Warga Satu Dusun Diisolasi dan Berstatus ODP, Pemicunya Bikin Geram Tak Hiraukan Himbauan, Jenguk Pasien Positif Virus Corona

Minggu, 29 Maret 2020 | 15:00
Kompas.com (Shutterstock)

Ilustrasi pasien corona

WIKEN.ID -Warga desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga berbondong-bondong menjenguk orang perantauan yang pulang kampung.

Orang tersebut sakit demam setelah pulang kampung dari Jakarta.

Melansir dari Tribunbanyumas.com, hal tersebut dibenarkan oleh Kepala desa Gunungwuled, Nashirudin Latif .

"Di sana (Jakarta) mengalami demam dan batuk-batuk lalu pulang ke dusunnya, " tuturnya, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga: PDP Corona, Pendiri Pertama MOTOR Plus Meninggal Dunia Hingga Sempat Tuliskan Pesan untuk Jokowi karena Tak Dapat Pelayanan, Kahumas RSUD Kabupaten Tangerang Angkat Bicara!

Sepulangnya dari Jakarta, warganya mengalami demam dan dibawa ke Puskemas terdekat dan dirawat selama delapan jam.

Kondisinya tidak semakin membaik, dan warganya itu dirujuk ke RSUD Goenteng Taroenadibrata.

"Anak itu dirawat selama lima hari demamnya turun dan semakin membaik."

"Mungkin selama dirawat anak itu di swab dan dikirim ke Jakarta," tuturnya.

Baca Juga: Aksi Polisi Menertibkan Warga Saat Kondisi Lockdown Bikin Haru, Disuruh Pulang Malah Menangis

Karena kondisinya sudah membaik, pasien dipulangkan dan diminta untuk isolasi diri di rumah.

Kondisi telah membaik dan solidaritas tinggi, warga sekitar pun menjenguk orang tersebut.

"Begitu pulang dari Rumah Sakit tetangga-tetangganya datang membesuk."

"Apalagi anak yang baru berusia 15 tahun itu begitu sehat kembali bermain bersama temannya," tutur Nashirudin.

Baca Juga: Mirip Kejadian di Kolaka yang Viral, Keluarga di Aceh ini Nekat Buka Plastik Jenazah PDP Corona dan Dimandikan Ramai oleh Warga

Lima hari setelahnya, diketahui pasien positif corona (covid-19).

Satu dusun langsung geger mendengar kenyataan tersebut.

Pihak rumah sakit langsung menjemput pasien dan berusaha melakukan tracking.

Tak disangka, ada 90 orang yang diketahui melakukan kontak langsung dengan pasien.

Baca Juga: Awalnya Sedang Patroli, Polisi Akhirnya Bubarkan Resepsi Pernikahan dan Minta Pengantin Turun dari Pelaminan, Tenda Langsung Dibongkar

Dilansir Kompas.com, ada 30 KK di tiga dusun yang sudah melakukan kontak dengan pasien.

Pemerintah desa langsung melakukan local lockdown di dusun tempat tinggal pasien positif.

Untuk memenuhi 90 orang ODP, Pemdes menanggung biasa hidup warya yang isolasi diri sebesar Rp 50.000 per KK setiap hari.

Baca Juga: Curhat Pilu Anak Korban Meninggal Virus Corona, Jadi Yatim Piatu Selang Dua Hari dan Tak Bisa Lihat Orangtua Terakhir Kali

Nashirudin menegaskan agar tak menyebar hoaks terkait pacar pasien positif yang masih berkeliaran.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan hoaks jika pacar pasien masih berkeliaran di luar menularkan virus, pacar pasien positif saat ini ada di rumah dan sedang karantina mandiri," tegasnya.

Hingga Jumat (27/3/2020), total orang dalam pemantauan di Purbalingga sebanyak 968 orang.

Sementara itu, terdapat 41 pasien dalam pengawasan, lima di antaranya dinyatakan positif dan lima dinyatakan negatif, sisanya masih menunggu hasil swab dari Jakarta dan Yogyakarta.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul "Pasien Corona di Purbalingga Sempat Pulang Dijenguk Warga, Seketika Satu Dusun Lockdown" dan Kompas.com dengan judul "Satu Dusun di Purbalingga "Local Lockdown", Warga Diberi Biaya Hidup Rp 50.000 per Hari"

Baca Juga: Perlu Imun Kuat untuk Lawan Corona dan Berbagai Penyakit Lain, 7 Kebiasaan Berikut Justru Bisa Melemahkan Imunitas Tubuh

Tag

Editor : Alfa

Sumber Kompas.com, TribunBanyumas.com