Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung di Usia Muda, Kenali Lebih Dini Faktor Resiko Serangan Jantung

Selasa, 18 Februari 2020 | 19:30
Instagram @ashrafsinclair

Ashraf Sinclair

WIKEN.ID -Kabar duka datang dari keluarga artis Bunga Citra Lestari atau BCL.

Pasalnya sang suami, Ashraf Daniel Bin Mohammad Sinclair atau Ashraf Sinclair dibakabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020).

Aktor asal Malaysia itu mengembuskan nafas terakhir pada pukul 04.51 WIB di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan.

Suami Bunga Citra Lestari tersebut mengembuskan napas terakhirnya di usia 40 tahu.

Baca Juga: Lama Tak Tampil di Layar Kaca, Kini Aktor Cilik Nizam 'Buku Harian Baim' Bawa Kabar Duka

Diketahui Ashraf Sinclair meninggal dunia akibat terkena serangan jantung.

Walaupun Ashraf termasuk golongan masih muda dan terlihat segar bugar, ternyata itu tidak berpengaruh terhadap resiko terkena serangan jantung yang berbahaya ini.

Maka dari itu, setidaknya kita harus mengetahui lebih dini apa saja faktor resiko yang dapat membuat seseorang terkena serangan jantung.

Serangan jantung tergolong dalam penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Perjalanan Karir Ashraf Sinclair Hingga Akhir Hayat, Dulu Hidup Sederhana Kini Bisnisnya Berkembang dan Miliki Rumah Mewah

Dilansi dari kompas.com menyebutkan beberapa faktor resiko serangan jantung pada seseorang.

1. Perokok Aktif

Para ahli medis selalu mengingatkan bahwa menjadi seorang perokok aktif sangat berisiko terhadap berbagai penyakit di dalam tubuh, termasuk penyakit di jantung.

"Dalam beberapa tahun terakhir, rokok menjadi faktor risiko terbesar penyakit kardiovaskular, terutama pada laki-laki," ungkap Siska Suridana Danny SpJP(K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, (26/7/2018).

Sebuah jurnal yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information (ncbi.nlm.nih.gov) pada 2016 menunjukkan, perokok laki-laki memiliki faktor risiko mencapai 64,9 persen terkena penyakit kardiovaskular.

Para ahli menyebutkan, hanya dibutuhkan sebatang rokok sehari untuk membuat risiko seorang pria terkena penyakit jantung koroner naik 50 persen.

Baca Juga: Bangga Sebagai Penyuka Sesama Jenis, Artis Tampan Ini Bongkar Sosok Pasangannya Hingga Sudah Miliki Anak: Kami Adalah Ayah Paling Bahagia di Dunia!

2. Penyakit Jantung Bawaan

Serangan jantung dapat terpadi pada siapa saja, tetapi risikonya sangat tinggi ketika genetika berperan.

Risiko penyakit jantung bawaan ditentukan dengan kondisi saudara laki-laki tingkat pertama seperti ayah, saudara laki-laki, di bawah usia 55 tahun dengan riwayat serangan jantung atau stroke.

Ini juga berawal dari saudara perempuan tingkat pertama seperti ibu, saudara perempuan atau anak perempuan di bawah usia 65 tahun dengan serangan jantung atau riwayat stroke.

"Ketika kita berbicara tentang orang muda yang mengalami serangan jantung, penting untuk mendiskusikan secara individual berdasarkan faktor risiko," kata Laffin.

Baca Juga: Beredar Pesan Whatsapp Berisi Kronologi Sebelum Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Sempat Lakukan Hal Menggemaskan Untuk BCL

3. Mengalami Stress

Berdasarkaan data penelitian, orang berusia 22-39 tahu merupakan kelompok yang tingkat stresnya paling tinggi.

Stres diketahui dapat memperburuk peradangan pada pembuluh daraha koroner, yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah. Penelitian di 52 negara menunjukkan, orang yang mengalami stres permanen di rumah atau kantor, berisiko dua kali lipat terkena serangan jantung.

4. Obesitas

Obesitas dan gaya hidup yang pasif atau menurunnya aktivitas fisik turut menyumbang risiko diabetes tiep 2, dan memicu serangan jantung pada seseorang.

Baca Juga: Berkali-kali Masuk Penjara, Aktor Tampan yang Sempat Dituding Alami HIV Ini Ngaku Pernah Makan Hanya dengan Nasi Dan Penyedap Rasa

Kelebihan berat badan tersebut bisa menyebabkan kerja jantung makin berat. Lemak yang menumpuk di area perut juga akan melepaskan zat-zat kimia yang memicu terjadinya peradangan.

Sehingga memicu timbunan pak di sekitar arteri sehingga sirkulasi darah tersumbat. Akibatnya adalah serangan jantung.

5. Mengidap Diabetes Melitus tipe 2

Dari pemberitaan Kompas.com pada (28/4/2019), seorang ahli jantung, Luke Laffin, mengatakan bahwa salah satu faktor risiko besar serangan jantung di usia muda adalah karena meningkatnya penderita diabetes melitus tipe 2 di kalangan muda.

Sementara, diabetes melitus tipe 2 ini bisa disebabkan pola makan yang keliru (alkohol) dan konsumsi makanan olahan yang terlalu tinggi kolesterol, dan kurangnya aktivitas fisik seperti berolahraga.

Baca Juga: Tujuh Bulan Belajar Agama Islam, Model Seksi Ini Pilih Jadi Mualaf Walaupun Ditinggalkan Ratusan Ribu Fansnya

6. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Dari pemberitaan kompas.com (20/9/2019) bahwa pada hipertensi, yang terjadi yaitu darah memberi tekanan terlalu besar pada sistem kardiovaskular.

Lalu dinding pembuluh darah serta oto jantung bisa rusak dan menyebabkan serangan jantung termasuk komplikasi lainnya seperti gagal ginjal dan stroke.

Hal tersebut akan berbahaya karena serangan jantung dan stroke kerap terjadi di rumah, bukan di rumah sakit atau klinik.

Baca Juga: Pasangan Titi Kamal dan Christian Sugiono Melayat ke Rumah Duka Bunga Citra Lestari, Ungkap Perasasaan dan Pesan Duka

Serangan tersebut juga tidak bisa diprediksi.

"Makanya banyak orang yang kena serangan jantung itu di pagi atau malam hari. Karena tekanan darah pada pagi dan malam itu kondisi lebih tinggi," ujar dr Tunggul Situmorang, konsultan ginjal dan hipertensi RS Cipto Mangunkusumo. (*)

Baca Juga: 11 Tahun Menikah, Simak Perjalanan Cinta Bunga Citra Lestari Dengan Ashraf Sebelum Meninggal

Editor : Alfa

Sumber : Kompas.com