From Zero to Hero, Selebgram yang Mengaku Berkali-kali Nekat Coba Bunuh Diri Ini Dulu Dihujat Sekarang Dipuja Banyak Orang Gara-gara Hal Ini!

Kamis, 17 Oktober 2019 | 11:00
Instagram/Awkarin

Awkarin saat melakukan aksi sosial

WIKEN.ID - Karin Novilda atau yang lebih dikenal dengan nama Awkarin belakangan ini dipuja banyak pihak karena dirinya dianggap berubah dan peduli pada sekitarnya.

Saat aksi demo lalu, diketahui Awkarin turut turun ke jalan untuk memberikan logistik berupa makan kepada para mahasiswa yang berdemo.

Tak sampai di situ ia juga peduli akan sampah dan tak segan untuk turut serta membersihkan lingkungan dengan berbagai aksi sosial yang ia lakukan.

Baca Juga: Tak Bisa Kontrol Ucapan Hingga Gerakan Tubuh Jika Sudah Kumat, Komedian Tampan Ini Idap Kelainan Saraf yang Mirip dengan Joker!

Baca Juga: Sakit-sakitan Hingga Akhirnya Namanya Diganti Oleh Sang Suami Hingga Ubah Nama Karena Tak Kenal Siapa Ayahnya, Ini Deretan Artis yang Memilih Ganti Nama

Ia juga memberikan bantuan kepada pengemudi ojol yang beberapa waktu lalu motornya hilang saat tengah memberikan pesanan penumpang.

Namun dulu Awkarin banyak dihujat lantaran dirinya dianggap labil dan tak tahu malu.

Ia pun juga dulu sering dibully gara-gara salah satu lirik lagu yang ia nyanyikan yaitu 'kalian suci aku penuh dosa'.

Seiring bertambahnya usia Awkarin pun tampil lebih dewasa.

Bahkan dirinya tak segan mengaku bahwa iamengalami sakit mental.

Dalam video berjudul "I QUIT INSTAGRAM" yang diunggah dalam kanal YouTube pribadinya, Awkarin mengaku saat duduk di bangku SMA, ia pernah beberapa kali keluar masuk rumah sakit karena percobaan bunuh diri.

Ia mengatakan saat ini tak banyak orang tua yang paham dan peduli mengenai gejala-gejala sakit mental pada anak.

Baca Juga: Dapat Teguran Keras KPAI Hingga Diusir Orang Tua, Penyanyi Dangdut Ini Sebut juga Dapat Sumpah Netizen Kanker Hingga Mati

Baca Juga: Dikira Sehat, Minuman Pokok Bayi Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Penyakit Kanker, Terkuak Begini Fakta Mengejutkannya!

"Mental illness bukan suatu hal yang dapat disepelekan. Di luar negeri, orangtua sudah sadar akan informasi tentang mental illness, sehingga mereka bisa membawa anak-anak mereka kepada psikolog untuk mengetahui kepribadian dan cara merawat mereka," kata Karin dalam video tersebut.

"Orang Indonesia cenderung malu untuk menceritakan suatu hal berbeda yang dirasakan dirinya karena takut dianggap gila," lanjutnya.

Awkarin berharap, pengalaman yang diceritakannya melalui video tersebut dapat mengubah pandangan banyak orang mengenai mental illnes sehingga tak timbul akibat-akibat yang fatal.

(*)

Editor : Pipit