WIKEN.ID-Payudara oleh wanita menjadi bagian tubuh yang bisa menonjolkan kepercayaan diri dan kecantikan.
Banyak wanita yang rela mengeluarkan banyak uang untuk memperindah bagian tubuhnya itu.
Berbeda dengan penyanyi sekaligus penulis lagu, Selina Jenkins, tidak bisa mengatakan dengan pasti alasan ia membenci payudaranya sendiri.
Namun penyanyi asal Australia yang berusia 31 tahun ini merasa bebas setelah ia melakukan operasi pengangkatan payudara.
“Keputusan terbaik yang pernah saya buat dalam hidup saya,” ungkapnya seperti yang dilansir dari ABC News.
Ia juga memikirkannya setiap hari baik ketika mandi, berganti baju, bercermin atau saat ia yoga dan melakukan gerakan yang tumit.
Atas keputusannya ini, Jenkins akhirnya melakukan operasi mastektomi ganda tepatnya mengangkat semua jaringan payudaranya dan hanya menyisakan bagian putingnya.
Padahal ia tidak mengidap kanker payudara.
Jenkins pun menunjukkan penampilan fisik barunya di pertunjukan cabaret berjudul Boobs yang akan dia tunjukkan di Melbourne Fringe Festival.
Jenkins menjalani operasi karena, seperti yang dia katakan, payudaranya tampak seperti tamu tak diundang yang tinggal, menghancurkan hidupnya.
"Saya hanya tahu bahwa ketika mereka telah muncul, yang terasa seperti semalam pada sekitar usia 12, saya pikir itu hanya terasa sangat salah pada tubuh saya," katanya.
"Sebagai seorang anak, saya pikir, seseorang melakukan kesalahan besar dengan ini.
Ketika saya bertambah dewasa dan melewati masa pubertas, mereka tidak pernah merasa benar, mereka tidak pernah merasa baik.
Mereka tidak menguntungkan saya secara fisik atau seksual, saya tidak mengerti mengapa mereka ada di sana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia merasa payudaranya mulai menghalanginya ketika ia melakukan kegiatan olahraga atau menunggang kuda.
Ia merasa tidak nyaman dan sangat sakit.
Akhirnya pada usia 31, Jenkins merasa siap untuk membuat pilihan yaitu melakukan operasi pengangkatan payudara.
Rasa tidak nyamannya ini sudah berlangsung lama.
Kembali pada tahun 2012, dokter bedah plastik di Australia yang ia dekati tidak mau melakukan operasi kecuali karena alasan medis, atau sebagai bagian dari proses menuju transisi menjadi seorang pria.
Jenkins ditinggalkan dengan kesan dia adalah wanita pertama yang memintanya di Australia.
Akhirnya dia menemukan seorang ahli bedah AS di Florida untuk melakukan operasi.
Ahli bedah plastik Melbourne, Andrew Ives melihat Jenkins untuk tindak lanjut sekembalinya.
Bagi Jenkins, itu adalah keputusan tentang kepemilikan tubuh dan citra dirinya sendiri, tidak seperti keputusan yang dibuat oleh jutaan wanita yang menjalani operasi kosmetik.
"Saya sangat tidak senang dengan bagian tubuh saya dan ada pilihan bagi saya untuk mengubahnya," katanya.
"Saya pikir orang melakukan itu setiap hari dalam seminggu tanpa harus benar-benar ditanyai tentang hal itu, karena itu mungkin dianggap sebagai proses normal untuk memperbesar payudara Anda atau memiliki Botox."(*)