WIKEN.ID -Sebuah video merekam aksi bentrokan anarkis warga dan polisi.
Dalam video terlihat polisi menghalau warga yang anarkis menyerang RSUD Empat Lawang.
Anggota polisi terlihat di video akhirnya mengeluarkan tembakan kepada kerumunan para pelaku yang hendak menyerang polisi.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, bentrokan yang terekam video ini terjadi saat warga yang bersenjata api tak terima polisi menangkap tersangka Erwin atas dugaan kasus mengancam seorang anggota LSM di desa tersebut.
Erwin dirawat di rumah sakit tersebut setelah terjadi baku hantam dengan polisi yang ingin menangkapnya.
Erwin, warga Desa Tanjung Raman, ditangkap anggota Unit Reskrim dari Polsek Ulu Musi.
Kanit Polsek Ulu Musi Ipda Arsan yang mendapatkan laporan tersebut sekitar pukul 16.30 WIB langsung berangkat bersama tiga anggota lainnya yakni Briptu Ilham, Bripka Suhardi dan Bripka Darmawan untuk mendatangi kediaman Erwin.
Namun, saat itu tersangka Erwin tidak ditemukan petugas di kediamannya.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Ipda Arsan bertemu dengan tersangka bersama delapan rekannya di daerah Air Deras.
Baca Juga: Minimarket Diserang Sekelompok Pemuda Saat Malam Hari, Aksinya Terekam Video Amatir
Saat bertemu, Ipda Arsan bermaksud hendak mendamaikan antara pelapor dan Erwin.
Mendadak Erwin langsung mengeluarkan pisau dan menyerang petugas bersama delapan orang rekannya yang lain.
Serangan itu membuat Ipda Arsan Jatuh mengalami luka tusuk di perut.
Tak hanya itu, Bripka Darmawan turut menjadi korban setelah mengalami luka sabetan senjata tajam di lengan.
Tiga anggota lain yang ada lokasi mengeluarkan tembakan peringatan.
Tembakan itu melumpukan dua dua tersangka Erwin dan Erwan.
Sedangkan enam tersangka lainnya melarikan diri.
Bentrokan ini terjadi di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
"Dua polisi dan dua tersangka penyerangan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Tebing Tinggi untuk menjalani perawatan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi yang dikutip dari Kompas.com.
Saat berada di rumah sakit, sekitar pukul 21.00WIB, datanglah satu unit truk yang berisi sekitar 50-70 orang yang langsung mencoba menyerang polisi yang sedang dirawat.
Para masa diduga adalah rekan dari dua pelaku Erwin dan Erwan yang telah ditangkap petugas.
Masa yang datang dengan beringat mengeluarkan senjata api rakitan serta senjata tajam.
Petugas polisi yang ada di lokasi langsung melakukan tembakan peringatan dan mengenai dua pelaku yang saat ini belum diketahui identitasnya.
"Ada 11 pelaku yang kita tangkap di rumah sakit karena melakukan penyerangan. Mereka diduga adalah rekan dari pelaku Erwan dan Erwin yang telah diamankan," jelas Kabid Humas Polda Sumsel.
Ipda Arsan dan Bripka Darmawan langsung dipindah ke rumah sakit kota Lubuk Linggau untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan.
Baca Juga: Video Detik-detik Bus yang Ditumpangi Brimbob Diserang Perusuh Aksi 22 Mei
Usai penyerangan masa bersenjata api dan senjata tajam, Polda Sumatera Selatan menurunkan ratusan personel ke Rumah Sakit Tebing Tinggi di Kabupaten Empat Lawang, Sumsel.
Hal ini untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan, personel yang diturunkan terdiri dari 56 personel Polres Lahat, 24 personel Polres Lubuklinggau, 41 personel Polres Musi Rawas, dan 45 personel Polres Pagar Alam.
Selain itu terdapat juga 75 personel dari Brimob Polda Sumsel.
"Situasi saat ini telah berlangsung kondusif. Namun, petugas akan tetap menjaga di sekitar rumah sakit demi keamanan. Malam ini, Kasat Brimob, Dir Intel sudah merapat ke lokasi untuk mencegah bentrok susulan," kata Supriadi. (*)
Baca Juga: Karma Karena Berusaha Memakan Hidup-hidup, Vlogger Ini Akhirnya 'diserang' Gurita