WIKEN.ID - Tak hanya Iran yang terdampak Covid-19 di wilayah timur tengah.
Menyusul negara Iran dalam negara terdampak pandemi corona.
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang sangat terdampak wabah virus corona.
Bahkan dikabarkan virus tersebut makin meluas tiap harinya.
Bahkan virus corona disebut sudah menginfeksi ratusan keluarga kerajaan Saudi.
Kondisi ini membuat Raja Salman (84) diasingkan guna mencegah tertularnya Covid-19.
Dilansir dari New York Times via Kompas.com, dari sekitar 15.000 anggota keluarga kerajaan sebanyak 150 orang diantaranya dilaporkan tertular virus corona.
Salah satu kabar yang mengejutkan adalah terkonfirmasinya positif corona gubernur ibu kota Riyadh sekaligus Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud.
Baca Juga: Curhatan Pilu Driver Ojo di Jakarta, Dilarang Bawa Penumpang Saat PSBB, Paling Banyak Lima Pesanan
Kabar tersebut diungkap oleh dua dokter yang memiliki ikatan dengan rumah sakit elit serta dua lainnya yang dekat dengan keluarga kerajaan.
Mereka juga mengatakan para dokter yang merawat anggota kerajaan sedang mempersiapkan 500 tempat tidur baru untuk masuknya pasien.
Sementara itu menyikapi kejadian tersebut, Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) telah mengasingkan diri untuk menghindari wabah.
Dimana Raja Salman disebut mengasingkan diri di sebuah istana dekat kota Jeddah di Laut Merah.
Menurut informasi yang beredar penyebaran virus corona di lingkungan keluarga kerajaan disebabkan keluarga kerajaan termasuk ribuan pangeran sering melakukan perjalanan rutin ke Eropa.
Alhasil beberapa diantaranya diyakini telah membawa virus sekembalinya dari perjalanan.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, ada dua faktor risiko yang membuat seseorang bisa terinfeksi dan menyebarkan virus corona, diantaranya;
- Melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
- Memiliki riwayat perjalanan ke tempat atau wilayah yang terjangkit Covid-19
Namun seberapa jauh virus menyebar di kerajaan, para dokter masih belum bisa ditentukan.
Sebab Arab Saudi hanya mampu melakukan pengujian terbatas.
Kasus pertama yang diakui kerajaan adalah seorang Saudi yang telah pulang ke rumah setelah mengunjungi Iran.
Setelah beberapa kasus serupa terdeteksi, pemerintah Saudi merespons dengan mengunci area di provinsi timur kerajaan.
Sebelum kasus pertama dilaporkan, pemerintah telah membatasi perjalanan ke Arab Saudi serta menutup tempat suci di Mekah dan Madinah.
Semua kota besar di Arab Saudi juga telah dikunci atau lockdown.
Pihak berwenang sekarang telah menghentikan semua perjalanan udara dan darat, baik antar provinsi maupun ke luar.
Mereka juga mengindikasikan akan membatalkan haji yang dijadwalkan dilaksanakan musim panas ini.
Disisi lain Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah memperingatkan bahwa epidemi baru saja dimulai di Arab Saudi.
Jumlah infeksi selama beberapa pekan ke depan diprediksi akan berkisar dari 10.000-200.000 kasus.(*)
Baca Juga: Siapa Sangka Mengonsumsi Ini Secara Rutin Ternyata Bisa Menurunkan Resiko Penyakit