WIKEN.ID- Seorang wanita bernama Hafsah Sharif sangat suka berolahraga.
Tetapi ketika pertama kali memulai perjalanan kebugarannya, dia merasa kesulitan karena hijabnya.
Wanita berusia 19 tahun itu ingin melepaskan jilbabnya agar ia bisa berolahraga, tetapi ia memilih untuk mengenakan hijab di depan pria, sehingga gym dan kelas kebugaran menjadi hal rumit baginya.
Dia tahu bahwa masalah ini memengaruhi wanita lain di komunitasnya dan dia ingin melakukan sesuatu tentang hal itu.
Akhirnya, Hafsah membuat kelas khusus wanita untuk memberikan ruang yang aman bagi wanita Muslim untuk mendapatkan kebugaran yang nyaman.
"Hubungan saya dengan kebugaran dan olahraga dimulai selama periode yang penuh tekanan dalam hidup saya," kata Hafsah kepada Mirror.co.uk
"Tekanan menyebabkan banyak masalah kesehatan. Saat itulah saya menemukan satu hal yang secara konsisten membersihkan pikiran saya, menyeimbangkan suasana hati saya, dan membuat saya merasa lebih kuat, yaitu olahraga." lanjut Hafsah.
Hafsah mengaku berolahraga benar-benar bisa menjadi bentuk terapi baginya.
Ia kemudian hanya menemukan kesulitan untuk mendapatkan kelas atau olahraga yang bisa ia nikmati tanpa harus risau soal hijab.
Tahun lalu, Hafsah mendekati Forum Pemuda Dewan Southampton dengan keinginan untuk menemukan ruang bagi wanita Muslim untuk berolahraga, tetapi sejak itu ia menemukan bahwa ruang khusus wanita dalam kebugaran memiliki daya tarik yang jauh lebih luas.
"Itu dimulai ketika saya ingin mulai berolahraga dengan serius tetapi saya menyadari tidak ada banyak tersedia bagi saya yang mengakomodasi hijab saya. Namun, saya segera menyadari bahwa masalah ini tidak eksklusif untuk wanita Muslim saja," jelas Hafsah.
Awalnya Hobi Olaharga Tapi Terkendala Hijab, Wanita Ini Ciptakan Gym Khusus untuk Beri Ruang Aman Tak Hanya Eksklusif Bagi Muslim Tapi Bagi Wanita
Baca Juga: Mikhayla, Anak Sulung Nia Ramadhani Raih 3 Emas di Kompetisi Olahraga, Ini Video Aksinya
"Selama masa pubertas, ada penurunan tajam dalam jumlah anak perempuan yang berpartisipasi dalam olahraga, karena mereka merasa tidak nyaman di tubuh mereka, tetapi rasa tidak nyaman ini dapat terjadi pada usia berapa pun dan saya percaya bahwa memiliki lingkungan yang aman dan positif untuk berolahraga, di mana wanita dapat saling mendorong, adalah cara paling efektif untuk memotivasi diri Anda untuk berolahraga," lanjut Hafsah.
Hafsah akhirnya memutuskan untuk melakukan kampanye "This Girl Can Southampton" selama bulan September, untuk tidak hanya menyediakan seluruh kelas khusus wanita mulai dari Pilates hingga kickboxing, tetapi juga untuk menghubungkan wanita seperti di seluruh kota.
"Sehingga mereka dapat membentuk jaringan pendukung mereka sendiri untuk mendorong satu sama lain dalam perjalanan kebugaran mereka," kata Hafsah.
Hafsah menjelaskan bahwa ternyata reaksi yang didapatnya dari orang-orang sangat postif.
Jadi di luar kepraktisan mengenakan hijab tampaknya ada permintaan yang jauh lebih besar untuk kelas khusus wanita.
Menurut Sport England, 40% wanita mengatakan bahwa mereka menahan diri dari olahraga karena takut akan penilaian, dan wanita kulit hitam dan Asia adalah kelompok yang paling tidak mungkin mendapatkan aktivitas fisik yang cukup setiap minggu.
Hafsah ingin mengubah ini, dan dia berpikir bahwa menciptakan ruang yang dapat diakses oleh wanita untuk berolahraga tanpa tekanan eksternal dan kehadiran pria bisa menjadi langkah besar ke depan.
"Olahraga diketahui memiliki banyak manfaat kesehatan, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental, itulah sebabnya saya percaya bahwa olahraga sangat penting bagi semua orang," kata Hafsah.
"Kami akhirnya terpaksa menghadapi kebenaran buruk tentang pelecehan yang dialami wanita sehari-hari, ini memperkuat pentingnya memiliki ruang aman bagi wanita di mana mereka dapat pergi berolahraga tanpa merasa tidak nyaman," lanjut Hafsah. (*)