WIKEN.ID - Pemeran dan tersangka kasus video mesum, A alias Rayya meninggal dunia, Sabtu (7/9/2019) sekitar jam 03.00 dini hari.
Almarhum meninggal dunia di rumah ibunya di Perumahan al Qautsar, Rt 003/015, Desa Sirnagalih, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut.
Keluarga A alias Rayya adalah korban banjir bandang Garut pada 2016.
Kala itu, banjir bandang menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada Rabu (21/9/2016) pukul 01.00 WIB.
Banjir terjadi akibat hujan deras sejak Selasa (20/9/2016) malam, yang menyebabkan air di Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap.
Ketinggian banjir mencapai ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter.
BNPB mencatat, korban banjir bandang yang dinyatakan meninggal mencapai 16 orang dan 15 orang masih dinyatakan hilang.
Keluarga tersangka video mesum Vina Garut Ia baru pindah ke perumahan yang dibangun pemerintah sekitar empat bulan lalu.
"Almarhum pindah sama keluarganya duluan. Sebelum listrik nyala sudah ke sini. Saya saja baru tiga bulan di sini. Pernah ngontrak dulu di Garut Kota dua bulan," ujar Cicih (50), tetangga almarhum Rayya yang dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (7/9/2019).
Baca Juga: Terbongkar Pekerjaan Pemeran Video Mesum Garut Sebelum Terjerumus Bisnis Prostitusi
Tetangga keluarga tersangka video mesum Vina Garut ini mengatakan bahwa keluarga Rayya sebelumnya tinggal dan warga asli Kampung Sanding, Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota.
Saat banjir bandang, rumah keluarga almarhum rusak berat ditimpa banjir dari Sungai Cimanuk.
Kini ia tinggal di perumahan yang dibangun pemerintah yang dihuni oleh korban banjir bandang 2016.
Di rumah barunya ini, tersangka video mesum Vina Garut tinggal bersama ibu dan bapaknya.
Selain Rayya dan orang tuanya, keluarga kakaknya juga mendapat jatah rumah.
Perumahan Al Kautsar di Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler yang ditempati Rayya dan keluarganya baru dibangun pemerintah pada akhir 2018.
Kini jenazah A alias Rayya dikebumikan di pemakaman Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler.
Sebelum meninggal almarhum sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari dan kondisi Rayya mulai memburuk pada bulan Juli.
Almarhum mulai mengalami stroke dan anggota badannya tak bisa digerakkan.
Menurut pengacara dari Rayya, Soni Sonjaya, kliennya sempat mengalami komplikasi penyakit yang cukup berat sebelum meninggal dunia.
Almarhum sempat dirawat inap dua kali di RSUD dr Slamet Garut karena kondisi penyakitnya itu.
Penyakit yang paling berat adalah HIV dan komplikasi stroke dan hepatitis B.
Penyakit stroke dan hepatitis B sudah diderita sejak sebelum kliennya ditetapkan sebagai tersangka.
Setelah berita video mesum Vina Garut beredar, Rayya menderita stroke ringan dan mengalami kelumpuhan di bagian kiri tubuhnya."Bicara juga tidak lancar karena kena stroke. Yang paling parah itu karena HIV-nya," ucapnya. (*)