Dulu Pingin Jadi Bidan, Gadis Pengemudi Ojek Online Menangis dan Ingin Berhenti Saat Antar Makanan, Ternyata Konsumennya Tak Disangka

Selasa, 10 Maret 2020 | 10:30
Pexels.com dan Tribunnews

Ilustrasi profesi perawat dan Ojek Online

WIKEN.ID -Kalimat rezeki sudah ada yang ngatur, merupakan sebuah kalimat yang sering kita dengar.

Namun, kalau kita hanya berdiam diri saja tanpa berusaha nggak bakal maksimal rezeki yang kita peroleh.

Kita hanya perlu berusaha dan memaksimalkan usaha dan kerja keras.

Pada hakikatnya, manusia boleh berencana, tapi hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan.

Sering kali kita merancang harapan dan cita-cita yang tinggi dengan bermodal pendidikan hingga bangku kuliah, tapi kadang nasih berkata lain.

Tak jarang, cita-cita yang kita idamkan tak bisa kita raih karena berbagai penyebab.

Baca Juga: Usai Bertemu di Ajang Indonesian Idol, Ahli Tarot Terawang Perasaan Ahmad Dhani ke Mantan Istrinya

Akhirnya, kita milih melupakan harapan dan cita-cita tersebut seiring dengan desakan keuangan.

Seperti kisah yang dialami oleh Elsa Sine, yang akhirnya terpaksa bekerja menjadi driver ojek online, atau biasa disebut ojol.

Diketahui, saat remaja Elsa mempunyai cita-cita menjadi bidan.

Elsa Sine merupakan gadis kelahiran Oesapa 11 April 1996 alumni STIKes Citra Hussada Mandiri Kupang yang sekarang berubah menjadi Universitas Citra Bangsa Kupang.

Usai lulus, Elsa pun seperti tamatan lainnya berjibaku dengan lamaran pekerjaan.

Baca Juga: Berasal dari Keluarga Pendeta, Astrid Kuya Ceritakan Perjuangan Jadi Mualaf Hingga Direstui Menikah dengan Uya Kuya

Dilansir Pos-Kupang.com, warga Jl. Soeratim Kelurahan Oesapa, Kota Kupang ini sudah keluar masuk di berbagai Puskesmas dan Rumah Sakit untuk melamar.

Tahun 2018 Ia pernah hijrah ke Kabupaten Rote Ndao untuk ikut CPNSD namun gagal.

CPNSD berikutnya ia ikuti di Kota Kupang, lagi-lagi Elsa gagal.

Elsa kian gundah, namun ia ingin mandiri dan tidak mau membebani kedua orangtuanya, apalagi saat ini orangtuanya harus membiayai empat adiknya yang masih kuliah dan sekolah.

"Kami enam orang, kakak sudah kerja adik masih kuliah dan sekolah. Saya sudah mencari pekerjaan ke sana kemari tapi tak kunjung dapat. Saya sedih, saya belum bisa membahagiakan orangtua," ungkap Elsa kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (8/3/2020).

Tapi Elsa bukan pribadi yang mudah putus asa. Awal tahun 2019, Elsa mendaftar menjadi driver ojek online.

Baca Juga: Ada Adegan Ritual Wanita Minum Sperma, Program Acara Roy Kiyoshi Ditegur KPI, Ada Beberapa Pasal Dilanggar

"Saya tau ini berat untuk saya tapi saya harus bekerja," ungkapnya.

Sebelum mendaftar menjadi driver ojek online Elsa sempat berdiskusi dengan ayah dan ibunya.

Ia takut jangan-jangan orangtuanya malu lalu tidak mengizinkan, sebab ayah Elsa merupakan PNS di Dinas PU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bapa bilang kenapa harus grab, saya jawab daripada saya nganggur. Saya malu harus bergantung pada orangtua terus. Saya tahu bapak PNS, tapi saya mau mandiri, cari uang sendiri. Eh akhirnya bapak setuju," ungkap Elsa.

Menjadi driver ojek online, Elsa mengaku pernah punya pengalaman yang membuatnya malu, trenyuh dan nyaris memutuskan berhenti jadi driver ojek online.

Kisahnya, Elsa pernah mendapat order mengantar makanan ke Rumah Sakit Dedari Kota Kupang.

Ia pun lantas menerima dan mengirimkan order makanan itu.

Tak disangka, sang pemesan adalah teman-teman kuliahnya yang sudah bekerja sebagai bidan.

Baca Juga: Usai Tes Urin Negatif, Ririn Ekawati Tetap Jalani Penyelidikan Hingga Dibawa ke Tempat Ini

"Mereka ada kerja, pakai pakaian putih lambang Bhakti Hussada sementara saya dengan jaket grab. Itu memang bikin hati trenyuh," kata Elsa.

Bertemu dengan teman-temannya Elsa berusaha menutupi rasa sedih dan malu.

