WIKEN.ID - Kisah memilukan datang dari Dedek Hendri, mantan pemain Timnas Sepak Bola Indonesia U-18 yang sempat berjaya dalam karirnya.
Setelah gantung sepatu, Dedek Hendri justru malah menjalani profesi yang tak diduga-duga.
Dedek Hendri sebenarnya merupakan mantankiper sepak bola yang memiliki karier cukup bagus.
Ia menggeluti sepak bola dari kecil dan sudah mengikuti sepak bola profesional sejak remaja.
Bahkan, bersama klub sepak bola kabupaten, Persatuan Sepak Bola Bangkinang, Dedek meraih segudang prestasi.
Ia berhasil menyabet beragam penghargaan dalam berbagai kejuaraan tingkat nasional.
Dedek pun mencoba keberuntungannya dengan mendaftarkan diri pada seleksi Timnas U-18.
Karena kemampuannya dalam menangkap si kulit bundar, akhirnya Dedek terpilih menjadi salah satu punggawa Timnas U-18.
Kariernya di Timnas U-18 terbilang cemerlang.
Ia pernah dipercaya mengikuti pertandingan bertaraf internasional, bahkan sebagai kiper inti.
Namun, kita tak pernah tahu nasib membawa kita kemana. Begitu juga dengan nasib Dedek.
Dedek sendiri merupakan pemain termuda yang ada di dalam Timnas U-18.
Dedek hijrah ke Jakarta untuk meniti kariernya, namun tidak berlangsung lama.
Ia memilih mengundurkan diri dan pulang kampung karena mendapat kabar kalau orangtuanya bercerai.
Mengaku frustasi karena perceraian orangtua, Dedek akhirnya mengubah haluan hidupnya dari atlet berprestasi menjadi remaja yang mulai mengenal narkoba hingga begal.
Setelah pada tahun 2008 orang tuanya bercerai, Dedek mengaku sempat melanjutkan SMA hingga tamat.
Ia menanggung biaya hidupnya sendiri, uangnya didapat dari hasil gaji bermain di klub kabupaten.
Namun, ia mulai kecanduan narkoba dan menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk membeli barang haram tersebut.
Akhirnya tahun 2015 Dedek memilih gantung sepatu karena karirnya pun semakin meredup setelah kecanduan narkoba.
Lalu tahun 2016 jadi tahun terburuk bagi Dedek.
Ia sebelumnya berkenalan dengan pelaku begal bernama Indra di Pekanbaru.
Lalu, Indra mengajaknya untuk berbuat kejahatan dengan merampas kendaraan, sementara ia memegang senjata api.
Dedek menembak kaki korban dan mengambil sepeda motor milik korban.
Setelahnya, ia menjual motor itu ke penadah dan uangnya ia gunakan untuk dibelikan narkoba.
Dedek akhirnya berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru di rumahnya di Danau Bingkuang, Kampar.
Karena kejatahannya, Dedek harus mendekam di balik jeruji.
Simak kisah tragis Dedek selengkapnya di video ini: