Baim Wong Alami Penyakit Keturunan yang Bisa Jadi Penyebab Kebutaan Hingga Mengancam Mata Bayi Cacat Lahir, Ini Penjelasan Ahli

Minggu, 03 Mei 2020 | 12:20
Instagram Baim Wong

Baim Wong Alami Penyakit Keturunan yang Bisa Jadi Penyebab Kebutaan Hingga Mengancam Mata Bayi Cacat Lahir, Ini Penjelasan Ahli

WIKEN.ID -Siapa yang tak kenal dengan artis tampan Baim Wong.

Beberapa hari lalu kabar kurang menyenangkan datang dari sahabat Raffi Ahmad ini.

Saperti yang diketahui, Baim Wong dikenal sebagai artis yang ceria dan aktif.

Namun, musibah kecil baru saja menimpanya.

Baca Juga: Nekat Nikah Siri Ditengah Pandemi Corona, Zaskia Gotik Geram saat Raffi Ahmad Bandingan Sirajuddin dengan Vicky Prasetyo: Beli Siomay Saja Gue Bayar Sendiri!

Kesehatan Baim Wong rupanya sedikit terganggu hingga harus menjalani perawatan ditengah pandemi virus corona ini.

Kabar ini diketahui melalui tayangan video di akun youtubenya, Baim Paula.

Baim Wong mengaku kalau sudahs sebulan merasakan sakit di mata sebelah kirinya.

Meski sempat menunda periksa ke dokter, akhirnya rasa sakit yang tak tak tertahankan hingga enggak bisa melihat dirinya memutuskan untuk ke rumah sakit.

"Mau periksa mata nih, mudah-mudahan nggak kenapa-kenapa. Tapi ini mata saya agak burem," ujar Baim Wong.

Baca Juga: Kalahkan Youtuber Nomor Satu di Asia Tenggara, CEO YouTube Puji Baim Wong Habis-habisan, Jadi Salah Satu Orang Beruntung di Dunia!

Ternyata Baim mengalami katarak pada mata sebelah kirinya, seperti yang sudah diprediksinya.

Pasalnya, beberapa tahun silam Baim juga sudah pernah menjalani operasi katarak pada mata sebelah kanannya.

"Ternyata bener, saya ininya (mata) udah ada kataraknya, sesuai dengan prediksi dan memang harus dioperasi," ungkap Baim.

Baca Juga: Viral Penimbun Masker Rugi Hingga 11 Miliar, Ekonom Ungkap Penyebab Harga Masker Sudah Mulai Normal

Youtube Baim Paula

Baim Wong jalani operasi katarak

Masih berusia muda tapi sudah menderita katarak, Baim pun mengatakan bahwa hal itu juga bisa jadi karena faktor keturunan.

"Katanya karena ada keturunan juga, soalnya kan masih muda kok bisa katarak. Harus operasi mau nggak mau," terangnya.

Namun, siapa sangka penyakit ini ternyata bisa mengancam si kecil.

Katarak Bisa Mengancam Bayi

Penyakit katarak bisa dialami oleh siapa saja, tak hanya pada lansia dan orang dewasa namun juga anak-anak.

Akan tetapi, sering kali penyakit mata ini dianggap enteng bagi sebagian orang.

Baca Juga: Baru Seminggu Nikah Siri dengan Pengusaha Kaya Raya, Sirajuddin Mahmud Syok dan Tak Menyangka Lihat Kebiasaan Zaskia Gotik

Padahal jika tak segera mendapat penanganan tepat, katarak bisa mengakibatkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Mengutip dari Nakita.id, Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata manusia yang diakibatkan proses degenerasi (aging process) atau proses penuaan.

Menurut dr. Rien Widyasari, Sp.M, Dokter Mata di KMN Eye Care, angka kebutaan paling tinggi di Indonesia hampir 60 persen disebabkan oleh katarak.

Penderita katarak, umumnya akan mengeluh penglihatan buram atau berkabut.

Baca Juga: Kehamilannya Tak Diakui Suami, Kiki Amalia Nangis Kejer Ceritakan Kejadian Dirinya Kegurguran di Kamar Mandi, Markus Horison Kemana?

