WIKEN.ID - Kisah tragis menimpa keluarga seorang sutradara film Tionghoa bernama Chang Kai.
Anggota keluarga dan orang tuanya menjadi korban keganasan virus Corona atau Covid-19.
Satu per satu orang-orang tersayang Chang pergi, hingga akhirnya sang sutradara juga menyerah dengan keadaan.
Chang dan tiga anggota keluarganya meninggal dunia karena Covid-19.
Di antaranya yakni kedua orang tua, dan saudara perempuan.
Seperti yang dikabarkan dalam mothership.sg, berita duka dikeluarkan oleh sebuah rumah produksi di Hubei pada 16 Februari untuk memberi tahu publik tentang kematian Chang.
Pria 55 tahun itu meninggal di sebuah rumah sakit komunitas di Distrik Huangpi, Wuhan sekitar pukul 4:50 sore pada 14 Februari karena infeksi Covid-19.
Sebelumnya, ayah Chang meninggal lebih awal dari Covid-19 pada 3 Februari di rumah.
Seorang dokter dikirim ke rumahnya sehari sebelumnya untuk memeriksa ayah Chang, tetapi kondisinya memburuk terlalu cepat dan ia meninggal beberapa jam kemudian.
Ibu Chang dikirim ke rumah sakit Wuchang pada 4 Februari dan meninggal empat hari kemudian.
Sementara itu, Chang juga memperlihatkan gejala pada 4 Februari dan dikirim ke rumah sakit di Distrik Huangpi.
Saat itu, istri Chang memberi tahu anggota staf bahwa Chang merasa sangat lesu.
Chang akhirnya meninggal pada 14 Februari di hari yang sama dengan saudara perempuannya meskipun tinggal beda rumah.
Istri Chang juga didiagnosis positif beberapa hari setelah Chang dan masih di rumah sakit.
Chang meninggalkan istri dan putranya yang belajar di luar negeri.
Diberitakan juga, Chang menulis bahwa keluarganya menikmati pertemuan bersama pada malam Tahun Baru Imlek meskipun mereka tidak bisa makan malam reuni di sebuah hotel seperti yang direncanakan.
Namun, ayahnya tiba-tiba sakit pada hari pertama Tahun Baru Cina pada 25 Januari, menderita batuk dan demam.
Ayah Chang mengalami kesulitan bernapas, lalu Chang membawanya ke rumah sakit untuk perawatan.
Mereka ditolak oleh beberapa rumah sakit karena kurangnya tempat tidur.
Mereka kembali ke rumah dan berusaha merawat ayahnya yang sakit parah.
Chang menambahkan dalam surat wasiatnya bahwa meninggalnya ayahnya adalah pukulan besar bagi ibunya yang sudah kelelahan akibat penyakit itu.
Ibu Chang akhirnya menyerah pada virus juga.
Setelah merawat orang tuanya yang terinfeksi selama berhari-hari di rumah, Chang dan istrinya juga terinfeksi Covid-19.
Dia tidak bisa masuk ke rumah sakit sampai kondisinya memburuk, tulis dalam surat wasiat.
Di akhir tulisannya, dia berkata kepada orang-orang yang dicintainya, termasuk putranya yang belajar di Inggris.
Bahwa dirinya melakukan yang terbaik sebagai seorang anak yang berbakti.
"Perpisahan, untuk mereka yang kucintai dan mereka yang mencintaiku," ujar dia.