Tak Terima Orang Tuanya Dipanggil Ke Sekolah, Bocah SD Ini Tendang Sang Guru Hingga Tulangnya Patah, Begini Videonya!

Sabtu, 15 Juni 2019 | 19:00
Warta Kota

Ilustrasi anak SD

WIKEN.ID - Viral video seorang bocah SD yang menendang kaki gurunya hingga patah.

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Surya Toro pada Selasa (23/4/2019).

Tampak bocah yang memakai baju pramuka kesal ke gurunya karena akan memanggil orangtuanya ke sekolah.

"Tak atasi dewe. Ojok diceluk, Pak (biar saya atasi/tanggung jawab sendiri, jangan dipanggil)," ujar bocah tersebut.

Sang guru terdengar lelah untuk mengurusi kenakalan bocah tersebut dan tetap ingin memanggil orangtuanya.

Baca Juga: Video Menyentuh Hati, Lumba-lumba Ini Tak Mau Lepaskan Anaknya yang Mati

Baca Juga: Anak 16 Tahun Cabuli Wanita Paruh Baya dengan Meremas Payudara di Pemandian Air Panas, Begini Videonya yang Viral!

"Wis sak karepmu, sak karepmu (sudah terserah kamu, terserah kamu)," kata seorang guru.

"Kalau orangtuamu nanti bertanya kenapa nggak diurus, ya karena kamu diurus nggak bisa," tambah seorang guru.

Bahkan, bocah tersebut tak segan untuk mengeluarkan kata-kata kotor di depan gurunya.

Dalam keterangan tersebut insiden terjadi di SDN Balongsari.

"Seorang siswa SDN Balongsari memukul tangan kepala sekolah sampai patah tulang. Model anak kurang ajar nggak tau sopan iki. Degradasi moral," tulis akun tersebut.

Dinas Pendidikan Kota Surabaya melalui Instagram-nya, mengatakan bahwa insiden menendang kepala sekolah dan video tersebut merupakan dua insiden yang berbeda.

"Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orang tuanya. Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Dekati Pemohon yang Gagal Dapatkan SIM di Mapolres, Lihat Video Lima Orang Calo yang Berhasil Diringkus Pihak Kepolisian

Baca Juga: Anak 16 Tahun Cabuli Wanita Paruh Baya dengan Meremas Payudara di Pemandian Air Panas, Begini Videonya yang Viral!

Dikutip dari Kompas.com, Kabag Humas Pemkot Surabaya Mohammad Fikser mengatakan insiden tersebut terjadi di SDN1 Balongsari saat peringatan Hari Kartini pada Kamis (18/4/2019).

Saat itu, seorang siswa dan guru sedang ribut karena tidak memakai atribut Hari Kartini seperti peraturan.

Dia malah memakai atribut ala anak jalanan dengan celana sobek lengkap dengan rantai.

Bahkan, dia juga mengajak adik kelas untuk memakai hal yang sama dengan dirinya tetapi disita oleh guru.

"Karena atribut adik kelas disita, siswa tersebut marah-marah dan diamankan oleh para guru. Saat kepala sekolah mendekat, terkena tendangan kaki siswanya," jelas Fikser.

Saat jatuh, tangan Gunawati Suwito menjadi tumpuan sehingga menyebabkan tangannya patah.

Kasus tersebut telah diselesaikan secara damai.

Tetapi bocah tersebut kini ditangani Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mendapatkan pembinaan.

"Pemkot Surabaya melalui dinas pendidikan sudah menurunkan tim untuk melakukan pembinaan terhadap siswa tersebut," katanya.

(*)

Tag :

Editor : Pipit