Datang Terlambat 25 Menit ke Sekolah, Siswa SMP Menemui Ajalnya Saat Berlari, Orang Tua Gugat Sekolah

Rabu, 02 Oktober 2019 | 12:50
andhrawishesh.com

Ilustrasi

WIKEN.ID - Sungguh miris nasib Fanli Lahingide (14) yang menemui ajalnya di sekolah.

Sebelum pergi ke sekolah, siswa SMP Kristen 46 Mapanget Manado seperti biasa sarapan terlebih dahulu.

Namun, warga Perumahan Tamara, Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VIII, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara ini terlambat sampai di sekolah, Selasa (01/10/2019).

Menurut ibunya, Julin Mandiangan (40), anaknya berangkat ke sekolah jam 06.30 WITA.

Namun, Fanli Lahingide sampai di sekolah terlambat.

Baca Juga: Geram Siswanya Tak Kerjakan PR Matematika, Guru Ini Tega Hukum dengan Menstaples Telinga

Menurut Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, sesuai keterangan yang didapatkan dari Asri Entimen, guru SMP Kristen 46 Mapanget Barat Manado, Fanli Lahingide sampai di sekolah pukul 07.25 Wita.

Fanli Lahingide pun dihukum berlari bersama beberapa teman-temannya dan tidak diikutkan apel pagi.

Lahingide diberi ganjaran oleh oknum guru untuk berlari memutari lapangan sekolah.

Sayangnya, ketika korban mengikuti perintah dari oknum guru tersebut, korban pingsan dan jatuh di halaman sekolah.

Baca Juga: Viral Foto Mahasiswa dan Polisi Makan Nasi Bungkus, Ternyata Keduanya Bersahabat Sejak SMP dan Tak Sengaja Ketemu Saat Demo

Korban terjatuh saat berlari belum ada satu putaran.

Setelah itu korban dilarikan ke Rumah Sakit Auri, dan dirujuk ke ke RS Prof Kandou Manado.

Sayangnya korban sudah meninggal dunia di perjalanan saat menuju ke rumah sakit ke RS Prof Kandou Manado,

Kepada Tribunmanado.co.id, Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, mengatakan keluarga korban keberatan dengan perbuatan oknum guru tersebut, sehingga akan diproses lanjut kasus ini.

Baca Juga: Lakukan Pelecehan Seksual Berkali-kali, Mahasiswa Ini Terhindar dari Penjara Hanya Karena Pintar di Kampusnya

Jenazah korban sempat dibawa ke ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado, setelah itu dibawa ke ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara untuk diautopsi.

"Iya, saat ini jenazah korban akan dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Karombasan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Selmi Ramber, mennjelaskan siswanya itu mendapatkan hukuman lari memutari lapangan sekolah karena terlambat datang ke sekolah.

“Setiap siswa ketika terlambat ada sanksi. Jadi pagi tadi Fanly terlambat ke sekolah, dan diberi sanksi oleh oknum guru,” ujar Selmi. (*)

Baca Juga: Beberapa Hari Usai Ditangkap , Beginilah Kondisi Rumah Dosen IPB yang Diduga Merangkai Bom Molotov untuk Aksi Aksi Mujahid 212

IG : ndorobei
IG : ndorobei

Kondisi korban

Editor : Alfa