WIKEN.ID - Seorang anak laki-laki yang baru berusia 9 tahun tidak dapat menahan air matanya setelah menjalani perawatan kanker terakhirnya.
Ibunya, yang bernama Ashley Cotter, mencatat putranya Steven menangis setelah perawatan kemoterapi terakhirnya.
Bocah itu bahagia karena segala perawatan yang selama ini dijalaninya akhirnya berakhir.
Ia pun berhasil mengalahkan penyakitnya.
Baca Juga: Ditemukan Setelah Dibuang oleh Peternakan Bebek, Anak-Anak Bebek ini Miliki Ibu Baru yang Berbeda
Ashley memposting video putranya yang tengah menangis itu di Facebook. Dalam video tersebut, terlihat air mata mengalir di wajah anak kecil itu.
Dia kemudian menelan dosis obat terakhirnya.
Ada dua anak laki-laki di ruangan itu bersamanya yang menonton Steven dan mendukungnya.
Kemudian kamera memfokuskan pada meja yang ditutupi dengan wadah dan botol kosong dari semua obat yang dikonsumsi Steven selama tiga tahun terakhir.
Pada titik ini dalam video, Steven mengangkat tangannya dalam kemenangan, lalu memeluk ayahnya.
ABC News menyatakan bahwa Steven mengidap kasus akut leukemia limfoblastik pada usia enam tahun.
Pengobatan untuk kankernya dimulai pada 2016. Dengan tiga tahun berikutnya datang perawatan kanker yang meliputi transfusi dan kemoterapi.
Baca Juga: Sempat Dibuat Kecewa Karena Merasa Dibully Saat Halloween, Penyanyi Kawakan Ini Kini Doakan Kesembuhan Vidi Aldiano yang Mengidap Kanker Ginjal"Sungguh mengerikan mendengar kata-kata 'putra Anda menderita kanker,' benar-benar menyayat hati," kata Ashley kepada ABC News.
"Tetapi akhirnya berada di sini dan menyaksikan anak lelaki saya yang berusia 9 tahun mengalahkan kanker dan melakukan perawatan kemoterapi dengan senyum di wajahnya dan kepalanya terangkat tinggi benar-benar menakjubkan, "kata ibunya kepada ABC News.Dia juga menyatakan bahwa apa yang mereka alami membawa keluarga lebih dekat satu sama lain dan lebih dekat kepada Tuhan.
Ashley mengatakan mereka tidak pernah kehilangan kepercayaan.
Ia juga mengatakan putranya terlihat dalam video dengan ayahnya, adik laki-lakinya, dan sahabatnya, yang orang tuanya telah menjadi teman dekat keluarga selama 13 tahun. (*)