Sudah 4000an Pasien Dirawat, Kini China Uji Coba Obat Virus Corona, Memakai Obat Virus Sistem Kekebalan Tubuh

Selasa, 28 Januari 2020 | 15:35
AP

Seorang pekerja medis mendatangi seorang pasien di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan di Wuhan. Seorang pekerja medis mendatangi seorang pasien di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan di Wuhan.

WIKEN.ID - Virus corona (coronavirus) ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China.

Virus dengan nama resmi Novel Coronavirus atau 2019-nCoV ini sudah menyebar ke sejumlah negara.

Dikutip dari CGTN, setidaknya sudah ada 4535 pasien yang diduga mengidap penyakit infeksi paru-paru akibat Virus Corona.

Dari pasien yang teridap virus corona, sudah ada 106 pasien di China yang meninggal dunia.

Saat ini, China sedang menguji obat HIV sebagai pengobatan untuk gejala virus corona baru yang menyebar dengan cepat.

Baca Juga: Catat, 11 Negara Terkena Wabah Virus Corona dari Cina, Salah Tiganya Ada di Asia Tenggara

Hal ini dikatakan oleh produsen AbbVie Inc yang diwakili Adelle Infante, juru bicara AbbVie yang berbasis di Chicago Utara, Illinois.

Dikutip dari Reuters, Otoritas kesehatan China meminta obat itu untuk membantu upaya pemerintah mengatasi krisis.

Pemerintah China mengatakan tidak ada obat anti-virus yang efektif tetapi menyarankan untuk menggunakan dua pil lopinavir/ritonavir.

Selain itu pasien bisa menghirup satu dosis interferon alfa-nebulisasi dua kali sehari.

Baca Juga: Terkuak Modus Aksi Cabul Habib Husesin Alatas Buka Pengobatan, Pasien di Bawa ke Dalam Kamar dan Dibuat Tak Sadar

Otoritas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mencegah pandemi setelah lebih dari 4000 orang terinfeksi di Cina dan 56 orang meninggal setelah tertular virus tersebut.

Pemerintah Beijing mengumumkan bahwa beberapa rumah sakit di kota itu memberikan pasien yang terinfeksi virus corona dengan obat anti-HIV.

Penggunaan obat anti-HIV disebut sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan itu.

"Obat anti-AIDS telah digunakan dan terbukti efektif dalam mengobati virus corona," menurut pernyataan Komisi Kesehatan Kota.

Baca Juga: Kunjungi Ibu Sambungnya di Penjara, Penyanyi Muda Ini Beberkan Kondisi Sang Ibu Tiri: Pacar Siapa Kak?

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, mereka memiliki stok Lopinavir/Ritonavir yang biasa digunakan untuk pengobatan dan pencegahan HIV/AIDS di Beijing.

Adapun tiga rumah sakit di Beijing yang ditunjuk untuk menangani kasus virus corona yang dikonfirmasi di antaranya Rumah Sakit Ditan Beijing, Rumah Sakit Youan Beijing, dan Pusat Medis No 5 Rumah Sakit Umum PLA.Rumah sakit tersebut telah mulai menggunakan terapi menggunakan Lopinavir dan Ritonavir untuk pengobatan.

Lopinavir dan Ritonavir adalah antiretroviral, yang menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat dan bereproduksi.

Baca Juga: Kunjungi Ibu Sambungnya di Penjara, Penyanyi Muda Ini Beberkan Kondisi Sang Ibu Tiri: Pacar Siapa Kak?

Kedua obat itu juga sering digunakan dalam kombinasi untuk mengobati penyakit HIV bersama antiretroviral (ARV) lainnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet edisi Jumat (24/1/2020) mencatat "manfaat klinis yang substansial" dari penggunaan obat dalam pengobatan Sars, epidemi virus corona yang melanda Cina pada tahun 2002 dan 2003.

Namun, para penulis yaitu para ahli dari berbagai lembaga penelitian medis di China juga mengatakan tidak ada metode pengobatan yang telah terbukti.

“Tidak ada pengobatan antivirus untuk infeksi virus corona yang terbukti efektif. kombinasi lopinavir dan ritonavir di antara pasien SARS-CoV dikaitkan dengan manfaat klinis yang substansial (hasil klinis yang merugikan lebih sedikit),” lanjut artikel The Lancet.

Baca Juga: Ikut Kontes Makan Roti Terbanyak, Akhirnya Wanita Tua Berusia 60 Tahun Meninggal Dunia

Virus imunodifisiensi manusia atau Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah dua spesies lentivirus penyebab AIDS.

Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi jika virus ini terus menyerang tubuh lama kelamaan tubuh kita akan menjadi lemah.

Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya.

Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan penurunan sistem imun. (*)

Baca Juga: Ngaku Pernah Dekat dengan Mantan Suami Ayu Ting Ting, Model Majalah Dewasa Ini Disebut Pernah Berhubungan Intim dengan Gembong Narkoba di Penjara

Editor : Alfa