"Asal kata dari katarak itu berasal dari bahasa Yunani, yang mengandung arti yaitu air terjun atau waterfall. Kenapa disebut demikian? Karena pada pasien-pasien yang menderita katarak biasanya keluhannya adalah penglihatannya berkabut seperti melihat dibalik air terjun. Terlihat tetapi berkabut atau ketutupan asap biasanya bilangnya seperti itu," kata dr. Rien saat acara seminar "Katarak Bisa Mengancam Anak, Bagaimana Mengatasi Katarak dan Mencegahnya", dalam rangka menyambut ulang tahun KMN Eye Care ke-XV, Kamis (28/11/2019) di Swiss Bellin Hotel, Jakarta.

Tak hanya karena faktor usia, dr. Rien mengatakan banyak hal yang menjadi penyebab seseorang menderita katarak.

"Penyebab lain yang paling sering adalah trauma, tapi jumlahnya agak sedikit ya. Trauma mata misalnya, pernah kena pukul, atau misalnya kecelakaan, nah itu dia akan mengubah metabolisme lensa sehingga terjadi katarak lebih cepat. Sekarang lumayan cukup banyak juga kasus-kasus pasien usia muda sudah katarak, biasanya juga karena ada faktor penyakit lain seperti diabetes atau penyakit gula. Di mana kadar gula yang tidak terkontrol itu akan menyebabkan kekeruhan lensa itu akan terjadi lebih cepat," ujarnya.

Baca Juga: Kini Hidupnya Bergelimang Harta Bersama Pengusaha Kaya, Roy Kiyoshi Beberkan 3 Sosok Penjaga Artis Cantik Ini: Gunakan Sorban!

Selain itu, penggunaan obat steroid dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan katarak, loh.

"Kemudian ada juga beberapa efek samping obat, tetes mata maupun obat yang diminum yang lebih bisa mempercepat terjadinya katarak, contohnya adalah obat-obat yang mengandung steroid, jadi itu kumulatifnya efek sampingnya bisa berakibat terjadinya katarak. Kemudian minus tinggi, orang-orang diatas minus 6, biasanya akan lebih cepat terjadi katarak," paparnya.

Sementara katarak yang terjadi pada bayi bisa disebabkan karena kelainan kongenital atau cacat bawaan dari lahir.

Baca Juga: Ditengah Kasus Virus Corona, Pria Ini Justru Tampak Rakus Melahap Katak Hidup-hidup, Begini Pemandangan Menjijikan yang Dilakukan Warga China!

"Kongenital atau bawaan dari lahir, ada bayi yang baru lahir terus ada katarak. Biasanya saat hamil ibunya menderita sakit, jadi pada saat pembentukan lensa dia terinfeksi, contohnya misalnya pada kasus terserang Rubella atau campak pada ibu," tambah dr. Rien.

Selain Rubella, ibu yang menderita toksoplasma saat hamil juga berisiko menyebabkan bayi terkena katarak.

Oleh karena itu, penting bagiibu mengetahui gejala dan ciri-ciri katarak pada bayi sejak dini sehingga Si Kecil bisa mendapatkan penanganan tepat.

Baca Juga: Nikahi Pengusaha Kaya Raya Kini Hidup Bergelimang Harta, Intip Potret Masa Kecil Artis Cantik Ini: Hidung sam Dagu Beda!

"Kalau pada saat lahir sudah terjadi katarak, biasanya kita akan lihat cirinya adalah matanya kaya mata kucing berkilat. Kalau memang nanti katarak, biasanya kita akan berusaha secepat mungkin untuk diangkat karena kan anak itu penglihatan adalah belajar, di bawah 2 bulan itu kita sebenarnya sudah harus diangkat," katanya.

Jika bayi atau anak dalam kondisi baik dan berat badannya cukup, maka ia bisa segera dioperasi.

"Tapi kita harus lihat kondisi anak juga, misalnya beratnya cukup enggak untuk kita operasi dan anak terutama harus segera mungkin sih selama dia sudah oke kondisi fisiknya kita angkat," papar dr. Rien.(*)

Tag

Editor : Amel

Sumber Nakita.id