Kaget dengan Kasus Reynhard Sinaga, Mahasiswa Indonesia di Inggris Ungkap Tingkatkan Keamanan Diri Hingga Tak Keluar Malam Seorang Diri

Minggu, 12 Januari 2020 | 12:40
kolase

Reynhard Sinaga sang Predator Setan Seksual.

WIKEN.ID-Nama Reynhard Sinaga mencuat dan menghebohkan publik lantaran kasus yang menderanya.

Ia adalah WNI yang dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris.

Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan dihukum seumur hidup setelah terbukti menjadi pelaku dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual 48 pria.

Bukti kejahatan Reynhard Sinaga bahkan sudah dikantongi pihak kepolisian Inggris dan disebut mencapai 3 terabite.

Reynhard Sinaga melakukan kejahatannya itu selama dua setengah tahun, selama rentang 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Baca Juga: Tipu 60 Ribu Orang Calon Jemaah Hingga Seret Nama Syahrini, Rumah Mewah Pemilik First Travel Ini Dibiarkan Tak Terawat Hingga Kedatangan Monyet Liar

Dalam sidang, diperdengarkan keterangan bagaimana pria 36 tahun berpura-pura baik dengan menawarkan minum atau tempat tidur kepada korban.

Dilansir The Independent Senin (6/1/2020), Hakim Suzanne Goddard mendeskripsikan Reynhard sebagai "predator setan seksual".

"Salah satu korbanmu menyebutmu monster. Skala dan dahsyatnya kejahatan yang engkau lakukan menggambarkannya," ujar Goddard.

Reynhard Sinaga tertangkap ketika salah satu korbannya sadar, dan melakukan perlawanan sebelum ponselnya disita polisi.

Baca Juga: Mulan Jameela Ngaku Nikah Tanpa Cinta, Ahmad Dhani Justru Sebut Akan Ceraikan Sang Istri, Anang: Sudah nggak Memproduksi Anak!

Dia disebut pelaku pemerkosaan terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah hukum di Inggris, di mana Hakim Goddard merekomendasikan dia menghabiskan hukuman minimal 30 tahun.

Klaim Reynhard bahwa hubungan seks itu dilakukan atas dasar suka sama suka dianggap tak masuk akal oleh Jaksa Penuntut.

Proses persidangan Reynhard Sinaga telah dilakukan dalam empat tahap.

Persidangan terakhir tanggal 6 Januari 2020, hakim memutuskan hukuman masa tahanan 30 tahun.

Baca Juga: Besi Penutup Saluran Air di Sepanjang Jalan Margonda Raib, Ternyata Seperti Pelaku Mencurinya, Nekat Saat Jalanan Ramai

Selama sidang tahap I - IV, Reynhard telah dinyatakan terbukti bersalah atas 159 dakwaan.

Hakim merinci Reynhard melakukan tindak pemerkosaan sebanyak 136 kali, usaha untuk pemerkosaan sebanyak 8 kali, kekerasan seksual sebanyak 13 kali dan kekerasan seksual dengan penetrasi sebanyak 2 kali.

Sebelumnya diketahui bahwa Reynhard Sinaga berada di Inggris dalam rangka menyelesaikan pendidikannya.

Setelah lulus mengenyam pendidikan S1 di Universitas Indonesia jurusan Arsitektur, ia melanjutkan pendidikannya di Manchester University jurusan Sosiologi.

Baca Juga: Dekat Dengan Klub dan Lengang Saat Malam, Seperti Inilah Kondisi Apartemen Reynhard Sinaga di Inggris Sekarang

Merasa belum puas, ia kemudian lanjut kuliah S3 di negara yang sama, namun di universitas yang berbeda.

Yaitu Leeds University jurusan Human Geography.

Koresponden Hai Online di Inggris, Adhya Anwari, berhasil melakukan wawancara dengan salah satu mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Leeds University, Christopher.

Christopher mengaku bahwa ia tidak mengenal Reynhard secara langsung lantaran perbedaan angkatan kuliah yang lumayan jauh.

Baca Juga: Sebelum Jatuh ke Pelukan Reino Barack, Syahrini Disebut-sebut Pernah 'Mesra' dengan Anak Mantan Pengacara Presiden Soeharto: Sepanjang Jauh Kenangan

Namun sebagai sesama pelajar asal Indonesia, ia dan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris mengaku kaget dengan adanya kasus ini.

“Kami kaget dengan adanya kasus seperti ini, apalagi dengan pelaku warga Indonesia.

Akhir-akhir ini kasus Reynhard menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan pelajar Indonesia di daerah Greater Leeds,” ungkapnya.

Baca Juga: Hingga Kini Belum Menikah, Peramal Kondang Ini Sebut Pernikahan Artis Cantik Ini akan Ada Pelakor Hingga Dimadu: Enggak Penting dan Musyrik!

Lebih lanjut, Christopher juga mengungkapkan keadaan serta tanggapan dari masyarakat Leeds dengan adanya kasus ini.

“Keadaan semua sama seperti biasa, tidak ada dampak signifikan yang terjadi bagi para pelajar di daerah Greater Leeds.

Lebih ke meningkatkan keamanan satu sama lain,”

Tidak hanya itu, Christopher juga menjelaskan bahwa para pelajar akhirnya meningkatkan pengamanan diri dengan berbagai cara.

Baca Juga: Pernah Diterpa Isu Poligami, Shireen Sungkar Blak-blakan Akui Tak Sanggup, Istri Teuku Wisnu: Kalau Beneran, Gak Bakalan Peluk!

Salah satunya dengan tidak keluar malam dan memiliki kontak yang bisa dihubungi jika ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

“Dengan adanya kasus ini kami juga meningkatkan perlindungan satu sama lain dengan tidak keluar malam tanpa teman maupun pendamping lain, serta memberikan emergency contact number ke seluruh pelajar sehingga mereka dapat menghubunginya apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” tutupnya.(*)

Tag

Editor : Agnes