WIKEN.ID -Oknum Kepala Sekolah SMA di Nusa Tenggara Barat diamankan polisi karena mencium dengan paksa siswinya sendiri.
Lagi-lagi nama baik dunia pendidikan Indoneisa kembali tercoreng.
Kini yang membuat buruk citra pendidikan adalah seorang oknum kepala sekolah.
Pelaku berinisial SA ini merupakan kepala sekolah SMA di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu kini telah diringkus polisi.
Pasalnya, ia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya RA.
Menurut pengakuan korban, kepala sekolah tersebut mencium dengan paksa dan merangkul siswinya.
Dalam melakukan aksi bejatnya, kepala sekolah tersebut berpura-pura mengajak selfie si korban.
Setelah itu si pelaku merangkul dan mencium korban.
Kepada polisi, RA mengaku sudah dicium paksa oleh SA sebanyak dua kali.
Dilansir dari Tribunnews.com, Hal tersebut dikatakan oleh PAUR Subbagian Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah.
Ia menjelaskan, aksi pelecehan seksual yang dialami siswi tersebut terjadi pada Selasa (10/3/2020).
Peristiwa terjadi di ruang kelas yang kosong saat siswa lain mengikuti proses ujian semester.
"Modus awal terduga SA mengirim pesan singkat kepada RA untuk menemuinya di ruangan tersebut."
"Saat korban menemuinya, pelaku ini pura-pura mengajak foto selfie dengan siswinya tersebut menggunakan telepon seluler," ungkap Aiptu Hujaifah.
Menurut Hujaifah, korban yang tak curiga kemudian menuruti permintaan kepala sekolahnya itu.
Lalu, mereka berfoto di dalam ruang kelas yang kosong.
Ketika mereka berdiri bersebelahan, pelaku tiba-tiba merangkul dan mencium korban.
"Korban dicium sebanyak dua kali,"
"Saat itu korban sempat berontak, Namun pelaku malah menarik paksa tubuh korban"
"Tapi, korban melakukan perlawanan hingga berhasil melarikan diri pulang ke rumah,"
"Kemudian menceritakan kejadian itu ke orangtuanya," ujar Aiptu Hujaifah.
Orangtua korban pun tak terima tindakan asusila yang dibuat pelaku.
Mereka kemudian mengadukan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Dompu.
Saat ini, pelaku telah mendekam dalam sel tahanan polres setempat.
Aiptu Hujaifah menambahkan, aksi pelecehan seksual itu sempat membuat keluarga korban maupun warga sekitar kesal terhadap perbuatan pelaku.
Warga yang kesal sempat melakukan aksi blokade jalan, Selasa malam.
Namun, aksi warga tersebut tak berlangsung lama setelah polisi melakukan mediasi dengan keluarga korban.
"Alhamdulillah, jalan kembali dibuka setelah pihak keluarga memastikan pelaku telah ditangkap," kata Aiptu Hujaifah. (*)