WIKEN.ID -Seorang ibu dan kedua putrinya telah menyerahkan diri kepada polisi setelah tragedi kebakaran yang menewaskan puluhan hewan di sebuah kebun binatang di Jerman pada Malam Tahun Baru.
Laporan itu didapat oleh polisi pada Kamis (2/1/2020).
Kepala polisi kriminal Krefeld, Gerd Hoppmann, dalam konferensi persnya mengatakan, ketiga wanita itu sedang diselidiki karena menyalakan petasan terbang, yang dilarang untuk merayakan Tahun Baru.
Hoppmann menambahkan, ibu berusia 60 tahun dan dua putrinya yang sudah dewasa menyerahkan diri ke polisi pada Rabu (1/1/2020) setelah mendengar tentang kebakaran di radio lokal.
Mereka tampak seperti orang yang masuk akal dan bertanggung jawab yang telah menunjukkan keberanian untuk menyerahkan diri.
Baca Juga: Dehidrasi Akibat Kebakaran di Hutan, Koala ini Mengejar Pesepeda untuk Meminta Minum
Jaksa setempat sekarang sedang menyelidiki para wanita tersebut atas pembakaran akibat kelalaian.
Kejahatan itu merupaka sebuah kejahatan yang dapat dihukum hingga lima tahun penjara.
Kebakaran yang merenggut nyawa 30 primata termasuk delapan kera besar, membara tak lama sebelum tengah malam pada Malam Tahun Baru di kebun binatang Krefeld di Rhine-Westphalia Utara.
Kandang itu menampung gorila, orangutan, simpanse, dan marmoset.
Hanya dua simpanse yang selamat, serta satu keluarga gorila di gedung terdekat.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, kebun binatang mengatakan bahwa merupakan keajaiban bahwa kedua simpanse, bernama Bally dan Limbo, selamat dari kobaran api.
Baca Juga: Rangkuman Penyelamatan Hewan dalam Kebakaran yang Melanda Australia
“Keduanya hanya mengalami luka ringan. Mereka telah dipindahkan ke kandang gorila dan sedang dirawat oleh beberapa dokter hewan,” kata juru bicara kebun binatang.
Kebun binatang itu akan tetap ditutup pada hari Kamis.
Polisi yakin api berasal dari salah satu petasan ilegal yang mendarat di atap kandang monyet.
Baca Juga: Lebih dari 2.000 Koala Mati Setelah Kebakaran Hebat yang Melanda Negara di Belahan Selatan
Hoppmann mengatakan para penyelidik telah menghitung empat petasan, tetapi satu, yang dipercaya sebagai penyebab kebakaran itu hilang.
Petasan terbang telah dilarang di Jerman selama 10 tahun.
Tetapi Hoppmann mengatakan para wanita itu tidak mengetahui larangan itu ketika mereka membeli milik mereka di internet.
Kasus ini telah mengintensifkan perdebatan tentang meluasnya penggunaan petasan oleh orang-orang pada Malam Tahun Baru.
Menyalakan kembang api di depan umum adalah tradisi Tahun Baru yang sudah berlangsung lama di Jerman.
Tetapi telah menghadapi kritik yang meningkat dari kelompok perlindungan lingkungan dan hewan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada hari Rabu (1/1/2020), asosiasi perlindungan hewan Jerman menyerukan agar semua jenis kembang api maupun petasan dilarang di dekat kebun binatang, peternakan, dan kandang.
Tragedi itu mendorong pengunjung yang berlinangan air untuk menyalakan lilin dan meninggalkan bunga dan mainan lunak di pintu masuk kebun binatang.
Kebun binatang Krefeld adalah rumah bagi sekitar 1.000 hewan dan menarik sekitar 400.000 pengunjung per tahun.
(Mega Khaerani)