katanya.
Kiai di pesantren itu menggunakan terapi unik untuk membantu Krisdayanti.
Krisdayanti diminta tidur di atas batu di tengah alam terbuka.
"Berhari-hari aku tidur dalam kepungan rasa dingin yang menggigit di atas batu keras itu, ditemani Anang. Pagi-pagi, aku bangun dengan rasa segar yang tak pernah kurasakan," ungkap Krisdayanti.
Peristiwa yang tak dapat dilupakannya, ketika bangun di pagi hari sejumlah warga setempat mengerumuni Krisdayanti dan Anang, dengan wajah penasaran.
Ajaib, terapi unik itu, ditambah dialog dengan para kiai memulihkan kondisi KD dari kekosongan jiwa dan kecanduan narkoba.
"Anang membawaku pulang setelah yakin aku benar-benar telah terlepas dari narkoba. Kugenggam tangan Anang selama dalam pesawat. Alhamdulillah, aku mempunyai suami setegar dan sebaik dia," kata personel DIVA tersebut. (*)