WIKEN.ID -Di tengah pandemi corona ini memang banyak sekali para dermawan yang membagikan sebagian rejekinya untuk korban yang terdampak.
Ada yang membagikan peralatan medis, hingga sembako dan makanan bagi masyarakat yang membutuhkan ditengah situasi yang paceklik ini.
Baru-baru ini, sedang viral di media sosial tentang sebuah donasi berwujud nasi bungkus dengan tulisan yang cukup kontroversial.
Nasi bungkus untuk donasi tersebut viral karena bertuliskan nasi anjing dan memuat logo anjing di bungkusnya.
Di atas bungkus kertas cokelat itu tertulis, "Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting."
Bantuan makanan siap santap itu diterima warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dari video yang beredar, seorang ibu menjelaskan nasi yang didapatnya dari pemberian seseorang.
"Saya dikasih nasi sama tiga orang. Nasi ini saya ambil namanya juga dikasih. Ini nasinya ada bacaannya nasi anjing," ucap si ibu di video yang beredar.
Lalu muncul suara seorang pria ikut menjelaskan nasi bungkus yang diperlihatkan sang ibu tadi.
"Buat orang yang enggak tahu dikasih nasi bungkus sangkanya sembako buat yang tidak mampu," ucap si pria.
Si pria yang tak menunjukkan wajahnya di video itu menyebut sesuai namanya nasi anjing lauknya daging anjing.
Menurut dia, nasi tersebut bukan untuk manusia tapi makanan anjing.
Setelah video itu viral, polisi meluruskan informasi yang beredar karena menimbulkan kesalahpahaman.
Nasi Anjing tersebut memang dibagikan di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/4/2020) dini hari WIB.
Dilansir dari TribunJakarta.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan kejadian itu pada Minggu pukul 00.15 WIB.
Menurut dia, saat itu Tim Tiger Polres Metro Jakarta Utara yang patroli mendapat informasi dari warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas.
Informasi yang didapat, bahwa ada pembagian makanan siap santap logo kepala anjing.
Pembagian makanan siap santap tersebut menyebabkan kegaduhan pada warga yang menerimanya.
Alasannya, kata Yusri, warga merasa dilecehkan dengan logo anjing pada bungkus makanan tersebut.
"Warga yang menerima makanan tersebut merasa dilecehkan," kata Yusri.
Mereka berasumsi isi bungkusan makanan adalah daging anjing.
Untuk itu mereka bertanya-tanya kenapa warga umat muslim diberikan makanan anjing.
Kemudian polisi mendatangi lokasi den memintai keterangan dari 3 saksi.
Polisi turut menyita barang bukti guna mengetahui pengirim makanan siap santap tersebut.
"Kita juga melakukan pemeriksaan laboratoris daging apa yang terdapat dalam bungkusan tersebut," ungkap Yusri.
Yusri memastikan makanan berlogo kepala anjing dengan tulisan "Nasi Anjing" yang dibagikan kepada warga merupakan makanan halal.
Hal itu diketahui setelah polisi mendatangi tempat pembuatan nasi siap santap.
Nasi tersebut dikirim oleh sebuah komunitas bernama ARK Qahal di Jakarta Barat.
"Kita mendatangi tempat pembuatan nasi (berlogo anjing) tersebut dan mendapati bahwa pembuatan nasi dengan bahan halal," kata Yusri.
Berdasarkan pengakuan pengirim bungkusan nasi tersebut, pemakaian istilah anjing merujuk pada sifat setia dan mampu bertahan hidup yang dimiliki hewan anjing.
"Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia," ungkap Yusri.
"Nasi anjing karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup," ia menambahkan.
Bungkusan nasi tersebut juga berisi lauk pauk seperti cumi, sosis daging sapi, dan teri.
Yusri memastikan Nasi Anjing bukan berisi daging anjing seperti dugaan warga. (*)