WIKEN.ID -Diketahui dalam bebrapa waktu lalu viral video yang dipimpin Ustadz Rahmat Baequni.
Video tersebut merupakan sebuah kritik yang dilakukanUstadzRahmat Baequni terhadap desain masjid Ridwan kamil.
Dikatahui dalam video tersebut terlihat salah satu dari 30 masjid yang didesain Ridwan Kamil yaitu masjid Al-Safar disebut ada unsur iluminati.
Dikutip dari Kompas.com,Perdebatan soal desain Masjid Al Safar karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ditafsirkan Ustaz Rahmat Baequni menyerupai simbol iluminati berbuntut panjang.
Keduanya sepakat untuk menggelar dialog terbuka yang ditengahi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
Adu argumen itu dihelat di Bale Asri Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai),beberapa waktu lalu sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya, agenda pertemuan itu disebar masing-masing pihak di akun sosial media Instagram.
Dialog itu pun menyita atensi ribuan warga.
Bahkan, banyak warga yang tak bisa masuk lantaran kapasitas ruangan terbatas.
Dalam pertemuan itu, hadir pula para pimpinan MUI Jabar termasuk Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei yang turun tangan sebagai moderator.
Ridwan Kamil dan Rahmat Baequni mendapat waktu masing-masing 30 menit untuk menjelaskan hal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rahmat Baequni memberikan presentasi berjudul Paganisme Moderen.
Salah satu isinya, menggambarkan perkembangan sejarah terbentuknya simbol-simbol yang berkaitan dengan zionisme mauapun illuminati.
Ia sempat menunjukkan sejumlah monumen di dunia yang menunjukan simbol segitiga dan ornamen mata satu.
Salah satu yang dicontohkan yakni logo kepolisian Arab Saudi, dan tugu geometri engenerring square Jeddah.
Padadiskusi yang mempertemukan Ridwan Kamil dan Ustaz Rahmat Baequni, Ridwan Kamilmengatakan tuduhan yang mengatakan bahwa mihrab Masjid Al Safar berbentuk segitiga yang identik dengan illuminati adalah keliru.
"Sekarang disampaikan bahwa bentuknya segitiga. Ini adalah bukan segitiga, tapi trapesium," ujar Ridwan Kamil menjelaskan bentuk mihrab Masjid Al Safar.
Sehingga, menurut Ridwan Kamil, kalau bentuk mihrab disebut segitiga, sebaiknya lihat foto yang jelas-jelas menunjukkan bentuknya adalah trapesium.
Ridwan Kamil juga memberikan penjelasan mengenai pintu masuk yang tak lepas dari tuduhan simbol iluminati.
"Katanya pintu masuknya juga segitiga. Ini adalah trapesium empat sisi," jelas Ridwan Kamil.
Sebelum acara diskusi, Ridwan Kamil juga sempat angkat bicarapadawarganet tentang makna arsitektur masjid tersebut, baik di twitter maupun di akun instagram pribadinya.
"Jika segitiga dilarang, maka di dunia ini geometri tinggal tersisa kotak dan lingkaran. Maka masjid-masjid tropis dengan atap ala pendopo pun harus dihancurkan? Kita ikuti akal sehat saja," kata Ridwan Kamil menjawab salah satu pertanyaan netizen di instagramnya, Jumat (31/5).
"Mendesain masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustaz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini,"lanjut Ridwan Kamil dalam postingan selanjutnya.
Baca Juga: Gara-gara Cemburu, Wanita Ini Bully Temannya Hingga Diminta Sujud, Begini Video Kronologinya!
Masjid Al Safar yang diperbincangkan dalam video tersebut, menurut Ridwan Kamil, adalah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan.
Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga.
"Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam-macam. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol iluminati itu adalah kesimpulan keliru. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan. Dan tentunya selalu saya ikhlaskan dan maafkan, kesimpulan-kesimpulan tanpa tabayun seperti ini yang kemudian diviralkan untuk merusak nama baik dan keimanan saya," katanya.(*)