Wajib Dicontoh Langkah Warga Singapura, 266 Kasus Virus Corona Dengan Tingkat Kematian Nihil

Jumat, 20 Maret 2020 | 07:30
.thestar.com.my

WIsatawan mengenakan masker saat berkunjung ke Singapura

WIKEN.ID - Saat awal wabah virus corona muncul, Singapura sangat rentan karena banyak orang China datang selama liburan tahun baru Imlek.

Pada Januari 2020 puluhan kasus dikonfirmasi di Singapura.

Beberapa negara pun telah menyarankan untuk tidak bepergian secara internasional.

Singapura berisiko menyebarkan virus karena merupakan tujuan utama pertemuan bisnis dan pelancong internasional.

Negara Singapura juga merupakan daya tarik besar bagi bisnis China, mengingat hubungan ekonomi yang erat antara kedua negara, sekitar 3,62 juta pengunjung China datang ke Singapura pada 2019 lalu.

Baca Juga: Antisipasi Corona, Maia Estianty Bersikap Tegas, Pisah Ranjang dengan Irwan Mussry dan Enggan Bersentuhan dengan Anaknya

Singapura meningkatkan respons virus corona dengan mengambil langkah-langkah ekstrem.

Negara ini memahami implikasi penyebaran di kota berpenduduk padat.

Pada akhir Januari 2020, Singapura sempat menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak selain China.

Hingga saat ini, (19/3/2020), tidak ada kematian akibat virus corona di Singapura.

Dikutip dari worldometers.info/coronavirus, jumlah kasus virus Corona di Singapura adalah 313 kasus dengan tingkat kematian nihil.

Baca Juga: Sepelekan Bahaya Corona, Direktur dan Staf Perusahaan Air Minum Daerah Plesiran ke Eropa, Masih Belum Pulang Hingga Minggu Depan

Sedangkan di Indonesia, jumlah kasus virus Corona adalah 311 kasus dengan jumlah kematian 25.

Lantas bagaimana Singapura menangani penyebaran virus corona di negaranya?

Dikutip New York Times (17/3/2020), intervensi adalah kuncinya.

Selain itu penelusuran yang teliti, menjaga jarak sosial, dan karantina yang ditegakkan.

Semuanya dikoordinasikan oleh seorang pemimpin yang bertindak cepat dan transparan.

Baca Juga: Nagita Slavina Parno Virus Corona karena Belum Punya Masker, Raffi Ahmad Kesal dan Coba Tenangkan Dengan Cara Tak Biasa

Singapura hanya butuh waktu 2 jam untuk mengungkap rincian pertama tentang bagaimana pasien tertular virus corona dan orang yang mungkin mereka infeksi.

Pemerintah Singapura dapat dengan mudah mengetahui Apakah mereka bepergian ke luar negeri? Apakah mereka memiliki hubungan ke salah satu dari lima kelompok (kluster) penularan yang diidentifikasi di seluruh negara? Apakah mereka batuk pada seseorang di jalan? serta siapa teman dan keluarga mereka, serta teman minum dan rekan mereka dalam beribadah?

Di Singapura, informasi seperti detail tempat pasien tinggal, bekerja, dan bermain dirilis dengan cepat secara online.

Singapura memanfaatkan CCTV dan catatan imigrasi untuk mengungkapnya.

Selain itu Singapura memiliki 140 pelacak kontak yang menjabarkan riwayat kasus setiap pasien.

Baca Juga: Panik karena Corona, Anang dan Ashanty Undang Ahli Virus dan Jelaskan Pentingnya Hal Ini untuk Lawan Virus dalam Tubuh

Mereka bekerjasama dengan polisi dan layanan keamanan setempat.

Pengendalian penyakit melanggar kebebasan individu, tapi masyarakat Singapura mau menerima perintah atau aturan dari pemerintah untuk kesehatan bangsanya.

Masyarakat juga harus tertib mengikuti aturan yang dibuat pemerintah.

Hal itu memungkinkan orang lain melindungi diri mereka sendiri.

Pemerintah juga memiliki klinik khusus untuk epidemi.

Baca Juga: Waspada Virus Corona, Ruang Kerja Presiden Jokowi Disterilisasi, Setiap Tamu Wajib Melewati Alat Sterilisasi Sebelum Masuk Istana

Selain itu pemerintah mengeluarkan pesan resmi yang mendesak masyarakat untuk mencuci tangan dan mengatur tata cara bersin selama flu.

Kebijakan lain yang dibuat Singapura adalah pelarangan wisatawan mulai akhir Januari.

Singapura menjadi salah satu negara yang melarang wisatawan dari China.

Selain itu orang yang dekat dengan pasien dikarantina untuk membatasi penyebaran.

Di negara berpenduduk 5,7 juta orang itu, pemerintahnya mengembangkan kemampuan untuk menguji lebih dari 2.000 orang per hari.

Baca Juga: Hotman Paris Puji Aksi Heroik Dokter Handoko Gunawan, Pahlawan Corona yang Ambruk di Ruang ICU

Demikian juga perawatan medis untuk semua penduduk.

Orang yang diketahui dekat dengan pasien dimasukkan ke dalam karantina wajib untuk menghentikan penularan lebih lanjut.

Hampir 5.000 orang telah diisolasi.

Bagi mereka yang menghindari perintah karantina dapat menghadapi dakwaan pidana.

Semua pasien pneumonia di Singapura diuji coronavirus.

Baca Juga: Waspada Virus Corona, Ruang Kerja Presiden Jokowi Disterilisasi, Setiap Tamu Wajib Melewati Alat Sterilisasi Sebelum Masuk Istana

Begitu juga orang-orang yang sakit parah.

Kasus positif telah diidentifikasi di bandara, di klinik pemerintah dan, paling sering, melalui pelacakan kontak.

Sistem kesehatan masyarakat di Singapura telah dibangun bertahun-tahun.

Beberapa tahun yang lalu, Singapura menghadapi wabah SARS.

Kini mereka telah belajar. (*)

Baca Juga: Antisipasi Corona, Maia Estianty Bersikap Tegas, Pisah Ranjang dengan Irwan Mussry dan Enggan Bersentuhan dengan Anaknya

Editor : Alfa