Agen CIA Interogasi Korbannya dengan Cara Kejam dan Murah, Bisa Sampai Merusak Otak Hingga Kematian!

Rabu, 29 Januari 2020 | 19:20
Grid.ID

Agen CIA Interogasi Korbannya dengan Cara Murah dan Kejam, Bisa Sampai merusak Otak Hingga Kematian

WIKEN.ID -Seperti yang diketahui setelah polisi melakukan penangkapan pelaku kejahatan, mereka akan mengintrogasi untuk mengetahui kronologinya.

Pihak polisi pun akan melakukan apapun untuk mengetahui secara jujur peristiwa dari si pelaku.

Nah, ini yang dilakukan saat melakukan penangkapanorang yang dicurigasi oleh agen rahasia AS, CIA punya banyak cara untuk menginterogasi sekaligus melakukan penyiksaan.

Baca Juga:Gunakan Lantai Marmer 700 Juta, Nikita Mirzani Simpan Benda Ini Dikamarnya: Enggak Boleh Dibuka!

Salah satu teknik interogasi sambil menyiksa korbannya adalah waterboarding.

Waterboarding sebenarnya sebuah cara penyiksaan dengan alat-alat sederhana dan murah.

Meski sangat murah, efek yang ditimbulkannya bagi yang disiksa sungguh mengerikan.

Baca Juga:Sering Ditinggal Berbulan-bulan Hanung Bramantyo, Zakia Adya Mecca Justru Keluhkan: Kenapa Dia di Rumah Mulu!

Keadaan ketika disiksa dengan waterboarding digambarkan seperti keadaan hidup dan mati.

Dalam teknik waterboarding, seorang tersangka diikat atau dipegangi dengan posisi terlentang.

Seluruh muka ditutupi dengan kain dan kemudian dituangkan air ke arah mukanya tersebut.

Air tersebut akan menghalangi udara yang akan dihisap oleh tersangka.

Baca Juga:Usai Perkosa 9 Anak Disebut Melanggar HAM, Pria Ini Divonis Hukuman Kebiri Kimia, Intip Pro Kontranya!

Akibatnya bisa sangat fatal, yaitu merusak paru-paru dan otak, bahkan hingga kematian.

Namun yang lebih mengerikan adalah efek traumatis yang tak bisa hilang berbulan-bulan lamanya.

Teknik menyiksa waterboarding pertama kali ditemukan pada abad pertengahan di Spanyol.

Digunakan oleh rezim Raja Ferdinand dan Isabella pada tahun 1400-an untuk menyiksa rakyat yang tidak mengindahkan Dekrit Alhambra yang dikeluarkannya.

Waterboarding juga pernah dikeluarkan oleh VOC untuk menyiksa tawanan di Maluku pada tahun 1600-an.

Baca Juga:Chacha Frederica Disebut-sebut Bertengkar dengan Jedar Hingga Keluar Geng Sosialita, Jessica Iskandar Blak-blakan Ungkap Alasannya!

Di era abad terkini, waterboarding jamak digunakan oleh para tentara untuk mengorek keterangan dari musuh yang ditangkap.

Dalam Perang Dunia II, Perang Vietnam, Konflik Kamboja, dan beberapa peperangan lainnya, waterbaoarding merupakan cara favorit untuk menginterogasi tawanan.

Secara sembunyi-sembunyi CIA juga mengadopsi cara penyiksaan tersebut.

Hal ini mencuat ketika beberapa tahanan, seperti Khalid Sheikh Muhammed dan Abu Zubaida yang diduga terkait dengan Al Qaeda membeberkan hal tersebut.

Baca Juga:Chacha Frederica Disebut-sebut Bertengkar dengan Jedar Hingga Keluar Geng Sosialita, Jessica Iskandar Blak-blakan Ungkap Alasannya!

Selain itu juga terbukti bahwa jenis penyiksaan waterboarding diajarkan di akademi militer AS dan pendidikan CIA.

Militer AS menghentikan cara penyiksaan ini tahun 2006 ketika Departemen Pertahanan AS menyatakan ilegal.

Namun CIA yang bukan bagian dari militer baru menghentikannya pada Januari 2009 setelah ada perintah langsung dari Presiden Barack Obama.

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judulCara Agen CIA Interogasi Korbannya: Cara Murah tapi Sangat Kejam, Bisa Sebabkan Kerusakan Otak hingga Kematian

Tag

Editor : Amel