Pria Beratribut Ormas Ini Ngamuk di Indomaret Semarang, Videonya Viral!

Kamis, 20 Juni 2019 | 19:35
Kolase Wiken.id

Pria Beratribut Ormas Ini Ngamuk di Indomaret Semarang, Videonya Viral!

WIKEN.ID -Sebuah video yang menampilkan seorang pria berseragamPemuda Pancasila yang marah-marah mendadak viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 32 menit tersebut, pria yang memakai tag nama di dada kiri itu membentak-bentak karyawan toko.

Disinyalir tempat direkamnya video tersebut adalah Indomaret Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.

Dalam video, nampak pria dengan seragam ormas itu tak hanya membentak-bentak karyawan Indomaret tetapi juga terlihat hendak memukul karyawan itu.

Nampak dalam video, tiga pria lainnya yang juga beratribut ormas berusaha melerai pria yang sedang membentak-bentak karyawan itu.

Dilansir Tribunnews, karyawan Indomaret yang merekam ulah pria itu diketahui bernama Irwan.

Baca Juga: Miliki Mata dengan Kemampuan X-Ray, Natasha Demkina Mendeteksi Layaknya Mesin Canggih, Caranya Terkuak Lewat Video Ini!

Menurut Irwan, peristiwa yang terekam dalam video itu terjadi pada Senin (17/6) lalu.

Saat itu, Irwan sedang bersama Hendrik tengah menjaga toko ketika dua orang yang menggunakan atribut ormas masuk dan menghampiri keduanya.

"Saat itu, kami akan melakukan penutupan harian selama 10 menit. Setelah konsumen terakhir keluar, beliau-beliau mengajukan proposal mengatasnamakan Pemuda Pancasila. Meminta sumbangan atau apa, nggak tahu," kata Irwan seperti dilaporkan Tribunnews.

Saat proposal disampaikan, Irwan sedang melakukan pembicaraan video call (vidcall) dengan seorang temannya menggunakan ponsel.

Kedua pria ini salah sangka, menduga Irwan sedang merekam mereka sehingga marah.

Dua orang lain yang semula duduk di atas motor depan toko lantas ikut masuk.

Keduanya turut memaki-maki Irwan dan Hendrik.

"Waktu itu saya masih display barang, display kontainer. Posisi saya masih telepon VC-an sama teman, mau izin kerja. Bapak-bapaknya yang di luar juga nggak terima, dikira saya memvideokan atau lapor atasan. Setelah masuk, yang pakai baju hitam marah-marah,"ujar Irwan.

Pria yang baru masuk ini terus memarahinya lantaran tidak percaya yang dihubungi melalui video call adalah teman.

Ia terus menuding Irwan sedang merekam video atau melaporkan kejadian itu kepada atasannya.

"Dia bilang, 'Kowe jek telepon karo sopo pihak Indomaret? Bose opo sopo? Sak karepmu (kamu sedang telepon dengan siapa? Bosmu atau siapa? Terserah),'" jelas Irwan menirukan ucapan yang percaya.

Tangkapan layar Youtube Tribunnews

Pria Beratribut Ormas Ini Ngamuk di Indomaret Semarang, Videonya Viral!

Baca Juga: Menderita Penyakit Aneh, Payudara Wanita 46 Tahun Ini Terus Membesar Hingga Sulit Berjalan, Ini Video Kisahnya

Merasa jengkel, pria tersebut semakin marah hingga menantang Irwan untuk merekam videoaksinya.

Ternyata saat dituruti, pria tersebut malah mengamuk dan hendak memukul Irwan.

"Dia bilang, 'Video aku!' Dia minta divideo, saya videokan karena dia bilang kayak gitu.

Terus setelah saya videokan ternyata dia malah mau memukul saya, saya menghindar," paparnya.

Ketiga temannya berusaha melerai sehingga kekerasan tidak berlanjut.

Sementara itu, Ketua MPP Pemuda Pancasila Kota Semarang Joko Santoso menyatakan peristiwa ini merupakan masalah pribadi yang bersangkutan.

"Kalau keanggotaan, orang yang pakai seragam Pemuda Pancasila itu saya cek ke pengurusnya (kecamatan) sudah anggota.

Tetapi itu bukan atas nama organisasi. Itu bukan perintah organisasi," tandasnya kepada Tribunnews.

Tangkapan layar Youtube Tribunnews

Pria Beratribut Ormas Ini Ngamuk di Indomaret Semarang, Videonya Viral!

Baca Juga: Keadaan Kanselir Jerman Angela Merkel Membuat Publik Khawatir, Begini Video saat Dirinya Kejang-kejang!

"Jadi itu untuk masalah pribadi sehingga perlu klarifikasi.

Ini sudah ada pertemuan, itu hanya masalah oknum Pemuda Pancasila itu, warga di sekitar toko itu," imbuh dia.

Joko memperkirakan itu sebagai masalah komunikasi.

"Ketika proses pembangunan itu, memang katanya yang pemilik toko itu mau melibatkan orang sekitar, tapi kenyataannya sampai sekarang tidak ada.

Mungkin hanya masalah komunikasi dan sekarang sudah ada programnya di kedua belah pihak," lanjutnya.

Joko juga akan memeriksa lagi soal keanggotaan yang bersangkutan di organisasinya.

"Orangnya sedang kami cari untuk kita klarifikasi permasalahan yang ada.Sementara info yang kami dapatkan adalah yang saya sampaikan tadi.Sejak kejadian itu, orangnya belum bisa dihubungi," ungkapnya.

Editor : Rebi

Baca Lainnya