WIKEN.ID - Lina, mantan istri Sule meninggal dunia Sabtu (4/1) pagi sekitar pukul 5.30 WIB.
Melihat kondisi meninggalnya meragukan, anak kandung Sule, Rizky Febian melapor ke Polrestabes Bandung, pada haru Senin 6 Januari 2020 lalu.
Untuk kepentingan penyelidikan, polisi pun melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya tersebut.
"Nanti dari hasil tim forensik akan dilakukan analisis penyebab kematian almarhumah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes S Erlangga.
Baca Juga: Babak Baru Usai Anak Sule Laporkan Kematian Ibunya dan Otopsi Jenazah di Pemakaman
Pembongkaran makam jenazah Lina sendiri disaksikan oleh suami sah mendiang Lina, Teddy, dan anak laki-lakinya Rizky Febian.
Setelah dilakukan pembongkaran, dokter forensik langsung melakukan otopsi terhadap jenazah Lina.
Menurut polisi, pemeriksaan luar dan dalam sekitar 3-4 jam di pemakaman.
Menurut Erlangga, dalam proses otopsi nanti, Dokter forensik dari kepolisian dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan melakukan pemeriksaan luar dan dalam organ jenazah Lina termasuk jantung.
Setelah pemeriksaan ini, dokter mengambil sampel untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium guna memastikan penyebab kematian.
"Proses Lab ini paling lambat dua minggu," ujar Erlangga.
Usai dilakukan otopsi oleh tim forensik, polisi pun mengambil sample racun di jenazah mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah.
Dokter Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Biddokes Polda Jabar Robert Tanjung menjelaskan, perlu pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab kematian Lina.
"Kita belum dapat menyimpulkan karena masih ada pemeriksaan toksikologi ke Puslabfor dulu itu memerlukan waktu satu sampai dua minggu," katanya.
Adapun sample berupa racun dalam tubuh Lina diambil untuk dilakukan analisis di Puslabfor.
"Yang kita ambil racun dalam tubuhnya, kita ambil sample racun dalam tubuhnya semua," katanya.
Sementara itu, menurutTedy Pardiyana, suami Lina, pada tanggal 11 Desember 2019, Lina mengalami sesak dan dibawa ke Rumah Sakit Santosa untuk menjalani rawat inap selama satu hari.
"Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujar Tedy Pardiyana, suami Lina.
Tedy Pardiyana mengungkap makanan yang disantap Lina sebelum meninggal dunia.
Mantan istri Sule yang didiagnosis hipertensi, dari riwayat medis istrinya yang diterima dari Rumah Sakit Al Islam, sempat makan masakan Padang sebelum meninggal.
Tedy menduga makanan Padang dan beberapa makanan yang mengandung minyak yang sempat dikonsumsinya, menjadi pemicu hipertensi.
"Kalau dari hipertensi, itu kan sebelumnya makan nasi padang yah, bukan jelek-jelekin itu ya. Dari situ agak susah nelen (menelan), jadi kayak (asam) lambungnya naik ke saluran THT, jadi agak susah nelen dan susah napas," kata suami Lina.
Biang kolesterol pada masakan Padang tak hanya datang dari santan, tapi juga bahan.
Sebut saja daging, telur, serta jeroan seperti usus, otak, dan kikil.
Meski begitu, rupanya lemak dan kolesterol dalam masakan Padang tidak berasal dari bumbunya.
Biang kolesterol pada masakan Padang tak hanya datang dari santan, tapi juga bahan.
Sebut saja daging, telur, serta jeroan seperti usus, otak, dan kikil.
Meski begitu, rupanya lemak dan kolesterol dalam masakan Padang tidak berasal dari bumbunya.
Ada beberapa kiat untuk meminimalisir bertambahnya kolesterol saat menyantap masakan Padang.
Salah satunya yang dipercaya orang Minang adalah dengan minum jus timun, atau es timun serut, atau menyantap potongan timun. (*)