Jangan Dibuang! Ternyata Kulit Roti Miliki Manfaat Lebih Banyak daripada Bagian Tengahnya, Bisa Cegah Penyakit Mematikan Ini

Minggu, 12 April 2020 | 19:20
Freepik

Ilustrasi roti

WIKEN.ID -Semua orang tentu pernah menikmati makanan pengganti nasi ini.

Ya, dari roti tawar ini dapat dikreasikan menjadi berbagai macam makanan yang lezat dan menyehatkan.

Namun, beberapa orang selalu membuang bagian luar roti yang berwarna kecoklatan dan keras.

Tanpa alasan, orang-orang menganggap bagian yang keras dan berwarna coklat itu tidak bergizi.

Baca Juga: Terungkap, Pernah Ditawar Kencan Pengusaha Rp 600 Juta, Luna Maya Uring-uringan Hingga Beri Balasan Menohok: Sorry Nggak Jualan

Tapi tunggu dulu!

Ternyata, bagian roti yang paling kaya akan manfaat adalah bagian pinggi roti tawar lho, kok bisa?

Walau sebagian orang kerap membuang bagian tersebut, ternyata pinggiran roti mengandung antioksidan.

Sebuah penelitian dari Jerman menemukan bahwa bagian pinggiran roti memberi manfaat paling banyak dibandingkan bagian keseluruhan roti karena adanya antioksidan

Baca Juga: Tak Terima Video Dirinya Dihajar Seorang Nenek Viral, Kepala Desa Ini Marah dan Laporkan Wanita Berusia 60 Tahun Tersebut Ke Polisi

Dapat Mencegah Kanker

shutterstock
shutterstock

Ilustrasi kanker

Beberapa penelitian memang pernah menunjukkan bahwa roti mengandung komponen yang bisa menekan potensi munculnya kanker, tetapi biasanya lebih ditekankan pada kandungan serat dalam roti.

Konsumsi serat yang cukup memang diketahui mencegah kanker kolon.

Dalam studi yang dilakukan Thomas Hofmann, profesor dari Universitas Munster, Jerman, berhasil diidentifikasi komponen pelawan kanker yang terkonsentrasi di bagian pinggirannya.

Baca Juga: Tak Boleh Dipeluk dan Dicium, Begini Detik-detik Mengharukan Sang Ibu yang Mengantar Anaknya Naik Ambulans Untuk Dikarantina Karena Virus Corona

Menggunakan campuran bahan konvensional yang mengandung gandum hitam dan tepung terigu, Hofmann dan rekan-rekannya menganalisis kulit garing pada roti, remah-remah roti (bagian pucat lembut pada roti), dan tepung sebagai kandungan antioksidan.

Ternyata, proses pemanggangan menghasilkan suatu jenis antioksidan, yang disebut pronyl-lisin, yang delapan kali lebih banyak terdapat di bagian kulit kering roti daripada pada remahan rotinya.

Pronyl-lisin merupakan bentuk reaksi dari protein yang terikat asam amino L-lisin dan pati yang berperan mengurangi gula dalam suhu panas.

Para ahli kimia telah lama mengetahui bahwa proses ini disebut sebagai reaksi Maillard, yang memberikan warna coklat pada permukaan roti saat proses pemanggangan.

Baca Juga: Soviet Berhasil Kirim Manusia Pertama ke Luar Angkasa 59 Tahun Silam, Pria Ini Jadi Kosmonot Pertama yang Pernah Menjelajah Antariksa

Pronyl-lisin terbentuk saat proses pemanggangan roti yang juga merupakan reaksi dari ragi yang terkandung di dalam roti.

Antioksidan ini cenderung meningkat ketika roti dipotong menjadi potongan-potongan yang kecil dan dipanggang.

Potongan yang lebih kecil akan memiliki permukaan yang lebih luas yang mengalami reaksi tersebut.

Baca Juga: Dulu Ditemukan di Kolong Jembatan dan Kedinginan dalam Kardus, Ini Dia Kabar Keenan, Bayi yang Kini Jadi Anak Pejabat Negara

Karena itu, kandungan antioksidannya lebih banyak dibanding produk roti yang disajikan dengan ukuran yang lebih besar, seperti roti tawar dan roti buns.

Secara umum, warna gelap pada roti gandum mengandung jumlah antioksidan yang lebih tinggi daripada roti yang berwarna terang (seperti roti putih).

Namun, warna coklat yang terlalu berlebihan, alias gosong, pada roti juga dapat mengurangi tingkat antioksidan yang terkandung di dalamnya. (*)

Baca Juga: Viral! Niat Hati Ingatkan Pria yang Bertubuh Kekar Mengenakan Masker saat Berobat, Perawat Wanita ini Malah Mendapat Tamparan Mentah di Wajahnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Buang Kulit Roti, Bagian Ini Kaya Antioksidan"

Editor : Amel