Dalam hatinya Elsa berkata, 'Kapan Tuhan mau jawab doa saya untuk bisa bekerja sebagai bidan'.

"Teman kaget, dia tanya eh kamu sekarang grab? Saya jawab iya sambil tertawa. Saya sedih dan malu tapi berusaha tegas dengan diri saya sendiri, saya tidak boleh baper," kata Elsa.

"Tapi Tuhan itu penyayang di saat saya merasa malu dan sedih seperti itu, ada orang-orang yang selalu mendukung dan memberi apresiasi untuk saya. Orang-orang itu adalah penumpang saya," tambahnya.

Baca Juga: Lagunya Populer Setelah Dinyanyikan Via Vallen dan Nella Kharisma, Penyanyi Asli 'Memori Berkasih' Alami Hal Tragis, Kecelakaan dan Meninggal Saat Puncak Karier

Dukungan dari para penumpang membuat Elsa kian tegar.

Ketika ada yang bertanya apakah tidak malu jadi driver ojek online, Elsa berani menjawab dengan enteng, 'Saya tidak malu, selagi apa yang saya kerjakan ini halal,'.

Elsa mengatakan ia bangga, sejak menjadi driver ojek online ia bisa memenuhi kebutuhannya, memiliki motor dan sedikit membantu memenuhi kebutuhan dalam keluarga.

Pendapatan Elsa setiap hari berkisar 200 hingga 250 ribu rupiah.

Elsa biasanya mangkal di samping KFC Jl. Frans Seda Kota Kupang.

Sebelum berangkat kerja Elsa membantu ibunya memasak dan membereskan rumah. "Biasanya saya ngojek dari jam 9 pagi sampe jam 7 malam," ungkapnya.

Baca Juga: Kerap Bertengkar Ketika Menikah, Artis Cantik Ini Ungkap Sempat Ingin Gugurkan Kandungan: Pas Nikah Konfliknya Nyata

Seiring berjalannya waktu, Elsa merasa nyaman menjadi driver ojek online. Ia juga mendapat dukungan dari teman-teman grabnya.

"Di sini saya mengerti arti sebuah perjuangan, mendapatkan uang seribu rupiah saja bukan perkara mudah," kata Elsa.

Pada suatu hari kala ia sedang mangkal, ia dikagetkan dengan sosok Jefri Riwu Kore Wali Kota Kupang.

Orang nomor satu di Kota Kupang ini nampaknya sudah mengetahui informasi tentang Elsa dari media sosial.

Ia hadir untuk memberi dukungan dan semangat kepada Elsa dan kawan-kawan.

Wali Kota yang familiar dengan nama Jeriko ini mengungkapkan ia membaca berita online dan postingan Elsa di facebook, ada lulusan Kebidanan yang belum dapat kerja lalu memilih menjadi tukang ojek online.

Baca Juga: Ririn Ekawati Diamankan Dengan Barang Bukti 30-an Butir Happy Five, Ternyata Inilah 5 Fakta Bahayanya Obat Anti Depresan

Elsa pada kesempatan itu tampak gugup.

Ia mengaku rindu bertemu langsung dengan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore. Elsa ternyata sering memantau aktivitas orang nomor satu di Kota Kupang itu lewat berita dan media sosial.

Salah satu berita yang Elsa ingat tentang Jefri Riwu Kore yakni Wali Kota Kupang itu pernah menyambangi janda dan duda di Kelurahan Penfui untuk bedah rumah.

"Perasan saya campur aduk, senang tapi juga gugup. Saya tentu bahagia karena Pa Wali Kota peduli dengan kami dan mau datang kunjung kami," ungkapnya.

"Pa Jefri tanya ke saya, apa yang bisa pa Wali Kota bantu, saya hanya jawab saya hanya mau bekerja sebagai bidan," kata Elsa.

Pacar Elsa Ternyata Juga Tukang Ojek Lulusan FKM Undana

Darminto Taebenu, kekasih Elsa ternyata juga berkerja sebagai tukang ojek online.

Pria kelahiran Fatukoa 17 Mei 1987 ini merupakan lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.

Elsa mengaku selain kedua orangtuanya, Darminto juga selalu mensuportnya.

"Dia selalu kasi semangat saya, kebetulan kami juga mangkal di tempat yang sama," kata Elsa.

"Dia mulai ngojek tahun 2019 juga. Dengan waktu grab. Kami saling mengingatkan dan menyemangati saat grab. Kadang sering makan siang dan malam bersama walaupun masih menggunakan jaket grab," tambah Elsa. (*)

Baca Juga: Tak Restui Hubungan Putrinya dengan Raffi Ahmad Lantaran Playboy, Sosok Ini yang Buat Ibunda Nagita Slavina Yakin Hingga Siap Tanggung Dosa

Editor : Alfa

Sumber : kupang.tribunnews.com