Kisah Pembunuh Bayaran di Indonesia, Inilah Pengakuannya Setelah Tertangkap Membunuh Wanita

Selasa, 28 Mei 2019 | 20:35
ISTIMEWA - Trans7

Iwan Cepi, pembunuh bayaran yang mendekam di Cipinang setelah membunuh wanita.

WIKEN.ID - Video pengakuan dari pembunuh bayaran mengungkapkan bagaimana dulunya dia bertindak.

Video ini menampilkan sosok Iwan Cepi Murtado, yang dulunya adalah seorang pembunuh bayaran yang dikenal bengis saat beraksi dan paling ditakuti di Indonesia.

Iwan Cepi Murtando bercerita dalam videonya berapa biaya sekali membunuh.

video yang merupakan wawancara dari tayangan On The Spot Trans 7, Iwan Cepi juga menjelaskan bagaimana ia sekarang menjalani hidup setelah keluar dari penjara.

Iwan Cepi adalah anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan Kemayoran'.

Baca Juga: Pembunuh Siswi SMP di Lubuklinggau Ternyata Sepupu Korban, Ejekan Miskin dan Jelek Jadi Pemicunya

Berbeda dengan ayahnya, Iwan memang tidak memiliki kemampuan silat, tapi ia sangat cermat, cerdas, dan bengis.

Ia bisa melakukan apa yang ia inginkan secara rapi dan tidak diketahui siapa-siapa.

Saat masih anak-anak, Iwan sudah pernah dijebloskan ke penjara karena membunuh.

Ini tidak membuatnya jera. Di tahun 1970-an, Iwan kembali mengulangi perbuatannya.

Iwan Cepi mengaku sebelum menjadi pembunuh bayaran, Iwan pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun.

Baca Juga: Fakta Baru Pembunuhan Caleg DPRD yang Diracun Hingga 3 Kali, Ini Kata Kapolres

Ia kemudian memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin.

"Kalau keluar, saya memang lupa dengan kedisiplinan saya," kata Iwan dalam wawancara di tayangan On The Spot.

Akhrinya pekerjaan sebagai pembunuh bayaran pun dilakoninya.

Ia mendapat pesanan dari orang-orang kaya untuk membunuh saingan bisnis mereka.

Target Iwan Cepi biasanya adalah orang-orang kaya yang dianggap menjadi pesaing orang yang memberikan orderan.

Baca Juga: Ngeri! Ini Video Pengakuan Pembunuh Guru Honorer Saat Memutilasi Korban

"Itu ada satu perjanjian. Kalau saudara menyuruh saya, di lapangan jangan ikut campur," kata Iwan Cepi.

Saat itu Iwan mengaku tidak memikirkan soal nyawa orang lain, yang ada di benaknya hanyalah bayaran.

"Melihat bayaran, apa yang saya pikirkan sudah tidak pikirkan lagi," kata Iwan Cepi.

Ia mengaku bahwa jumlah bayaran untuk sekali membunuh tidak menentu, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 25 juta.

Kendati dikenal sebagai pembunuh bayaran, Iwan Cepi tak mau tidak mau disebut sebagai pembunuh bayaran.

Baca Juga: Dua Karung Berisi Mayat Ditemukan Seminggu di Pandeglang, Diduga Kasus Pembunuhan

Menurutnya, sebutan pembunuh bayaran berasal dari teman-temannya.

Dalam video wawancara itu, Iwan Cepi enggan tentang jumlah orang yang sudah dibunuh.

Matanya langsung berkaca-kaca ketika mengingat masa kelam tersebut.

"Saya udah nggak mau mengungkap lagi. Karena yang saya kerjakan ini bukan mencuri, nyawa orang yang saya habisi," ujar Iwan.

"Jangan ditanya lagi. Kalau saya ditanya sampai ke situ (membunuh), hati saya terenyuh," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Viral Video Pria Dipukuli Sejumlah Polisi, Ini Pengakuan Andri Bibir

Menurut Iwan Cepi, ada satu pembunuhan yang begitu melekat di kepalanya.

"Yang paling saya ingat adalah yang terakhir, karena dia adalah seorang perempuan, perasaan saya ada, tidak teganya, karena ia perempuan, karena itulah saya menyesal," tutur Iwan Cepi.

Kehidupan Iwan Cepi mulai berubah ketika mendekam di penjara Cipinang selama 10 tahun.

Iwan Cepi ditangkap saat membunuh istri muda pejabat dengan tali tambang.

Sayangnya, karena mayat yang dibuang tersangkut sehingga warga menemukan jenazahnya.

Baca Juga: Video Para Politikus Dilempari Milkshake, Aksi Protes yang Sedang Viral

Ia pun ditangkap dan dipenjara di Cipinang dengan masa kurungan 10 tahun.

Hal yang mengejutkan adalah ketika dipenjara Iwan begitu disegani.

Ia justru mengaku menjadi pemimpin para narapidana di sana.Saat keluar penjara, Iwan Cepi mulai menata kembali hidupnya dengan bertaubat serta menyesali segala perbuatannya. (*)

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Seorang Kakek yang Viral di Medsos Bebas dengan Jaminan Rp 1,4 Miliar

Editor : Alfa