WIKEN.ID -Banyaknya kasus kekerasan pada hewan biasanya dilakukan dengan memperlakukan hewan dengan kurang manusiawi.
Mendengar kasus dan kisah pelecehan hewan rasanya merinding dan ingin rasanya untuk menyelamatkannya.
Contohnya adalah lumba-lumba hidung botol yang berada di Melka Excelsior Hotel, Bali.
Lumba-lumba ini disimpan dalam kondisi yang mengerikan di dalam kolam renang hotel selama 15 tahun.
Lumba-lumba ini dipaksa melakukan atraksi dan berenang bersama para wisatawan.
Dengan atraksi ini, pihak pengelola memberikan iming-iming "terapi lumba-lumba” bagi para wisatawan.
Selain lumba-lumba, ada binatang eksotis lainnya seperti tiga buaya air asin, dua monyet daun, beberapa burung, ular dan landak.
Namun, baru-baru ini ada kabar baik.
Mulai Agustus 2019, lumba-lumba dievakuasi oleh Proyek Dolphin.
Satwa lainnya diselamatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
Namun, lumba-lumba ini diselamatkan hanya saja lukanya tidak dapat diperbaiki.
Dalam sebuah video terlihat salah satu lumba-lumba bernama Dewa, mencoba melarikan diri dari kolam.
Menurut pihak berwenang, tubuh Dewa ditutupi goresan luka karena kolam tempat berada diisi ujung ubin keramik yang tajam.
Luka itu sebenarnya bukan yang terburuk.
Ikan lumba-lumba Dewa telah kehilangan semua giginya dan tidak akan pernah bisa menangkap ikan sendiri.
Sementara itu, lumba-lumba lain yang bernama Johnny, juga telah kehilangan semua giginya dan buta di kedua matanya.
“Kami pertama kali pergi ke Melka Hotel pada tahun 2010. Kami menemukannya ketika membuat film Blood Dolphin. Kami telah bekerja pada kampanye untuk mengeluarkan hewan sejak saat itu." kata Lincoln Barry dari Dolphin Project.
Baca Juga: Tragis, Dipaksa Lakukan Atraksi 4 Kali Sehari, Bayi Lumba-Lumba Usia 9 Hari Tewas di Kolam
Sejak penyelamatan mereka pada 8 Oktober 2019, kedua lumba-lumba menyesuaikan diri dengan lingkungan baru mereka dengan sempurna.
O'Barry mengatakan bahwa perilaku Dewa segera menjadi lebih baik begitu dia meninggalkan kolam di hotel.
Berita baik lainnya, Hotel Melka Excelsior akhirnya ditutup setelah menerima banyak keluhan atas perlakuan tidak manusiawi terhadap hewan-hewan di penangkaran mereka. (*) (Mega Khaerani)