WIKEN.ID - Baru-baru ini penyanyi senior Yuni Shara mengejutkan publik dengan kabar bahwa dirinya pernah mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) saat menjalani pernikahan dengan suami pertamanya.
Pengakuan itu disampaikan Yuni Shara dalam acara Close The Door Corbuzier Podcast yang dipandu oleh Deddy Corbuzier di kanal YouTube miliknya.
Dalam podcast yang diunggah Rabu (18/12) itu, Yuni Shara mengatakan bahwa dulu dirinya mengalami KDRT setiap hari.
"Dari aku nikah pertama aku sudah di-KDRT setiap hari, oke. Karena itu aku masih muda, itu sangat membeka," ungkap Yuni Shara.
Ternyata, artis yang mengalami KDRT bukan hanya Yuni Shara.
Artis sekaligus model Wulan Guritno pun pernah mengalami hal serupa.
Namun, ia mengaku malu mengakuinya ke publik.
Dilansir Tribunnews, sewaktu Wulan Guritno masih berusia 13 tahun, artis cantik ini memiliki hubungan dengan aktor Attila Arius Syach.
Saat itu, Wulan sempat tiga tahun sekolah di London dan setelah kembali ke Indonesia dan berhubungan lagi dengan Atilla, ia dikabarkan hamil sebelum menikah.Keduanya pun memutuskan untuk menikah meskipun Wulan masih berusia belia. Wulan melahirkan putri pertamanya pada 24 Juni 1998 yang diberi nama Shaloom Razade.
Namun pasangan ini akhirnya memutuskan untuk bercerai pada tahun 2000.
Baca Juga: Pernikahannya Hanya Bertahan 6 Bulan, Sosok Ini Bikin Yuni Shara Sampai Trauma, 'Saya Nggak Gila Waktu Itu Sudah Bagus'Wulan menyatakan dirinya sudah tidak tahan terus membina rumah tangga dengan Attila.Artis kelahiran London ini mengaku sempat menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) saat berada dalam pernikahan dengan Attila. "Aku pernah alami KDRT dulu, tapi yah masalahnya sudah selesai," kata Wulan Guritno ketika ditemui Tribunnews.
Wulan mengatakan bahwa KDRT yang diterimanya hampir tidak terekspos publik.Lantaran saat itu ia terlibat dalam sinetron atau serial drama kolosal 'Tutur Tinular' dan 'Miesteri Gunung Merapi'."Sehingga pada saat ada biru atau lebam itu, aku bisa bilang jatuh dari kuda, abis adegan fighting dan sebagainya. Tuhan baik masih kasih aku alibi gitu kan. Tapi ya enggak berani bersuara karena bingung," ucap Wulan. Wulan mengungkapkan bahwa ia malu mengumbar tindakan KDRT suaminya karena pernikahannya dengan Attila tidak direstui orangtuanya.
"Aku malu mengungkapkannya karena memang orangtua dulu bliang memang tidak menyetujui pernikahan saya dengan dia (Atila Syach)," ujar Wulan Guritno.
Rasa malu yang dialami Wulan diyakininya sering menghinggapi wanita korban KDRT lainnya.Dilansir BBC, direktur Rifka Annisa Women's Crisis Center, Suharti, menjelaskan bahwa ada banyak perempuan memilih bertahan meski berada dalam hubungan yang penuh kekerasan.Beberapa perempuan yang jadi korban KDRT juga tidak mau melapor karena beberapa alasan.
Salah satunya kultur masyarakat yang sangat patriarkis dan menempatkan perempuan pada kelas kedua.
Ini membuat perempuan korban KDRT seringkali dihakimi oleh masyarakat karena dianggap penyebab terjadinya kekerasan.
Berdasarkan Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)/Ranah Personal merupakan jenis kekerasan yang paling menonjol dengan mencapai angka 71% atau sebesar 9.637 kasus pada tahun 2018.
Meski sudah ada Undang-undang Penghapusan KDRT (UU P-KDRT) yang sudah diberlakukan selama 14 tahun, namun hanya 3% dari kasus KDRT yang dilaporkan ke lembaga layanan yang sampai ke pengadilan.(*)