WIKEN.ID -Topan Hagibis adalah salah satu topan terkuat yang telah melanda Jepang sejak 1958.
Badan Meteorologi Jepang mengingatkan bahwa Topan Hagibis kekuatannya sekuat Topan Kanogawa yang melanda Prefektur Shizouka dan wilayah Tokyo pada 1958.
Ketika itu, Topan Kanogawa menewaskan sebanyak lebih dari 1.200 orang.
Sehari menjelang terjadinya Topan Hagibis, langit di Jepang berubah warna menjadi merah muda (pink).
Jutaan orang di berbagai bagian Jepang diminta untuk mengungsi karena badai diperkirakan akan membawa banjir dan curah hujan yang tidak terduga.
Topan Hagibis menerjang Jepang pada Sabtu (12/10/2019).
Setidaknya 4 orang dikabarkan tewas hingga Minggu (13/10/2019).
Berikut ringkasan dari apa yang terjadi setelah topan melanda Jepang pada 12 Oktober:
Jumlah korban pada manusia sudah jelas, tetapi hewan juga tidak terhindar dari bencana.
Banyak hewan yang tersesat dan hewan yang hilang dibiarkan berjuang sendiri karena kondisi cuaca yang buruk telah dilepaskan.
Beberapa beruntung menemukan tempat untuk beristirahat dengan aman.
Satu kucing beruntung telah menemukan jalan ke rumah pecinta kucing di tengah badai.
Kemudian tanpa sengaja meninggalkan beberapa cetakan kaki di belakang saat memasuki rumah, bergabung dengan sembilan kucing lainnya di rumah.
Tidak ada yang bisa mengatakan tidak kepada si kecil ini.
Di sini ada tikus berlarian ke stasiun Shibuya yang kosong ketika Tokyo membunyikan peringatan hujan lebat.
Beberapa burung juga terlihat mengevakuasi diri ke Shinjuku, Tokyo.
Lalu, ada anjing yang seperti kehilangan pemiliknya dikota Samukawa, Kanagawa.
Topan Hagibis yang merupakan badai topan besar dan menakutkan selama 6 dasawarsa ini ternyata namanya berasal dari bahasa Tagalog, Filipina.
Dikutip dari ABS CBN Hagibis memiliki makna kecepatan dan kekuatan.
Adapun selama ini, penamaan siklon merupakan sumbangan nama yang diberikan oleh 14 negara dan wilayah.
Tak hanya itu, Hagibis, ternyata juga memiliki kesamaan nama dengan nama Band Filipina yang sudah ada sejak tahun 1979.
Pembicaraan tentang Topan Hagibis belakangan ini, mengingatkan kembali orang-orang terhadap kehadiran band beranggotakan para pria tersebut.
Mengingat topan kali ini bukanlah topan yang bisa dipandang remeh. (*) (Mega Khaerani)