WIKEN.ID -Video pengakuan sopir mobil ambulans berisi batu didokumentasikan penyidik Polda Metro Jaya.
Dalam itu, sopir mobil ambulans berisi batu serta berlogo Partai Gerindra mengakui bahwa dirinya diperintahkan untuk menuju Jakarta."Saya Yayan, sopir dari Gerindra, diperintahkan untuk ke kantor Pusat di Tjokroaminoto," ujar Yayan dalam video itu.
Yayan, dalam video, mengaku diperintahkan untuk menuju Jakarta dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Dari situ saya langsung ke Bawaslu. Di situ setelah diperiksa oleh bapak polisi ditemukan adanya batu dan tidak ada alat medis di kendaraan saya," lanjut Yayan dalam video itu.
Yayanmengaku tidak mengetahui di dalam ambulans ternyata tidak berisi peralatan medis melainkan hanya batu.
Saat ini, polisi masih menyelidiki asal batu tersebut lantaran sopir dan penumpang ambulans menyatakan tidak tahu dari mana batu-batu itu.
Mobil ambulans itu sendiri ditemukan di lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5).
Dilansir Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, mobil ambulans berlogo Partai Gerindra itu merupakan milik PT Arsari Pratama.
Mobil itu dikirimkan ke Jakarta atas perintah ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra KotaTasikmalaya.
Tujuan pengiriman ambulans itu disebutkan untuk memberikan pertolongan jika ada korban dalamkerusuhan 22 Mei.
Namun saat diamankan polisi di depan gedung Bawaslu RI pada 22 Mei, polisi tidak menemukan perlengkapan medis dalam mobilambulanstersebut.
Polisi hanya menemukan batu dalam mobil.
Baca Juga: Video Ambulans Akan Putar Balik, Oknum Petugas Dishub Tak Buka Pembatas Jalan
Sementara itu, Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas mobil ambulans yang diamankan polisitersebut.
"PT Arsari Pratama hanya menyumbang mobil tersebut untuk keperluan medis kepada Kesira. PT Arsari membeli aset dan pinjam pakai kan ke Kesira. Lalu, Kesira mendistribusikan ke DPC-DPC untuk program pelayanan kesehatan" ujar Daniel Poluan dalam keterangan tertulis, dilansir Kompas.com Jumat (24/5).
Partai Gerindra sendiri mengaku tengah melakukan investigasi terkait keberadaan ambulans di lokasi kerusuhan tersebut.
Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, investigasi ini penting dilakukan untuk mengindari framing politik seolah-olah partainya terlibat dalam kerusuhan.
"Tim lagi bekerja kenapa ambulans itu datang ke lokasi dan ada batunya. Jangan sampai ini hanya framing politik," kata Andre dilansir Kompas.com, Sabtu (25/5).
Andre meminta media dan publik bersabar menunggu hasil investigasi dan tak langsung menghakimi.
Yang pasti, Andre memastikan, tak ada instruksi dari DPP Gerindra untuk menerjunkan ambulans itu ke lokasi kerusuhan.
"Mohon sabar, setelah investigasi selesai kita akan sampaikan ke rekan-rekan media," ujar Andre.