WIKEN.ID - Kecelakaan maut di Kilometer 91 Tol Cipularang yang melibatkan setidaknya 20 kendaraan mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia.
Hingga Selasa (3/9/2019), ada 9 orang yang dinyatakan meninggal dunia pada kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut.
Menurut Kapolres Purwakarta AKBP Matrius ada 6 orang tewas terbakar dalam kecelakaan tersebut dan diduga terjebak di dala, mobil yang terbakar setelah mengalami kecelakaan.
"Ada satu korban meninggal di dalam truk sedang kami evakuasi," kata Matrius.
Baca Juga: Menyeramkan, Detik-detik Video Evakuasi Korban Kecelakaan yang Terjepit di Dalam Truk
Sementara itu, menurut Matrius, jumlah korban dalam kecelakaan tersebut adalah total 28 orang, 9 diantaranya tewas, 16 luka ringan dan 4 alami luka berat.
Para korban dirawat sejumlah rumah sakit di Purwakarta, yaitu RS MH Thamrin, RS Siloam dan RSUD Purwakarta.
Delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi.
Dari jumlah korban yang meninggal dunia, salah satunya adalah Dedi Hidayat, sopir truk pengangkut pasir yang terguling dan diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun.
Dari puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia, ada beberapa orang yang selamat dari kecelakaan maut ini.
Salah satu korban yang selamat dalam kecelakaan maut di km 91 Tol Cipularang adalah Suherman (53).
Dikutip dari Kompas.com, Suherman mengaku jika sebelum mengalami kecelakaan maut di Cipularang ini, ia habis pulang dari Tasikmalaya.
Ia pergi ke Tasikmalaya untuk menengok putranya yang sedang berada di pesantren.
Sebelum kecelakaan menimpanya, kata Suherman yang masih syok, banyak mobil berhenti lantaran ada truk terbalik.
Suherman pun menghentikan laju mobil Toyota Fortuner yang dikendarainya.
Tiba-tiba saja sesaat setelah berhenti, mobil yang dikendarainya ditabrak mobil lain dengan keras dari arah belakang.
Mobilnya pun tak terkendalikan karena dihantam laju mobil yang cepat.
Yang membuat ngeri adalah arah mobil Toyota Fortuner yang dikendarainya bergeser hingga ke jalur tol ke arah Bandung.
"Mobil oleng kemana pun. Seperti terbang hingga 50 meter, menyebrang arah Bandung, hingga mendarat ke area hutan," kata Suherman yang ditemui di RS MH Thamrin Purwakarta.
Dengan tabrakan yang keras hingga mobilnya menyebrang ke arah sebaliknya, kondisi mobil Toyota Fortuner yang dikendarai sudah tak berbentuk lagi.
Beruntung ia bersama empat keluarganya hanya mengalami luka ringan.
Saat kejadian, warga Kampung Kawidaran, RT 022 RW 004, Cikupa, Tangerang itu tak henti membaca doa.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Hutan Baluran, Ini Video Lima Kendaraan yang Jadi Korban
Perasaannya campur aduk. "Saya berdoa kepada Sang Pemilik (Allah SWT)," katanya.
Sesaat setelah kejadian, ia teringat telepon genggamnya yang jatuh, suara ceramah yang ia dengar selama berkendara.
"Karena khawatir ngantuk kami mendengarkan ceramah," katanya yang mengaku mendengarkan ceramah dari telepon genggamnya selama berkendara.
Sehari setelah kejadian kecelakaan maut, Korlantas Polri bersama Polda Jabar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan beruntun di ruas Tol Purbaleunyi segmen Cipularang, Selasa (3/9/2019).
Polisi memasang alat 3D lasser scanner untuk merekonstruksi kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Gara-gara Tersangkut Benang Layangan, Dua Motor Alami Kecelakaan, Inilah Videonya
Kompol Deni Setiawan dari Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri mengungkapkan, olah TKP dilakukan kurang lebih selama dua jam.
Sebagai langkah awal, pihaknya membuat penanda dari kilometer 91.600 ruas Tol Purbaleunyi arah menuju Jakarta dengan jarak 20 meter dari masing-masing tanda.
"Tanda itu untuk meletakkan alat 3D lasser scanner, alat itu akan merekam TKP dengan riil. Kemudian, hasilnya akan direkonstruksi menggunakanan software physic rest," kata Deni.
Olah TKP dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB dan rencananya hingga sekitar pukul 12.00 WIB.
Selama olah TKP berlangsung, Tol Purbaleunyi diberlakukan one way dari kilometer 90-96 arah menuju Jakarta. (*)