WIKEN.ID -Publik Nusa Tenggara Timur (NTT) digegerkan dengan kabar adanya 1 kasus positif virus Corona (Covid-19) pada Kamis (9/4/2020) siang.
Informasi tersebut berseliweran di jagad maya melalui berbagai pemberitaan media.
Kemudian, di hari selanjutnya, Jumat (10/4/2020), masyarakat NTT tambah di kejutkan dengan video pengakuan seorang pemuda yang nebyebutkan dirinya terkena corona.
Berbeda dengan orang lain saat menjadi pasien positif covid-19 yang menutupi rapat identitasnya, pria NTT ini malah beri pengumuman di media sosial.
Video pengumuman tersebut diunggah dalam kanal YouTube El Asamau Official.
Dalam video klarifikasinya pria dalam video yang memperkenalkan diri sebagai El Asamau tersebut mengaku baru saja diberitahukan menderita Covid-19.
Ia membuat video tersebut untuk berbagi kisah dan kronologi bagaimana ia bisa terpapar virus corona dan apa saja yang telah ia lakukan.
"Sebenarnya kondisi sekarang ini sangat stabil karena gejala-gejala yang muncul pada penderita atau suspek itu seperti kita ketahui mereka mungkin merasakan demam dan lain-lain, tetapi saya puji Tuhan dalam kondisi yang prima," ujarnya.
Pria yang mengaku dari Kabupaten Alor ini sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi di Yogyakarta.
Menurutnya, saat dirinya berangkat ke Yogyakarta, belum ada larangan dari WHO untuk tidak boleh beraktivitas di luar rumah.
Pada tanggal 1 Maret 2020, ia telah berada di sana dan tetap melakukan aktivitas kelas seperti semestinya.
Setelah satu minggu berada di Yogyakarta, ia berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan bersama teman-temannya.
"Selama kegiatan satu minggu di Jakarta ini kemungkinan besar saya terpapar di sana dan itu berlangsung dari tanggal 9-13 Maret," lanjutnya.
Pada tanggal tersebut, ia merasa kondisi tubuhnya tidak berubah, dalam arti sejak masih di Alor pun ia sering merasa meriang karena kelelahan dan asam lambung, sama seperti kondisi saat berada di Jakarta.
Kemudian, pada tanggal 15 Maret 2020, dirinya menerima informasi untuk menghentikan semua kegiatan sehingga kegiatan di Yogyakarta pun diganti menjadi pertemuan daring.
Akhirnya pria tersebut pun memilih untuk pulang kampung, kembali ke kupang.
Namun, sebelum sampai kupang, pada tanggal 19 Maret 2020 dirinya sempat singgah di Bali bertemu saudara yang sudah lama tidak dijumpai.
Pada saat itu, dia pun masih mengaku bahwa ia belum merasakan ada tanda atau gejala tanpa virus.
Barulah pada tanggal 22 Maret dia terbang ke Kupang, sesampainya di rumah pun ia memilih untuk mengisolasi diri.
Ia mengaku tidur di kamar terpisah, makan-minum juga sendiri, serta tidak ada yang masuk ke kamarnya.
Selama masa isolasi mandiri di kamar, ia tidak merasa tanda atau gejala aneh, dirinya pun malah tetap asyik melakukan aktivitas seperti mendengarkan musik, membaca dan menulis.
Kemudian, sekitar tanggal 25 atau 26 Maret 2020, ia mendengar kabar bahwa seorang teman kegiatan di Jakarta berstatus PDP dan positif Covid-19.
Pada tanggal 27 Maret 2020, ia langsung mendatangi RSUD W. Z. Johannes Kupang untuk diperiksa.
Diceritakannya, proses yang dilaluinya seperti pengambilan sempel darah dan lendir (swab), kemudian ia diberikan obat dan pulang.
Sesuai janji rumah sakit, hasil tesnya akan keluar pada tanggal 4 April 2020, namun ia baru menerima kabar pada tanggal 9 April 2020, dan dirinya dinyatakan positif covid-19. (*)