WIKEN.ID-Sebuah kabar yang disertai dengan foto beredar secara berantai di Whatsapp grup.
Pesan itu bercerita soal bayi yang memakan usus ibunya sendiri.
Kabar ini menjadi viral namun jangan percaya dulu dengan kebenarannya.
Dalam pesan tersebut, terlihat bayi yang tengah dibaringkan di atas kain bermotif kotak.
Kulit bayi tersebut tidak dalam keadaan yang normal.
Bersamaan dengan foto tersebut, terdapat juga narasi panjang yang akhirnya dikirim secara berantai.
Baca Juga: Ngamuk dengan Mantan Pasangannya, Wanita Ini Tega Pukul Peliharaan Lucunya Hingga Mati!
"Bayi ini 11 bln dlm perut ibunya.
Habis usus ibunya dimakan oleh Bayi ini, kemudian dokter mengoprasi ibunya untuk mengeluarkan Bayi ini…
Ketika Bayi ini keluar, dia gigit tangan perawat…
Setelah 3 jam si Perawat meninggal,
IBU Bayi ini pun meninggal setelah Bayi ini keluar…
Bayi ini lahir dgn berat 8 kg, setelah 3 jam bertambah naik beratnya menjadi 13 kg…
Bayi ini lahir hari jumat, tidak tahu Allah ingin kasi peringatan apa untuk kita semua…
Bayi ni kemudian dibunuh, dokter memberinya suntik mematikan sampai 17 kali baru bayi ini mati…
Ini kisah benar-benar terjadi di India… Wallahu A’lam."
Pesan berantai ini menjadi viral karena tersebut dibagikan dan disebar dan jika kamu menerimanya, jangan langsung percaya.
Alasannya tentu saja hal ini tidak benar dan bayi dalam foto tersebut bukanlah bayi ‘monster’ yang memakan usus ibunya sendiri seperti yang ada dalam narasi panjang nan menakutkan tersebut.
Faktanya, bayi dalam foto merupakan bayi manusia biasa yang menderita kelainan genetika Ichthyosis tipe Harlequin.
Ichthyosis Harlequin sendiri merupakan kelainan genetik parah yang menyerang kulit.
Sindrom ini menyebabkan bayi terlahir dengan kulit tebal, kering, pecah dan retak.
Dikutip dari Altnews.in, kondisi ini memang sering ditemukan di India.
Yang pertama dilaporkan terjadi pada 2016.
Kemudian pada 2017 diberitakan Times Of India adanya kelahiran bayi dengan kondisi Harlequin Ichthyosis di India.
Lalu pada September 2019, India Today melaporkan kelahiran bayi dengan kondisi Harlequin Ichthyosis di New Delhi.
Sindrom Halequin berbahaya bagi keselamatan bayi itu sendiri.
Pergerakan dada yang terbatas dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan gagal napas.
Kelainan genetika ini juga belum ada obatnya namun sang bayi yang menderita masih bisa diselamatkan.
Pada September 2015, Dailymail.co.uk memberitakan ada seorang yang hidup dengan Sindrom Halequin tetap hidup hingga ia dewasa dan berumahtangga.
Stephanie Turner, terlahir dengan kondisi Harlequin Ichthyosis yang membuat kulitnya tumbuh tujuh kali lebih cepat dibanding manusia normal.
Hal ini membuat kulitnya lebih tebal, sehingga ia menjalani perawatan medis serius.
Karena itu pula, ia menjadi salah satu contoh yang selamat dari masalah genetika ini.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pesan berantai di WhatsApp yang viral itu adalah cerita yang tidak benar.(*)