WIKEN.ID -Meski populer, kehidupan pribadi Abdul Somad jarang tersorot, terutama kehidupan rumah tangganya.
Namun, baru-baru ini terungkap bahwa penceramah ini ternyata dulu menikahi wanita yang baru berusia 22 tahun.
Kehidupan rumah tangga Abdul Somad yang jarang tersorot membuat publik penasaran.
Baca Juga: Tak Habis Pikir, Makan Nasi Goreng Campur Timun Ternyata Bisa Timbukan Penyakit Kanker Hingga Syaraf
Dilansir Bangka Pos, Abdul Somad ternyata pernah mendapatkan pertanyaan mengenai kehidupan pribadinya.
"Nama istri ustadz siapa?".
"Ooh, kenapa pula saya ditanya nama bini," kata penceramah lulusan Mesir ini.
Abdul Somad kemudian melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya tanpa mengungkap nama sosok istrinya itu.
Dilansir Tribun Jabar, keduanya melangsungkan pernikahan pada 2008 lalu.
Perkenalannya dengan sang istri pun diinisiasi oleh seorang imam masjid.
Sang istri kemudian diketahui bernama Mellya Juniarti.
Mantan istri Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti mencurahkan isi hatinya di media sosial Instagram pasca-perceraiannya dengan UAS, Jumat (6/12/2019).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, UAS resmi bercerai dengan Mellya setelah Pengadilan Agama Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau mengabulkan gugatan cerai UAS pada Selasa (3/12/2019).
Curhatan Mellya Juniarti dituliskan di akun instagram pribadinya, @mizyanhadziq, Jumat (6/12/2019).
Menyertai unggahan fotonya itu, ia menuliskan curhatannya.
Curhatan Mellya nampaknya ia tujukan untuk UAS.
Ustadz Abdul Somad (UAS) melalui kuasa hukumnya, Hasan Basri memberikan klarifikasi terkait kabar perceraian dengan Mellya Juniarti, Kamis (5/12/2019).
Dalam sebuah video yang yang di unggah di instagram @sahabatuasofficial Hasan Basri menyampaikan 8 poin klarifikasi dari UAS.
Poin pertama deijelaskan Hasan Basri, bahwa UAS dan Mellya Juniarti telah menikah sejak kurang lebih tujuh tahun lalu, tepatnya pada 20 Oktober 2012 dan telah dikaruniai satu anak laki-laki.
Pada poin kedua, dijelaskan Basri bahwa permasalahan rumah tangga Abdul Somad sudah lama terjadi hampir empat tahun yang lalu, jauh sebelum UAS sebagai pendakwah yang populer dan viral di media sosial.
Namun demikian berbagai usaha telah dilakukan Ustadz Abdul Somad untuk mempertahankan rumah tangganya, terutama sebagai kepala rumah tangga dalam mendidik mellya Juniarti, namun tetap tidak berhasil dan tidak berubah.
"UAS telah melakukan tahapan-tahapan sesuai syariat Islam seperti nasihat, pisah ranjang, musyswarah dan konsultasi keluarga."
"Talak satu dan talak dua, yang berakhir tahap berpisah tempat tinggal pada bulan Mei 2016 sampai sekarang," terang Hasan Basri.
Selanjutnya, karena tidak ingin berlarut-larut yang tentunya akan menimbulkan fitnah dan mudharat yang besar di kemudian hari, hal ini sesuai dengan kaidah fiqih yang berbunyi Darulmafasid Aula Min Jalbil Masholeh.
"Mengantisipasi dampak negatif harus diprioritaskan daripada mengejar kemalasahatahn yang belum jelas."
"Apabila berlawan antara satu mafsadah dengan mashlahat, maka yang didahulukan adalah mencegah mafsadahnya" terangnya mengutip tulisan As-Suyuthi dalam Al-Asybah wa an-Nazhair.
Walaupun UAS sudah berpisah sejak lebih kurang empat tahun yang lalu, namun tetap tanggung jawab memberikan nafkah bulanan dan fasilitas untuk Mellya Juniarti, terkhusus untuk sang anak tercinta.
"UAS selalu menyediakan waktu secara khsusus untuk kesibukan dakwahnya, untuk menemani, bermain, jalan-jalan dan lain layaknya orang tua yang selalu menyawyangi dan mendidik anaknya," terang Basri.
Di poin lima, dikatakan Basri bahwa sebagai WNI yang baik, maka UAS pada tangal 12 Juli 2019 menghajukan secara resmi mengajukan permohonan cerai talak pada pengadilan agama Bangkinang
"Dan telah diputus oleh mejelis hakim pada tahap proses persidangan yang ke-11 pada Selasa (3/12/2019) dengan diktum putusan, memberi izin kepada pemohon untuk menjatuhkan talak satu raji'i terhadap termohon Mellya Juniarti di depan sidang pengadilan agama Bangkinang," kata Basri.
Menurut UAS, di saat ketidakharmonisan rumah tanga terus terjadi dan tanpa solusi, perceraian bukan langkah mundur dan mungkin bisa tejadi pada siapapaun dan sangat manusiawi.
"UAS sangat menyadari bahwa Allah sangat berkuasa atas semua takdir manusia dan akan menguji hambanya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing," jelas Basri menyampaikan poin enam.
Di Poin ke tujuh, UAS mengutip ucapan Sayyidina Ali yang menyampaikan bahwa setiap orang akan membaca dan berfikir dengan cara berbeda.
Baca Juga: Roy Kiyoshi Akhirnya Ungkap Sosok Duda Kaya yang Lagi Dekat dengan Ayu Ting Ting: Orang yang Ketiga?
Kebaikan tidak selalu dihargai, keburukan tidak selalu dinistai, aku tidak perlu menjelaskan tentang diriku, karena musuhku tidak percaya dan sahabt-sahabatku tidak memerlukan itu.
Di poin terakhir, UAS menilai bahwa hidup bukanlah siapa yang terbaik tetapi seberapa banyak kebaikan yang bisa kita lakukan.
Ia beranggapan apapun cobaan yang menimpa harus kita hadapi dengan sikap positif.(*)